Belum sampai tiga bulan Salahuddin beristirahat di Mesir, suatu malam ia mendapat kabar dari utusan Turansyah, pimpinan wilayah siria, bahwa tentara salib dibawah kepemimpinan Amalric l, Raja Yerussalem telah menyerang siria selatan. Hal itu merupakan perbuatan melanggar perjanjian yang sudah ditanda-tangani antara Dinasti Ayyubiyah dengan Raja Yerussalem. Pasukan Turansyah dapat dikalahkan tentara salib yang berjumlah lebih besar. Salahuddin marah besar dan langsung memimpin sebanyak 3000 pasukan untuk membawa wilayah siria yang dicaplok Raja Yerussalem. Sebanyak 400 kapal bertolak meninggalkan pelabuhan kairo menuju siria.