PUTRY ULFATUN JANNAH
2 tahun yang lalu
Keluarga karena lebih enak
Novi yanti akmalia fitri
2 tahun yang lalu
Jawa Timur karena di sana saya ingin melihat surabaya yg indah bersama keluarga ku.
Nazriel Bintang Reyvanslino
2 tahun yang lalu
Menceritakan tentang suku Dayak yang membawa kain bercorak arit Tabuk
Jasmine Sawita Ratu Camilla Naja Sudiyat
2 tahun yang lalu
Aku membaca cerita rakyat dari Indonesia, yaitu Bawang merah dan bawang putih. Kisah ini menceritakan tentang dua orang gadis kakak beradik yang memiliki sifat yang berbeda dan bertolak belakang, serta seorang ibu tiri yang tidak adil dan pilih kasih. Bawang Putih memiliki sifat yang rajin, baik hati, jujur, dan rendah hati. Sementara, Bawang Merah memiliki sifat yang malas, sombong, iri hati. Kepribadian Bawang Merah yang malas juga diperburuk karena ibunya yang memanjakannya. Ibunya selalu memberi Bawang Merah apapun yang diinginkannya.
Sri Andaribekti Sutrisno
2 tahun yang lalu
Yang ingin saya kunjungi daerah Indonesia adalah Raja Ampat, karena Keindahan Raja Ampat Papua membuat ketertarikan bagi saya.
Remmy Silado
2 tahun yang lalu
Berwisata dengan keluarga, karena yang terdekat dengan kita adalah keluarga
Assyifa Odellia Ratnajati
2 tahun yang lalu
Cerita macam itu berkembang ke arah salah kaprah. Entah siapakah yang bercerita, kabut tebal itu memang disengaja oleh para dewa di kayangan agar wajah cantik para bidadari yang turun dari kayangan melalui pelangi jangan sampai dipergoki manusia.
Para bidadari itu turun untuk memberikan penghormatan kepada satu-satunya wanita di dunia yang terpilih sebagai sang Ardhanareswari, yang berarti wanita utama yang menurunkan raja-raja besar di tanah Jawa ini. Maklum sebagai sang Ardhanareswari, Ken Dedes adalah titisan dari Pradnya Paramita, dewi ilmu pengetahuan.
Apa benar kabut tebal itu turun karena para bidadari turun dari langit? Gajah Mada tidak bisa menyembunyikan senyumnya dari kenangan kakek tua, yang menuturkan cerita itu dan mengaku memergoki para bidadari itu, lalu mengambil salah seorang di antara mereka menjadi istrinya. Gajah Mada ingat, anak kakek tua itu perempuan semua dan jelek semua, sama sekali tidak ada pertanda titisan bidadari.
Raisah Aliya Farha
2 tahun yang lalu
Si Parkit Raja Parkeet
Dahulu kala, ditengah hutan belantara Aceh.Hiduplah sekawanan burung parkeet yang hidup dengan damai,tentram,dan makmur.Lalu ada salah satu burung parkeet yang menjadi seorang raja,ia disebut sebagai Parkit.
Pada suatu hari Raja Parkit memberi tahu karena ada seorang pemburu yang ingin menangkap mereka.Setelah itu burung-burung keluar dari sarang untuk mencari makan.Ternyata mereka terperangkap di jebakan si pemburu. Raja Parkit memerintah mereka agar pura-pura mati saat pemburu melepaskan dari jebakan. Tetapi Raja Parkit masih terjebak.Raja Parkit diancam ingin di bunuh oleh pemburu dan Si Parkit berjanji akan menyanyi dengan suara yang merdu.
Si Parkit sering dipuji oleh orang-orang sehingga Raja Aceh pun mengetahuinya. Burung tersebut akhirnya dipelihara dengan Raja Aceh. Ia ditempatkan di sangkar emas dan diberi makanan enak setiap hari. Meskipun ia diberi makanan enak setiap hari,Si Parkit tetap ingin pulang ke Hutan bersama rakyatnya. Si Parkit memikirkan untuk berpura-pura mati lagi. Petugas istana melaporkan bahwa burung tersebut mati.