AISYAH PUSPA PERMANA SARI
2 tahun yang lalu
Saya lebih suka jalan-jalan ke gunung karena keadaannya masih asri, adem, dan bagus untuk swa foto
Dafe rifqi khoirul
2 tahun yang lalu
Dufan Ancol,karena tempat nya banyak wahana yang sangat menarik .tempat nya juga bagus dan cocok untuk kita kumpul keluarga .
Jemuel Clement Tjhin
2 tahun yang lalu
Tempat wisata yang ada dikota saya adalah Old Shanghai, di tempat tersebut memiliki bangunan - bangunan oriental yang identik dengan China jaman dynasty serta tempat - tempat yang cocok untuk berswafoto dengan keluarga dengan sahabat. Old Shangai berada di Sedayu City.
Faiz Fitriyanto
2 tahun yang lalu
"Aku anak mandiri"
Pramuka menggunakan pohon kelapa sebagai lambang karena banyak manfaatnya.
Reva Nabila
2 tahun yang lalu
pastinya ke pantai dong walaupun panas tapi pemandangan nya bagus banget, kalau ke gunung harus menanjak dulu cukup lelah
Hanifah putri nathania
2 tahun yang lalu
Buku tentang bawang merah dan bawang putih tokoh utama adalah bawang merah dan bawang putih dan ada ibu tiri yang jahat dan juga ada nenek nenek dan kerakter bawang putih baik jika bawang merah jahat dan ibu tiri jahat cerita nya adalah suatu hari ada bawang putih dan ibu kandung nya dan ayah nya suatu hari si ibu sakit lalu meninggal dunia dan si ayah pun sama jadi hanya ada ibu tiri dan bawang merah
Aerilyn khanza haniya
2 tahun yang lalu
Di kotaku ada pantai ancol,kebun binatang ragunan dan kota tua ,semua tempat wisata sanga menarik dan bisa menambah wawasan juga
Geraldy Ghani
2 tahun yang lalu
Museum Satria Mandala yang ada di jakarta yang berisi alat tempur TNI
(Tentara nasional Indonesia)
Nadya Alyssa Azzahra
2 tahun yang lalu
Buku yang saya baca hari ini" Malon Kundang"
Tokoh dalam buku tersebut adalah Malin kundnag dan karakternya cukup bagus.
Dia anak yang jujur, sopan santun dan rendah hati, tapi d balik itu dia juga mempunyai sifat buruk.
Jadi d pesisir pantai daerah Sumatra barat, hidup lah seorang ibu dan anak kesayangannya yang bernama Malin. Sejaka ayah nya Malin meninggal ibu Malin harus berjuang mati matian untuk menghidupi Malin. Meskipun begitu, ia tetap merasa bahagia karena Malin merupakan anak yang penyayangdan Malin selalu menemani ibunya bekerja menjual ikan.
Semakin hari, Malin semakin beranjak dewasa. Ia merasa sudah saatnya untuk menggantikan ibunya bekerja. Lalu Malin mayakinlan ibunya untuk merantau ke kota seberang. Malin akan menghasilkan banyak uang untuk Emak dari sana. Ibu Malin sangat terkejut mendengar keinginan putra kesayangannya itu.
Dengan hati yang gelisah, ibu Malin melepaskan putranya yang hendak merantau. Ibu malin memeluk dengan erat sambil berkata hati hati di sana jangan lupa untuk cepat pulang. Dia melambaikan tangan di tepi pantai Air Manis untuk mengantarkan kepergian Malin.
Hari bulan tahun Malin tak ada kabar. Bertahun tahun ibunya hidup sendirian. Hingga pada suatu hari, ibu Malin mendapatkan kabar kalua Malin sudah menikah dengan putri seorang bangsawan dari anak temannya yang juga merantau di kota seberang.
Tak lama kemudian istri Malin yang sedang hamil mengidamkan berlibur kepantai Air Manis. Karena Malin sangat menyayangi istrinya Malin mengabulkan keinginan istrinya. Di perjalanan Malin teringat ibunya. Malin merasa malu mengenalkan ibunya kepada istrinya.
Saat kapalnya menepi d pinggir pantai, ibu Malin yang sedang berjualan ikan melihat anaknya dari kejauhan. Ia sanagt yakin itu adalah Malin. Sang ibu bergegas berlari dan memeluk tubuh Malin.
"Lepaskan! siapa kau?" Ibu Malin terkejut ketika tubuhnya di dorong oleh Malin.
Malin ini aku ibu mu.
"Ibu, apa perempuan lusuh ini ibumu?
Kenapa kamu berbohong, Malin?
Kau bilang kau anak bangsawan sepertiku!"
Istri Malin sangat marah menemukan kebohongan Malin yang terungkap.
"Tidak, dia buakn ibuku"
Malin menarik tubuh istrinya untuk meninggalkan pantai.
Ibu Malin merasa sangat sedih sekaligus marah. Ia pun berdo'a kepada Tuhan dan menyumpahi Malin agar di kutuk menjadi batu.
Langit bergemuruh setelah do'a itu terdengar.
Malin menyesali perbuatan yang ia lakukan kepada ibunya.
Ibu maaafkan anakmu yang durhaka ini.
Teriakan Malin sia sia karena tidak lama setelahnya, kapal Malin terombang ambing oleh ombak hingga karam dan terpecah.
Kutukan ibu Malin menjadi nyata. Ia menemukan anaknya yang ia kutuk menjadi batu yang sedang bersujut.
Ibu Malin menangis dan menyesali perbuatannya.