Bina busana 5 : petunjuk lengkap pecah pola aneka model
Muhammad Hamzah Wancik (Pengarang) ; Nana Lystiani (Penyunting) ; Ima Hardiman (Penyunting)
Tersedia di:
Deskripsi
Mempelajari pola busana bisa dimulai dari tingkat dasar hingga mahir. Pola dasar yang dikuasai di tingkat dasar, akan dikembangkan di tingkat terampil dan mahir, sesuai kebutuhan pengguna mengikuti perubahan ukuran pengguna hingga kerumitan model busana. Kebutuhan ini sedemikian beragam, sehingga dibutuhkan panduan pecah pola aneka rupa busana, yang mudah dipraktekkan, bahkan dikembangkan kembali. Buku ini menyajikan pecah pola aneka busana tingkat terampil dan mahir, sesuai kebutuhan dunia mode yang berkembang pesat. Dengan penjelasan rinci-padat namun praktis, pembaca juga dimudahkan untuk mengembangkan pola yang ada mengikuti desain sendiri. Pola yang disajikan di dalamnya meliputi pecah pola rok, blus, kebaya, rok wiron, bustier, dress, longdress, celana, hingga jas dan gaun pengantin. Lengkap, dan tuntas. Setiap langkah dalam buku ini akan menuntun pembaca menjadi lebih ahli dalam pecah pola busana. Oleh karena itu, buku ini layak dimiliki oleh para pecinta mode, siswa sekolah mode, dan pembuat busana dari berbagai tingkat keterampilan. Profil Penulis: Muhammad Hamzah Wancik bin Ismail lahir di Palembang, 14 November 1930. M.H. Wancik menempuh berbagai pendidikan formal dan nonformal di berbagai bidang, termasuk di Pendidikan Tinggi Dakwah Islam Jakarta. Beliau juga memiliki ketertarikan yang besar dalam bidang tata busana maupun kepenulisan. Dalam bidang busana, Bapak Wancik mengikuti pendidikan di Sriwijaya Kleermaker School di Palembang. Sedangkan dalam bidang penulisan, beliau bersekolah di Sekolah Jurnalistik di Bandung. Bapak Wancik memulai kariernya di bidang busana dengan membantu usaha ayahnya membuka usaha modiste, bekerja kepada pemilik modiste lain, hingga membuka usaha modiste sendiri. Berawal dari ketertarikan dan segudang pengalaman ini, beliau kemudian memadukan ilmu yang didapatnya menjadi teknik pembuatan pola busana dan menjahit busana wanita yang disebut MUHAWA. Penamaan ini berdasarkan akronim nama beliau. Teknik ini memadukan berbagai pola dasar ala Barat dan Jepang yang disesuaikan dengan bentuk tubuh masyarakat Indonesia.