Sengkarut meja makan
Tambunan, Saut Poltak (Pengarang)
Deskripsi
Walau mengaku tak pintar menyanyi, tapi sebagaimana umumnya putra Batak, Saut Poltak Tambunan, memberikan potret sosial yang sendu, dalam pergeseran nilai di negeri yang tersaruk berbenah dihajar berbagai perubahan ini. (Putu Wijaya, Teater Mandiri, Budayawan) Cerpen-cerpen Saut Poltak Tambunan mengajari kita menghadapi kemarahan dengan cara yang cerdas, dan menjadikannya sebuah kearifan yang indah. Tema-temanya unik dan seringkali tidak terduga. Sepertinya sederhana tapi mengejutkan. Bagaimana dari objek kecil ‘Meja Makan’ misalnya, bisa melahirkan ironi dan kegeraman sebuah potret besar tentang Negara. Ada tokoh-tokoh kecil yang selalu dianggap tak berharga (tokoh pembantu dalam cerpen Si Nur misalnya), yang ditulis dengan karakter kuat dan mengharu-biru, yang telah melahirkan satu pemaknaan tentang harga kemanusiaan yang kita miliki. Ada kerinduan tentang kampung halaman yang menghasilkan berlembar-lembar pertanyaan tentang arti ‘kemajuan’ yang selalu diagung-agungkan. Kegeraman-kegeraman yang begitu kasar pada cerpen yang menggambarkan kehancuran sebuah peradaban yang melulu melahirkan kanibalisme antar manusia. Ataupun nilai-nilai cinta dan masa lalu yang begitu lembut dari hubungan dua manusia yang saling terasing dengan menawarkan beragam hal dengan cara yang begitu lugas, akan tetapi tidak kehilangan cara pandangnya yang khas. (Hanna Fransisca, Penyair dan Prosais).
Ulasan
Koleksi Terkait
Biarkan aku merejah!
Tambunan, Saut Poltak (Pengarang)
Omongan-omongan imajiner dengan Kristanto dalam "Biarkan Aku Merejah" Saut Poltak Tambunan : Keberanian menentang adat
Tambunan, Saut Poltak (Pengarang)
Jangan pergi, Jonggi!
Tambunan, Saut Poltak (Pengarang)
Si Tumoing Manggorga Ari Sogot
Tambunan, Saut Poltak (Pengarang)
Seuntai lara buat: Lia Nathalia
Tambunan, Saut Poltak (Pengarang)
Bukan salahmu, Ronald!
Tambunan, Saut Poltak (Pengarang)
Omongan-omongan imajiner dengan Kristanto dalam "Biarkan Aku Merejah" Saut Poltak Tambunan : Sesuatu yang dilupakan
Tambunan, Saut Poltak (Pengarang)
Tembang senja...permata hati
Tambunan, Saut Poltak (Pengarang)
Kutunggu di pintu hatimu
Tambunan, Saut Poltak (Pengarang)
Koleksi Rekomendasi Lainnya
Isyu jual beli suara anggota DPRD
Navis, A. A. (Pengarang)
Dr. Ir. Dali S. Naga
F. Almatino (Pengarang)
Teguh. bagian 106
Donggo, A.D. (Pengarang)
Pengikut-pengikut Iblis. bagian 134-139
Abdullah Harahap (Pengarang)
Bukan itu maksudku
Partahi H Sirait (Pengarang)
Tamu2 menpen ditangkapi
Sajak-sajak Dadang Ari Murtono
Dadang Ari Murtono (Pengarang)
Orang-orang PKI menyerang asrama Brimob Tj. Priok : Cuplikan dari ''Siapa menabur angin, akan menuai badai" (89)
Soeman HS belum dapat hidup tenang
Taufik Ikram Jamil (Pengarang)
Bahasa Indonesia dalam pergaulan sehari-hari
J.E. Tatengkeng (Pengarang)
Sikap, nyanyian, konflik angsa dan Rendra
M. Ryana Veta (Pengarang)
Misteri tikus, bagian tiga
Agnes A. Majestica (Pengarang)
Cerbung misteri gorila setan bahagian 333
Amran SN (Pengarang)
Pintu tertutup rapat
Edeng Syamsul Ma'arif (Pengarang)