Bangsa yang lalai membangun pendidikan berkarakter Ignatian
SMA Kolese GONZAGA
Tersedia di:
Deskripsi
“Tidak ada bangsa yang tertinggal, yang ada hanyalah bangsa yang lalai membangun masa depan melalui pendidikan anak-anaknya.” Rasanya ungkapan ini benar adanya. Kasus tawuran, pergaulan bebas, atau tindakan bullying oleh senior yang masih marak terjadi di lingkungan pendidikan pertama dan menengah, menunjukkan bahwa pendidikan masih punya peranan penting dalam mempersiapkan generasi emas bangsa Indonesia. Dengan kondisi pendidikan yang bisa dikatakan carut marut, tidak bisa dipungkiri bahwa kehadiran pendidikan kolese seakan membawa angin segar baru. Berlandaskan spirit St. Ignatius Loyola yang dikenal sebagai seorang pembelajar yang gigih, semangat kebersamaan yang terbalut dalam semboyan “Men and women for Others”, serta ajakan untuk bertanggung jawab dalam kebebasan, pendidikan kolase menawarkan suatu educational approach baru dalam membina karakter siswa-siswinya.
Ulasan
Buku Rekomendasi Lainnya
77 Resep Menguatkan Iman
AL-QORNI, Uwes
Menyelamatkan sisa hutan di Indonesia dan Amerika serikat
BARBER, Charles Victor ; Nels C. Johnson ; Emmy Hafild
A kiss at midnight : Kecupan tengah malam
James, Eloisa ; Penerjemah, Yohanna Yuni ; Penyunting, Yudi Iswanto
Metodologi studi islam
NATA, Abuddin
Novel Baswedan : Biarlah Malaikat yang Menjaga Saya
Zaenuddin HM
Kumpulan Cerita Unik dari Dalam Tanah
Dhita Kurniawan
Strategi kuasai Bahasa Inggris SD/MI kelas 4,5,6
Frisca Yanari (Pengarang)
Republik Bohong : Hikayat Bangsa yang Senang Ditipu
-
Aku bisa bahasa Arab
Akhmad Sehudin ; Siti Mariyah
Bubblepop #2
Marifah, Mia (Pengarang) ; Khairina, Esa (Pengarang) ; Ahmad Mahdi (Penyunting)
The hat seller & the monkeys : the lion & the mouse 2 stores
Lay, Jeff K. L (Pengarang) ; Low, Francis (Pengarang) ; Loh, Jimmy (Pengarang)
Sang mahasiswa dan sang wanita : Serta beberapa cerita lain dari Hungaria
Fuad Hassan (penerjemah)
Kik-kuk : kumpulan cerpen
Wig SM (Pengarang) ; Ayid Suyitno PS (penyunting)
Bintang Langit (Kumpulan Puisi)
Menni Rayani Siregar (Pengarang)