Rona kata : sepuluh perempuan pecinta puisi
Desiyanti ; Yunis Kartika (penulis) ; Miranda Risang Ayu Palar (penulis) ; Dian Hartati (penulis) ; Heliana Sinaga (penulis) ; Violetta Simatupang (penulis) ; Palupi Sri Kinkin (penulis) ; Theoresia Rumthe (penulis) ; Anjar Anastasia (penulis) ; Tisa Granicia (penulis)
Tersedia di:
Deskripsi
Puisi pada hakekatnya merupakan refleksi ekspresif jiwa yang diungkapkan dalam untaian kata-kata dan menimbulkan berbagai kesan dan pesan. Karena perasaan halus sebagai bagian dari kodratnya, perempuan merasa lebih akrab dalam merefleksikan ekspresi jiwa melalui puisi, seperti yang tercermin dalam rona kata ini. Kesepuluh perempuan dalam Rona Kata ini, ibarat sepuluh jemari yang tengah menyatu. Seperti sepasang tangan yang dimiliki seorang pianis saat mencipta harmoni notasi, juga yang dimiliki pematung saat mencipta keindahan bentuk ragawi. Antologi ii mendandani paras perpuisian Indonesia dengan rona tersendiri. Bahwa ternyata, imaji keindahan perempuan tak selalu diletakkan pada stigma cantik rupa dan menarik raga, namun juga pada rona kata-kata.