Gus Dur : NU dan masyarakat sipil
FEILLARD, Andree [et. al] ; DHARWIS, Ellyasa K. H.
Tersedia di:
Deskripsi
hlm. 195 - 200 ; Makna apakah yang telah dihadirkan Nahdlatul Ulama untuk sebuah eksperimen kebangsaan yang disebut Indonesia? Bagaimana anarki pemaknaan sosial-politik seperti itu menjadi mungkin? Para peneliti dalam antologi ini, menyadarkan kita bahwa di tengah belitan sistem politik serba negara yang hampir-hampir tidak memberikan ruang sedikitpun kepada warga masyarakat untuk turut memaknai proses kebangsaannya, pertanyaan-pertanyaan semacam ini layak terus dikedepankan dan dapat memberikan jawaban yang benar-benar di luar dugaan. Dialektika NU - Indonesia seperti tercermin dalam satu dasawarsa terakhir tak dapat dijawab hanya dengan ”kalah” di satu pihak dan ”menang” di pihak lain. Apakah karena faktor Gus Dur yang memicu kontroversi ataukah karena kondisi masyarakat atau negara yang belum siap menerima ajakan Gus Dur, sehingga menimbulkan kontroversi dan menganggapnya nyleneh? Pertanyaan ini penting dimajukan setidaknya karena dua hal. Pertama, untuk menguji sejauh mana kualitas pemikiran Gus Dur di hadapan publik sehingga mampu membuat kontroversi dan dianggap nyleneh. Kedua, sebaliknya, untuk menilai sejauh mana kedewasaan masyarakat atau negara dalam menghadapi dan menerima pemikiran-pemikiran cerdas dan tindakan-tindakan kritis