Mencairkan gunung es : siasat mengubah kebekuan dalam organisasi
GOELTOM, Miranda S
Tersedia di:
Deskripsi
Adalah sebuah impian yang menjadi kenyataan, ketika saya berusaha mewujudkan perjalanan kami dalam sebuah buku. Ya, sebuah buku. Buku yang akan bisa dimiliki oleh seluruh insan Indonesia maupun internasional nantinya, buku yang tidak mengenal batas geografis dan batas waktu. Buku ini adalah persembahan dan bukti keseriusan dalam dunia knowledge management. Buku yang niscaya membangkitkan harapan akan terwujudnya bangsa yang berbasis pengetahuan. Buku yang menceritakan bahwa penerapan knowledge management membutuhkan keseriusan dan komitmen dari seluruh pihak yang mewujudkannya. Awalnya, saya pun tidak percaya bahwa knowledge management dapat diterapkan di Bank Indonesia. Namun, sepanjang proses tersebut berjalan, semua tampak sebagai sebuah perjalanan panjang yang tidak selamanya berlangsung baik. Banyak cerita di dalamnya, ada suka, ada keberhasilan, tetapi ada duka dan juga kegagalan. Semuanya membuat kami semua belajar untuk menjadi lebih baik lagi. Melalui buku inilah proses pembelajaran tersebut ingin dibagi dengan seluruh khalayak agar kita bisa kembali belajar bersama-sama. Knowledge management, it?s my baby, ungkapan yang selalu saya sampaikan kepada berbagai pihak baik internal maupun eksternal. Saya punya mimpi agar kita bisa seperti Banco de Brazil yang mampu menyediakan informasi dengan cepat dan tepat. I dream, I test my dreams against my beliefs, I dare to take risks, and I execute my vision to make my dreams come true. Nekat? Terus terang ya, saya sendiri tidak mampu membayangkan hasilnya akan seperti apa pada saat itu. Banyak risiko yang saya dapatkan ketika kegiatan ini dijalankan. Risiko yang tidak hanya menyangkut diri saya, tetapi juga risiko dari seluruh penumpang yang kapalnya sedang saya pimpin. Ya, risiko mereka, tim yang mengerjakannya sehari-hari yang tentunya juga harus saya tanggung. Namun, sejak semula saya yakin kalau tidak dimulai dari langkah pertama, perjalanan ini memang tidak pernah dimulai. Awal dari perjalanan selalu mendapatkan resistensi, cemoohan dan sanggahan, tapi seiring dengan berjalannya waktu hal itu sedikit demi sedikit mulai mencair. Ya, seperti kita mencairkan es, harus dilakukan sedikit demi sedikit. Ini pun demikian, hanya dengan skala yang besar, Mencairkan Gunung Es.