JAKLITERA sudah ada versi mobile lho! Unduh

BACA JAKARTA I

5 Februari 2023 - 20 Februari 2023
Triwulan 1

12401

Partisipan saat ini

0

Partisipan diundang

Deskripsi

Yuk, ikutan Tantangan Baca Jakarta selama 14 hari. Sebuah tantangan membaca untuk masyarakat semua usia yang tinggal di Jakarta maupun luar Jakarta. Bergembira bersama sambil mencerdaskan masyarakat DKI Jakarta, juga Indonesia.

Dari tanggal 5 - 18 Februari kita bersama-sama membaca sekaligus beraktivitas literasi di mana pun dan kapan pun.

#DenganBacaKitaBisa #SalamLiterasi

 

Lihat tutorial Baca Jakarta 2023 di sini: Tutorial Baca Jakarta

Bagikan event ini:

Aktivitas Peserta

Aisyah Putri Ramadhani
Aisyah Putri Ramadhani
2 tahun yang lalu

Buku yang saya akan rekomendasikan kepada keluarga ku adalah tentang cerita putri salju.karena disana mengajarkan kita tentang jahat bersifat jahat kepada saudara kita sendiri dan juga cobalah berprilaku seperti Bidari yangenopong putri salju.

Muhammad Arca Daffa
Muhammad Arca Daffa
2 tahun yang lalu

untuk akhir pekan saya ini tidak membaca buku dikarenakan sakit terimakasih

Afifah
Afifah
2 tahun yang lalu

Si Tutu (si kutu rambut) kutu yg senang ada di rambut anak 2 jika rambut nya tidak pernah keramas dan sisiran kutu akan senang didalam rambut yg kotor dan bau tapi bila rambut sudah bersih dan wangi kutu pun akan hilang

INTAN MAKFIYATUL MAJZIYAH ALKHULAIFI
INTAN MAKFIYATUL MAJZIYAH ALKHULAIFI
2 tahun yang lalu

Buku tentang sains Karena dengan membaca buku ini kita bisa menghargai karya sains

Rafka Bagastama Putra
Rafka Bagastama Putra
2 tahun yang lalu

Buku tentang sejarah Indonesia Karena, supaya bisa mengenang kembali perjuangan para pahlawan yg mempertaruhkan jiwa dan raga demi negara, Pengetahuan juga untuk adik saya yg masih di sekolah TK.

Talita Zahira Nurazmi
Talita Zahira Nurazmi
2 tahun yang lalu

Judul buku : perlombaan lari Cerita tentang kelinci dan kura-kura Seekor kelinci yang sombong, suka mengejek hewan lainnya yang lebih lemah.seperti kura kura, siput dan semut

Chelse marsyah
Chelse marsyah
2 tahun yang lalu

-Totto-chan- Buku ini menceritakan tentang Totto-chan, gadis kecil yang mempunyai ketertarikan dan rasa ingin tahu terhadap segala hal! Dia dikeluarkan dari sekolah karena banyak berulah. Dia membuka-tutup laci mejanya yang menurut gurunya menimbulkan suara yang menyebalkan. Dia juga sering diam di depan jendela menunggu pemusik jalanan. Ketika pemusik itu datang, dia memanggil mereka. Dan pada akhirnya, para pemusik itu memainkan musik itu di depan jendela kelas Totto-chan. Coba bayangkan, suasana kelas satu di mana siswa-siswanya berlarian menuju jendela sambil dengan riang mendengarkan musik jalanan. Sungguh menggelikan. Singkat cerita, Totto-chan dikeluarkan. Tetapi ibunya tidak cerita, karena takut Totto-chan memiliki tekanan batin. Akhirnya Totto-chan dibawa oleh ibunya ke sekolah bernama Tomoe Gakuen. Di Tomoe Gakuen, kelas-kelasnya bukan kelas biasa. Kelasnya bukan dibuat dari dinding-dinding batu bata, tetapi dari bekas gerbong kereta! Coba bayangkan, saya seorang anak kelas satu SD yang belajar di gerbong kereta! Ketika kepala saya mendongak keluar, bunga-bunga dan rerumputan bergerak-gerak diembus oleh angin. Saya seperti sedang dalam sebuah perjalanan sambil belajar. Lalu, kepala sekolahnya. Dia adalah pendengar yang baik. Dia mendengarkan cerita Totto-chan selama 4 jam tanpa sedikit pun menunjukkan ekspresi bosan. Dan kata-katanya yang membuat Totto-chan berubah, dan mengena bagi saya adalah, "Kamu anak baik." Selain kelas, metode pengajarannya juga bagus di Tomoe Gakuen. Para siswa boleh memulai hari dengan pelajaran yang mereka suka. Lalu tidak ada pengaturan tempat duduk. Anak-anak bisa pindah-pindah ke sana kemari. Guru berperan sebagai pendamping, akan siap membantu jika anak perlu bantuan. Berbeda sekali dengan iklim pengajaran kita yang kebanyakan masih berupa guru sebagai penceramah yang berbicara terus-menerus sampai jam pelajaran usai. Dan setelah makan siang, si Tomoe Gakuen anak-anak dibawa jalan-jalan! Mereka mengamati apa yang terjadi di lingkungannya, dan berterimakasih kepada petani. Yah, pada akhirnya, sekolah ini musnah karena serangan bomber pada tahun 1945, yang mana Jepang saat itu sedang berperang melawan sekutu dalam perang dunia II.

Agenda Hari Ini