Di hadapan Tuhan Manusia adalah sama, yang membedakan adalah ketakwaannya, tetapi di hadapan manusia tidaklah demikian. Ada dua kutub yang berbeda antara si kaya dan si miskin. Di dalam kehidupan sehari-hari, si miskin akan selalu mengalami penindasan psikis. Bagi sebagian orang terutama manusia-manusia cerdas, penindasan dan penderitaan menjadi kekuatan maha dahsyat untuk mengantarkannya menjadi orang sukses. Di dalam buku ini saya tidak mengupas orang yang hanyut karena penindasan tapi orang yang bangkit, seperti filosofi cacing tanah, dia akan menggeliat apabila dipijak, apalagi manusia yang mempunyai derajat lebih tinggi, bangkit dan buktikan bahwa anda bisa.