Kanker bukan titik akhir : pengalaman, perintisan, dan pengembangan bidang hematologi-onkologi medis
Salim Shahab (editor) ; Den Setiawan (editor) ; Prasetyo Widhi (editor) ; Arief Bayu (cover) ; Budiyanto (setting isi) ; Alfian Kartim (foto cover)
Tersedia di:
Deskripsi
Bibliografi : halaman 279-284 ; Salah satu penyakit menakutkan adalah kanker. Saat ini (2016) dari tiap 1000 warga Indonesia, 4,3 orang diantaranya terkena kanker. Mulai dari kanker jinak hingga kanker ganas. Kanker tak hanya mematikan, tetapi obatnya juga mahal. Ini buah simalakama. Jika habis-habisan mengobati pasien, keluarganya bisa jatuh miskin padahal belum tentu tertolong.Prof. Dr.dr Arry Harryanto Resksodiputro punya nashat penting yang ditulisnya dalam buku ini. Sebagai seorang ahli, Prof Arry banyak memberikan pijakan penting di dunia kedokteran Indonesia, terutama dibidang hematologi, onkologi medik, dan kanker. Ia tak hanya menangani, melakukan penelitian tentang kanker dan pengobatannya, tetapi juga memelopori pendirian rumah sakit khusus kanker, yaitu RS kanker Dharmais. Selain itu, Prof Arry sangat memperhatikan pengembangan sumber daya manusia di bidang ahli kanker dengan mengirim banyak dokter belajar di luar negeri. Prestasinya sangat mentereng. Dialah yang memimpin tim transplantasi sumsum tulang belakang pertama di Indonesia. Dia juga mengembangkan Subbagian Hematologi-Onkologi Medik hingga menjadi bagian penting dari Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM.