Memento : puisi 1993-2008
Arif Bagus Prasetyo (Pengarang)
Tersedia di:
Deskripsi
Memento terdiri dari 2 bagian, yaitu Jula-juli Pejalan Tidur (2008-2000; 17 puisi) dan Inferno (1999-1993; 59 puisi) Beberapa pilihan puisi Arif Bagus Prasetyo dalam Memento Manhattan Blues Ditumbuhi sulur-sulur musim gugur Aku turun dari firdaus lantai ketujuh. Pelancong lancung. Gentayangan sepanjang tanjung Menghela jam dan pohon-pohon yang berdentingan Sebening kristal-kristal November yang termangu Kekal, di etalase Lexington Avenue. Raung klakson lengking sirine tikam-menikam Berkilauan dihunus hujan tengah hari. Tak terhingga manik mata, coklat-kuning Terserak garing sepanjang jalan. Terbengkalai Seperti sumur-sumur mineral yang ditinggalkan Usai kafilah menguras teluk. Dan kabilah terhempas takluk. Di ufuk gurun, di jazirah firdaus lain, aku lihat Matahari membanting zirah perunggunya yang berkarat. Menara api berderak runtuh. Jelaga menjilati mangsa. Hujan abu mencekik kanal-kanal bahasa. Debu kelabu angin kelabu flat-flat lengang yang kelabu Mengembara di lorong-lorong belulangku. Raut pucat seorang darwis yang menghilang dari balkon Untuk sesaat menyeringai dalam arus kelam Hudson. 2003 Mcbride Hanya telaga yang terisak ketika terik tak henti-henti menetak nadi dan urat nadi berangsur hancur digerus badai yang mulai bangkit menggugurkan daun-daunnya dan setapak jalan ajal daun-daun pun tersibak. Kau berjalan menempuhnya dan langkahmu masih tegak seteguh batu-batu cadas yang menahan hantaman martil musim panas. Tapi inginmu tergelincir dari tubir agar debur dapat menjalarkan debar ke sekujur kelenjar air. Dan sampan-sampan takkan pernah menepi lagi dan yang berenang tak kembali dan tak ada yang menunggu di ujung jalan setapak ini selain daun-daun gugur dengan urat nadi hancur dan telaga yang teriak mengutuk terik yang pernah tegak menetakmu semusim silam. 2003 ; ©Arif Bagus Prasetyo