Kue-kue cinta
Fita Chakra ; Wylvera W. ; Penyunting ; Abu Aufa N.R.
Tersedia di:
Deskripsi
Cerita dalam Kue-kue cinta ini tak jauh dari realita kehidupan, sikap kedua anak bernama Awang dan Nining yang memberikan inspirasi terhadap anak-anak seusianya atau orangtua sekalipun bahwa waktu yang kita miliki adalah berharga dari apapun. Segala penghalang dalam kehidupan tak lantas diratapinya, waktu tak pernah mereka sia-siakan hanya untuk meratapi nasib atau mencari belas kasih orang lain. Waktunya digunakan untuk berusaha, bekerja keras dan telaten menabung sehingga usahanya membuahkan hasil, mereka dapat bersekolah kembali dari hasil tabungan dan dibantu Mpok Suminah. Cerita dalam Kue-Kue Cinta juga tak menjual kemiskinan, walau mereka hidup serba kekurangan, mereka tetap bersikap mandiri dan tak mau menerima begitu saja pemberian orang lain tanpa bekerja atau sesuatu yang dilakukan sebagai timbal balik bagi s pemberi. Sikap moral yang tertanam dalam karakter Awang dan Nining patut jadi contoh anak-anak sekarang yang kurang memahami etika dalam masyarakat. Buku ini sangat rekomen bagi siapapun pembacanya. Isinya penuh kejutan dan sesuatu yang membuat kita jadi merenung tentang betapa berharganya waktu juga keluarga.