Ketika kekuatan kapitalis mendistorsi konsep agama, agam terancam tinggal menjadi semacam tubuh yang kehilangan kepala dan jantung hatinya, tinggal menjadi wujud tanpa signidikasi. Agama terkooptasi; kekuatannya justru merongrong misi sucinya, bahkan boleh jadi malah menjadi pelindung agen para pendosa. Lalu, yang tertinggal hanyalah serangkaian kepercayaan, ritualisme kosong makna, atau hanya semacam etiket. Ketaatan terhadapnya malah menjadi ironi bagi misi sucinya.