Punya segalanya. Cantik, terkenal. Kaya raya. Itulah Arletta Dewi. Semua orang pasti menganggapnya gadis yang paling beruntung. Namun, benarkah demikian? Arletta ternyata merasa tidak seberuntung itu. Pacarnya mengkhianatinya, si ibu menekannya dengan paksaan-paksaan, dan sahabatnya ikut pula mengkhianatinya. Bersama Rahmat, sopirnya, ia melarikan diri dari kepenatan hidupnya ke luar Jakarta. Selama perjalanan, kesederhanaan dan rasa syukur yang dimilki Rahmat membuat Arletta sadar akan banyaknya keberuntungan yang ia miliki. Sayangnya, ibunya malah melaporkan Rahmat telah menculik Arletta. Bagaimanakah cara Arletta menjelaskan semua yang dia rasakan pada keluarganya?