Seumur hidupnya, hanya ada satu hasrat yang dimiliki oleh Tree-ear, yaitu menciptakan sebuah vas keramik. Apa daya, dia hanya seorang gelandangan yatim piatu yang tinggal di kolong jembatan dan biasa memungut makanan dari sampah. Suatu peristiwa tiba-tiba mengubah jalan hidupnya—dia bekerja sebagai pembantu seorang perajin keramik terbaik di desa Ch'ulp'o, Min. Namun, ternyata hasratnya hanyalah angan-angan belaka, bukannya belajar membuat karya keramik, Tree-ear harus bekerja keras memotong kayu bakar, mengambil tanah liat, dan berbagai tugas berat lainnya. Hingga suatu hari, dia harus mengantarkan karya indah Min untuk seorang utusan dari kerajaan. Dan dia nyaris gagal menyelesaikan perjalanan. Karya indah Min hancur berkeping-keping. Yang dia miliki hanya sebuah kepingan, pecahan dari karya Min. Dan kepingan tunggal itulah yang ternyata mengubah nasib Min, begitu juga nasibnya sendiri.