Diterjemahkan dari Ila al-huda i'tina ; Usangkah iman kita saat ini? Masih layakkah kita menemui Sang Pencipta Yang Mahasuci dan Mahamulia? Masihkah lentera hati kita bersinar terang? Pertanyaan-pertanyaan itu layak kita ajukan terutama dewasa ini, di zaman yang menyuguhkan berbagai perangkap dan tipudaya; era yang menawarkan beragam cara maksiat dan dosa; masa yang menyajikan selaksa jurang menganga yang siap menjerumuskan setiap orang yang lengah dan tak waspada. Ketenangan, kenyamanan, keserbamudahan, dan keserbacepatan yang ditawarkan zaman ini telah memerangkap kita dalam kelengahan dan kealpaan sehingga di saat datang waktu perjumpaan dengan Yang Mahamulia, kita tersentak: ternyata iman kita telah usang; ternyata kita tertolak; kita tak punya kartu hijau untuk bergabung dengan para kekasih-Nya yang dicintai dan mencintai-Nya. Ketika saat itu datang, semuanya telah terlambat. Tak bisa lagi kita menoleh ke belakang, mengajegkan langkah, dan memperbaiki tindakan. Tak ada lagi waktu untuk berbenah. Buku ini dengan lugas mendobrak sekat yang selama ini kita pelihara untuk menutupi segala kekurangan dan cacat kita. Ia mengajak kita masuk ke dalam relung-relung hati untuk melihat, usangkah iman kita? Namun jangan risau jika mendapati iman Anda telah usang, karena buku ini pun menyajikan cara memperbarui, menyegarkan, dan memudakan iman kita. Buku ini sangat layak menjadi bacaan kaum muslim kontemporer. Ia memaparkan 20 jenis penyakit batin yang meredupkan cahaya hidayah. Setelah itu, ia menyajikan obat dan cara penyembuhannya. "Sesungguhnya keimanan kalian akan menjadi usang seperti usangnya pakaian. Maka, mohonlah kepada Allah supaya senantiasa memperbarui keimanan dalam hati kalian." (H.R. al-Thabrani dan al-Hakim)