Buku ini berkisah tentang Tarmi, pasien rumah sakit jiwa yang tak pernah berhenti bicara, ngomong seperti tak mengenal capek, ngedumel tak karuan, lalu tertawa terbahak-bahak. Tentang Maya, yang suka menangis sampai sembab, kelopak matanya sampai bengkak, bantalnyapun basah kemudian menerawang memandang keluar jendela. Yu Lastri yang selalu mengeluh pegal-pegal, ngilu pinggang dan nyeri kaki. Ada Astrid, Helen, Redi dan orang-orang yang dianggap gila, atau sengaja dibuat gila. Dibalik kegilaan mereka ada sejarah hidup sarat penuh makna.