Ahmad Farhan Fadlani
2 tahun yang lalu
Ke gunung karena tempatnya sejuk. Krna sya tinggal dipulau jdi saya lebih suka ke gunung ingin merasakan bagaimana udara disana
Andreas Revano Aritonanang
2 tahun yang lalu
Di sebuah kerajaan yang damai nan indah, hiduplah dua orang putri raja bernama Candra Kirana dan Galuh Ajeng. Keduanya sangat cantik, namun memiliki watak yang berbeda. Candra Kirana, sang kakak, memiliki sifat yang baik dan rendah hati. Sedangkan Galuh Ajeng, adiknya, memiliki watak yang buruk.
Suatu hari, raja memanggil Candra Kirana. Raja ingin menjodohkan Candra Kirana dengan seorang pangeran dari negeri tetangga. "Pangeran itu bernama Raden Inu Kertapatih. Dia adalah pangeran yang tampan dan baik hati. Apakah kau mau kujodohkan dengannya?" tanya raja kepada analk sulungnya itu. "Saya akan menuruti semua perintah ayahanda," balas Candra Kirana Diam-diam, Galuh Ajeng mendengar percakapan raja dan Candra Kirana. Ia menjadi sangat iri. Selama ini, ia mencintai Raden Inu Kertapatih. Seharusnya, ia yang dijodohkan dengan Raden Inu.
"Aku benci Candra Kirana. Dia selalu mendapatkan yang terbaik. Sedangkan aku? Selama ini aku seperti tidak disayangi Ayahanda," keluh Galuh Ajeng. Galuh Ajeng pun membenci kakaknya, Candra Kirana. Karena kebenciannya yang mendalam itu, ia lalu pergi ke rumah seorang nenek sihir, sahabatnya. Olala, Galuh Ajeng meminta nenek sihir tersebut untuk menyihir Candra Kirana. "Hahaha! Baiklah, aku akan menuruti perintahmu. Asalkan kau memberikan aku uang yang banyak," kekeh nenek sihir. "Aku akan memberikan berapa pun yang kau minta." balas Galuh Ajeng. Keesokan harinya, penyihir itu langsung mendatangi Candra Kirana. Saat itu, Candra Kirana sedang asyik bermain pasir di pantai sendirian. "Siapa kau?" tanya Candra Kirana ketika nenek sihir menghampirinya. "Aku adalah penyihir yang akan menyihirmu menjadi sebuah keong. Hahaha!" seru nenek sihir.
Belum sempat Candra Kirana berkata-kata, ia sudah berubah menjadi seekor keong emas. "Sihirmu akan hilang jika kau bertemu dengan cinta sejatimu," kata penyihir itu sambil membuang keong emas ke laut. Sungguh sedih hati Candra Kirana. Galuh Ajeng sangat senang dengan kabar yang disampaikan oleh nenek sihir. Itu berarti ia bisa menikah dengan Raden Inu Kertapatih. "Kini, tak ada lagi yang menjadi sainganku," gumam Galuh Ajeng. Raja sangat bersedih karena hilangnya Candra Kirana. Ia tak tahu jika Candra Kirana telah disihir oleh penyihir jahat.
Raja langsung memberitahukan hilangnya Candra Kirana kepada Raden Inu Kertapatih. Raden Inu pun berjanji akan menemukan Candra Kirana. "Candra Kirana tak ingin menikah denganmu," ucap Galuh Ajeng kepada Raden Inu. "Bagaimanapun juga, aku harus tetap menemukan dia. Aku akan bertanya langsung kepadanya setelah aku menemukannya," balas Raden Inu Kertapatih. "Doaku menyertaimu, Nak," ucap raja dengan raut sedih. Rupanya, niat Galuh Ajeng untuk menghasut Raden Inu tak berhasil. Ia pun menjadi kesal dengan Raden Inu. Galuh Ajeng kembali menemui nenek sihir. Ia meminta nenek sihir untuk mencegah Raden Inu Kertapatih menemukan Candra Kirana. "Aku akan mencegahnya," seru nenek sihir.
Sementara itu, Raden Inu sudah sampai di sebuah hutan. Nenek sihir itu seketika berubah wujud menjadi seekor gagak, kemudian menemui Raden Inu. Tetapi, karena Raden Inu memiliki ilmu yang tinggi, ia mengetahui niat jahat nenek sihir itu. "Kau tidak akan bisa menghalangiku untuk menemukan Candra Kirana." Ucap Raden Inu. Pertarunagn Raden Inu dengan nenek sihir pun tidak dapat dihindarkan. Setelah cukup lama, akhirnya Raden Inu berhasil mengalahkan nenek sihir. Raden Inu kembali menyusuri hutan untuk mencari Candra Kirana. Ia yakin bahwa ia akan berhasil menumukan calon istrinya itu. "Tidak ada yang bisa menghalangiku untuk mencarimu, Candra Kirana. Aku pasti akan menemukanmu." ucap Raden Inu dengan mantap.
Berhari-hari Raden Inu mencari Candra Kirana. Akan tetapi masih belum menemukan petunjuk tentang keberadaan calon istrinya itu. Meskipun demikian, Raden Inu tak akan menyerah. Ia akan terus mencari sampai berhasil menemukan Candra Kirana. Sementara itu di sebuah desa di kerajaan itu, ada seorang nenek yang bekerja sebagai nelayan. Setiap hari, ia mencari ikan di laut dengan jaringnya. Akan tetapi tidak seperti biasanya hari itu si nenek tidak mendapatkan ikan sama sekali. Ia hanya menemukan satu Keong Mas dalam jaringnya.
"Indah sekali keong ini, Aku akan membawanya pulang," ujar nenek itu. Nenek itu pun membawa Keong Emas pulang ke rumahnya. Ia merawat Keong Mas itu dengan baik dan penuh kasih sayang. Nenek itu tak tahu, bahwa keong emas itu adalah penjelmaan dari Candra Kirana yang disihir oleh nenek sihir jahat. Keesokan harinya, nenek itu kembali melaut. Saat si nenek pergi dar1 rumahnya, keong emas berubah menjadi Candra Kirana.
"Aka akan membuat masakan yang enak untuk nenek. Nenek itu sangat baik terhadapku," ucap Candra Kirana. Candra Kirana pun mulai memasak. Tak hanya memasak makanan yang enak, ia juga membersihkan rumah si nenek. Setelah semuanya selesai, Candra Kirana berubah kembali menjadi Keong Mas.
Sore harinya, si nenek pulang ke rumahnya. Betapa kagetnya ia ketika mendapati sudah ada makanan di meja makannya. Rumahnya pun terlihat amat bersih. "Siapa yang memasak semua ini?" tanya nenek dalam hati bingung. Nenek itu masih heran dengan apa yang terjadi di rumahnya. Namun karena ia sangat lapar, nenek itu langsung memakan semua hidangan dengan lahap. Hal tersebut terjadi berulang kali di hari berikutnya. Setiap hari, selalu ada makanan di rumah nenek saat ia pulang dari laut. Nenek itu menjadi semakin penasaran. Ia lalu memutuskan ingin mencari tahu siapa yang memasak untuknya. "Aku akan mengintai diam-diam," pikir nenek.
Suatu pagi, nenek itu berpura-pura pergi bekerja. Setelah beberapa langkah keluar dari rumah, ia kembali ke rumah dan bersembunyi di dekat dapur. Olala, nenek itu melihat keong emas yang ada di rumahnya berubah menjadi perempuan cantik. Perempuan itulah yang memasak untuk nenek itu.
Nenek itu langsung menghampiri Candra Kirana, Candra Kirana pun menceritakan semuanya. Bahwa ia telah disihir, dan yang bisa menghilangkan sihir itu adalah cinta sejati.
Saat sedang berbincang dengan nenek itu, tiba-tiba datang Raden Inu. Rupanya Raden Inu tak sengaja lewat di depan rumah nenek tua itu. Ia pun melihat Candra Kirana disana. Setelah Raden Inu dan Candra Kirana bertemu, sihir di diri Candra Kirana seketika lenyap. "Ayo, kita pulang," ajak Raden Inu Kertapatih
Candra Kirana mengangguk. Ia juga membawa nenek yang sudah menolongnya. Sesampainya di istana, Candra Kirana menceritakan semuanya kepada ayahandanya. Galuh Ajeng pun dihukum karena telah mencelakai Candra Kirana Akhirnya, Candra Kirana dan Raden Inu Kertapatih menikah. Mereka pun hidup bahagia hingga akhir hayat mereka.
Muhammad khavidsyah anawi
2 tahun yang lalu
Ragunan, karena banyak bermacam hewan-hewan
Andreas Revano Aritonanang
2 tahun yang lalu
Saya lebih suka jalan jalan ke gunung karena pemandangannya bagus sekali
Nurul qolbi
2 tahun yang lalu
Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Karena banyak tempat tempat sejarah disana. Saya sangat suka tempat tempat sejarah.
Jadi saya sangat suka ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Muhammad Yusuf Kurniawan
2 tahun yang lalu
Taman mini Indonesia indah, disana terdapat banyak rumah adat dari berbagai provinsi yang ada di Indonesia.
Aku dapat mengetahui secara langsung rumah adat dari berbagai provinsi di Taman mini Indonesia indah.
AURA SHABRINA AZ-ZAHRA
2 tahun yang lalu
Dufan, karena disana banyak wahana bermain yang mengacu adrenalin
Naisyifa Ravenny Fauzizah
2 tahun yang lalu
Identitas Buku
Judul Buku : Pengantar Filsafat Pendidikan
Penulis Buku : Drs. Uyoh Sadulloh, M.pd
Penerbit Buku : Alfabeta, CV
Cetakan : II
Tebal Buku : 183 halaman
Tahun Terbit : 2004
Sinopsis Pengantar Filsafat Pendidikan
Pendidikan merupakan kegiatan yang hanya dilakukan manusia yang mencakup semua pengalaman serta pemikiran manusia tentang makna dari pendidikan.
Pendidikan sebagai suatu praktek dalam kehidupan, sama halnya dengan kegiatan-kegiatan lain.
Seperti kegiatan ekonomi, agama, hukum, dan lain-lain. Selain itu, kita sebagai manusia juga dapat mempelajari pendidikan secara akademik.
Baik itu secara empirik yang bersumber dari pengalaman seseorang, maupun dengan jalan perenungan-perenungan.
Hal yang pertama kita sebut sebagai praktek pendidikan, sedangkan yang kedua disebut sebagai teori pendidikan.
Kelebihan dan Kekurangan Buku
Buku ini mampu memberikan informasi tentang sumber nilai dan bagaimana manusia dapat memperoleh nilai tersebut karena pendidikan pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dengan nilai.
Buku ini kurang memberikan pemahaman bagi pembaca khususnya bagi pemula sehingga pesan yang mau diutarakan oleh pengarang tidak tersampaikan pada pembaca.