Ketika pintu selku berbunyi klik, pikiran pertama yang melintas dalam otakku yang dibius adalah Liz telah berubah pikiran dan kembali. Tapi, hantu tidak membuka pintu. Kadang-kadang hantu memintaku membuka pintu, supaya aku bisa membangkitkan dan menginterogasi zombie-zombie manusia supranatural yang dibunuh oleh seorang ilmuan gila. tapi, hantu tidak membuka pintu untuk diri sendiri. Kukerjapkan mata supaya kabut yang melayang-layang di depan mataku akibat obat penenang itu pergi. Selama sejenak, pintu tetap hanya terbuka secelah.