Soedirman & Alfiah : kisah-kisah romantis panglima besar Jenderal Soedirman
Rokajat Asura, E. (Pengarang) ; Tantrina Dwi Aprianita (Penyunting)
Tersedia di:
Deskripsi
Beribu maaf, Bapak Haji. Maksud kedatangan saya pagi ini hendak meminta kemurahan hati Bapak, agar Alfiah, putri Bapak, boleh saya jadikan teman hidup yang akan saya rawat sebaik-baiknya hingga kelak hari tua. Kata-kata itu keluar dari mulut Soedirman ketika melamar Alfiah, gadis dari keluarga terpandang. Kisah cinta yang awalnya tidak direstui oleh keluarga besar Alfiah itu menemui berbagai cobaan di masa perang kemerdekaan. Cinta Soedirman-Alfiah mulai tumbuh sejak sama-sama sekolah di Wiworo Tomo, saat Soedirman menjadi sekretaris himpunan siswa, dan Alfiah, bendaharanya. Kebahagiaan membuatmu tetap manis, cobaan membuatmu kuat, kesedihan membuatmu tetap menjadi manusia, kegagalan membuatmu tetap rendah hati. Ungkapan itu telah diwujudkan semasa gerilya saat Soedirman sakit Alfiah mendukung lahir batin dan merelakan seluruh perhiasan pemberian orangtuanya untuk bekal sang suami di medan gerilya.