MEMBACA buku ini mengenalkan, atau bagi yang sudah mengenalnya - menyegarkan ingatan, kepada Imam Syahid Hasan Al Banna. Menariknya, novel ini justru tidak mengambil latar utama di Mesir, tempat tokoh pendiri Ikhwanul Muslimin tersebut berdomisili. Dengan latar cerita di Indonesia, keempat tokoh sentral di novel ini tersimpul satu sama lain karena tertarik pada sebuah pemikiran yang sama, yakni sebuah perubahan besar yang diusung oleh Syaikh Hasan Al Banna.