Taufiq Qurrochman
1 tahun yang lalu
MONAS / Monumen nasional disana banyak sejarah
Jihan Khoirunisa
1 tahun yang lalu
ke pantai alasannya karena bisa melihat sanset yg indah serta bisa main air, hihihi
KHOIRUNISA ANNAZWA
1 tahun yang lalu
Cerita Malin Kundang
Malin Kundang, Mande Rubiyah (Ibu Malin Kundang), Istri Malin Kundang, dan Nahkoda Kapal
Cerita singkat:
Di sebuah desa, hiduplah seorang perempuan miskin. Ia hidup bersama anak tunggalnya, namanya Malin Kundang. Sehari-hari perempuan itu bekerja sebagai nelayan. Namun, penghasilannya tak bisa mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari sehingga hidup mereka selalu berkekurangan.
Saat Malin Kundang mulai dewasa, ia memutuskan untuk pergi ke kota. Ia ingin mengadu nasibnya di sana.
Barangkali dengan pergi ke kota, aku bisa mengubah nasib kita, Ibu,” ucap Malin Kundang.
Dengan berat hati, ibunya pun mengizinkan. Kini, ibunya kembali menjadi perempuan tua yang kesepian. Setelah kepergian Malin, ibunya selalu memikirkan keadaan anaknya itu. Ia jadi sakit-sakitan, sementara Malin tak pernah mengirim kabar untuknya.
Hingga beberapa tahun kemudian, Malin berhasil mengubah nasib. Ia telah menjadi saudagar yang kaya raya. Malin memiliki banyal kapal. Hidup Malin tak lagi susah. Malin juga menikahi seorang perempuan bangsawan yang sangat cantik.
Langsung ke konten
Cerita Rakyat Nusantara | Kumpulan Dongeng Anak Anak Sebelum TidurCerita Rakyat Nusantara | Kumpulan Dongeng Anak Anak Sebelum Tidur
Pos
Cerita Malin Kundang Singkat (Indonesia)
Cerita Malin Kundang Singkat – Dongeng Legenda Sumatera Barat
27 MARET 2017
DONGENG CERITA RAKYAT
Cerita Malin Kundang singkat adalah ringkasan dari cerita rakyat Malin Kundang yang pernah kami posting di blog ini sebelumnya. Kami yakin sebagian pengunjung sudah pernah mendengar dongeng rakyat ini. Bagi yang belum pernah mendengar, baca cerita ini hingga selesai dan temukan pesan didalamnya.
Cerita Malin Kundang Singkat (Indonesia)
Di sebuah desa, hiduplah seorang perempuan miskin. Ia hidup bersama anak tunggalnya, namanya Malin Kundang. Sehari-hari perempuan itu bekerja sebagai nelayan. Namun, penghasilannya tak bisa mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari sehingga hidup mereka selalu berkekurangan.
Saat Malin Kundang mulai dewasa, ia memutuskan untuk pergi ke kota. Ia ingin mengadu nasibnya di sana.
“Barangkali dengan pergi ke kota, aku bisa mengubah nasib kita, Ibu,” ucap Malin Kundang.
Dengan berat hati, ibunya pun mengizinkan. Kini, ibunya kembali menjadi perempuan tua yang kesepian. Setelah kepergian Malin, ibunya selalu memikirkan keadaan anaknya itu. Ia jadi sakit-sakitan, sementara Malin tak pernah mengirim kabar untuknya.
Cerita Malin Kundang Singkat (Indonesia)
Cerita Malin Kundang Singkat (Indonesia)
Hingga beberapa tahun kemudian, Malin berhasil mengubah nasib. Ia telah menjadi saudagar yang kaya raya. Malin memiliki banyal kapal. Hidup Malin tak lagi susah. Malin juga menikahi seorang perempuan bangsawan yang sangat cantik.
Suatu hari, Malin ingin melihat keadaan desanya. Sudah lama sekali ia tak pulang. Malin pergi bersama istri dan banyak pekerjanya. Ia juga membawa banyak uang untuk dibagi-bagikan kepada para penduduk.
Sampailah Malin di desanya. Dengan sombong ia membagikan uang kepada penduduk. Penduduk di desanya sangat senang. Di antara mereka ada yang mengenali Malin, yakni tetangganya sendiri. Orang itu pun segera pergi ke rumah Malin, hendak memberikan kabar gembira tersebut kepada ibu Malin.
“Ibu, apakah kau sudah tahu, anakmu Malin sekarang telah menjadi orang kaya.” seru tetangga itu.
“Dari mana kau tahu itu? Selama ini aku tak pernah mendapat kabar darinya,” ucap ibu Malin, terkejut.
“Sekarang pergilah ke dermaga. Anakmu Malin ada di sana. Dia terlihat sangat tampan, dan istrinya juga sangat rupawan,” ucap tetangganya.
Ibu Malin tak percaya. Matanya berkaca-kaca. Sungguh, ia sangat merindukan anaknya selama beberapa tahun ini. Maka ia pun segera berlari menuju dermaga. Benar saja, di sana terlihat Malin dengan istrinya yang sangat rupawan.
“Malin, kau pulang, Nak,” seru ibunya.
Malin mengenali ibunya. Namun, ia malu mengakui orangtua yang berpakaian sangat lusuh itu. Bagaimana ia akan menjelaskan kepada istrinya tentang semua ini?
“Kau bilang ibumu sudah meninggal. Apa benar orangtua ini adalah ibumu?” tanya istri Malin, bingung.
“Dia bukan ibuku, dia pengemis yang mengaku-ngaku sebagai ibuku.” seru Malin.
Sungguh sakit hati Ibunya mendengar perkataan Malin. Ibunya lalu mengutuk Malin.
“Hatimu sungguh sekeras batu, Malin. Maka, kau aku kutuk menjadi batu. Kau anak yang durhaka.” ucap ibunya.
Malin ketakutan. Ia memohon ampun kepada ibunya. Namun, ibunya sudah sangat sakit hati. Seketika hujan turun sangat lebat, dan petir menyambar. Saat itu pula Malin berubah menjadi batu.
Pesan moral dari Cerita Malin Kundang Singkat (Indonesia) adalah surga ada di bawah telapak kaki ibu. Sayangilah ibumu, karena ibumu adalah manusia paling berjasa dalam hidupmu.
Tembang Laras Puspita Manurung
1 tahun yang lalu
Kota Tua : Museum Fatahillah, Museum Wayang, Museum Keramik
Yang membuat menarik :
•Belajar sejarah
•Belajar budaya Betawi
•Gaya bangunan eropa yang terlihat kuno
•Bisa untuk berfoto-foto
•Makanan khas Betawi yang sangat enak
•Tempatnya sejuk
Afika Zavhia Firdaus
1 tahun yang lalu
Halo sobat baca ,
Di Jakarta ini banyak tempat wisata menarik lho ... Contohnya :
1.Monas (merupakan tempat wisata bernilai sejarah jg ikonik)
2.TMII (merupakan tempat wisata mengenal provinsi" yg ada di seluruh Indonesia)
3.Ragunan (merupakan tempat wisata melihat binatang2)
4.Ancol (merupakan wisata pantai yg ada di jakarta)
5.Kota Tua (merupakan tempat wisata sejarah dan banyak musium2 yg ada disana)
Dan masih banyak lagi ..
Aisah Nur al shifa ahmad
1 tahun yang lalu
Saya lebih menyukai jalan jalan ke pantai karena saya lebih menyukai laut , di sana saya dan keluarga saya juga dapat berenang ,makan di pinggir pantai dll
Rehan nur ikhsan
1 tahun yang lalu
Tempat wisata yang da dikotaku salahsatunya Monas,disana terdafat monumen sejarah.