Aimuna dan Sobori
RAMBE, Hanna
Tersedia di:
Deskripsi
Seorang peneliti, Jack Turner menulis buku Spice, The History of Temptation, melukiskan penemuan para antropolog di dusun kevil di tepi Sungai Efrat, Suriah. Sebuah lokasi di sana pernah mengalami kebakaran. Kemudian, puing rumah itu selama ribuan tahun ditimbun dengan rumah lain, sampai abad ke-20. Ditemukan sejumlah lempengan tanah liat dengan tulisan terpahat, serta mangkuk keramik berisi putik cengkeh. Kebakaran itu secara tak sengaja menjadi tungku terbaik untuk mengawetkan tanah liat. Terbaca, pemilik rumah yang pertama, yang terbakar, bernama Puzurum. Pada lempengan lain, tertulis nama seorang penguasa setempat, Yadihk-Abu. Pada masa itu sampai abad ke-15 Masehi, tak umum diketahui tempat asal cengkeh. baru pada abad ke-16 ditemukan jalan ke lima pulau mungil Ternate, Tidore, Moti, Makian, dan Bacan. Cengkeh hanya ada disana. Kini pulau-pulau tersebut termasuk dalam wilayah negara Indonesia. Pada awal tahun 1980-an, penulis mengunjungi Pulau Bacan dengan diiringi oleh pemandu dan diajak masuk ke hutan. Disana terlihat beberapa pohon cnegkeh yang besar, rimbun dan tua, masih berbunga. Pohon tersebut ternyata dulu ditanam oleh rakyat yang menghindari hongi, pengaturan tentang menanam pohon cengkeh sejumlah tertentu saja, dan menjualnya kepada perusahaan asing dari Belanda dengan harga rendah. Pemaksanaan pengaturan itu menimbulkan duka cerita yang amat pilu dan panjang.