JAKLITERA sudah ada versi mobile lho! Unduh

BACA JAKARTA II

7 Mei 2023 - 22 Mei 2023
Triwulan 2

10244

Partisipan saat ini

0

Partisipan diundang

Deskripsi

Yuk, ikutan Tantangan Baca Jakarta selama 14 hari. Sebuah tantangan membaca untuk masyarakat semua usia yang tinggal di Jakarta maupun luar Jakarta. Bergembira bersama sambil mencerdaskan masyarakat DKI Jakarta, juga Indonesia.

Dari tanggal 7 - 20 Mei kita bersama-sama membaca sekaligus beraktivitas literasi di mana pun dan kapan pun.

#DenganBacaKitaBisa #SalamLiterasi

 

Lihat tutorial Baca Jakarta 2023 di sini: Tutorial Baca Jakarta

Bagikan event ini:

Aktivitas Peserta

Lizza Novrida
Lizza Novrida
1 tahun yang lalu

Tariq Ramadan, Biografi Intelektual Spiritual Muhammad, Jakarta, Republika: PT Serambi Ilmu Semesta, Cetakan I Januari 2015, ISBN 978-602-290-026-9 Dengan mencurahkan segenap cinta, kedalaman ilmu, dan keluasan wawasan seorang cendekiawan-ulama, Tariq Ramadan menarik berbagai pelajaran penting untuk manusia hari ini dari setiap peristiwa yang terjadi dalam fase kehidupan Nabi Muhammad. Keterkesanan Tariq Ramadan adalah kala ditanya tentang perilaku Nabi Muhammad, Aisyah menjawab, bahwa Akhlaknya Nabi adalah Al-Quran. Maka dalam buku ini mengungkap bagaimana seorang manusia yang paling mampu mewujudkan ajaran Al-Quran dalam seluruh perilakunya ini berbicara kepada kita, menuntun kita, dan mendidik kita sampai saat ini. Sejak lahir hingga wafat, kehidupan Nabi dipenuhi dengan beragam peristiwa, situasi, dan pernyataan yang mengandung pelajaran spiritual paling dalam. Keteguhan iman, dialog dengan Tuhan, mengamati alam, keraguan diri, kedamaian batin, berbagai tanda dan cobaan, dan sebagainya, yang merupakan tema yang menuturkan sekaligus mengingatkan kita bahwa pada dasarnya tidak ada yang berubah. Biografi Rasul yang mengungkap beragam persoalan kita yang paling mendasar dan abadi sehingga dalam biografi ini dapat dijadikan sebagai pedoman untuk kita mengikuti bagaimana Nabi Muhammad menyelesaikan masalahtersebut. Kehidupan Nabi Muhammad merupakan ajakan menuju spiritualitas yang lebih baik karena dalam kehidupan Nabi terdapat ajaran kepada kita bagaimana melalui berbagai peristiwa, ujian, kesulitan, dan pencarian diri untuk mendapat jawaban yang paling benar untuk persoalan eksistensial hati bukan akal agar lebih bercahaya. Sederhana namun mendalam maksudnya bagi mereka yang tidak mencintai, maka tidak akan memahaminya. Nabi Muhammad SAW merupakan sosok yang menjadi panutan bagi siapapun, terlebih para sahabat. Segala persoalan yang dihadapi sahabat selalu diceritakan kepada Rasulullah, termasuk urusan rumah tangga. Hal ini dilakukan karena dianggap bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah SWT yang ditugaskan untuk membimbing umat sesuai dengan syariat. Selama hidup, Rasullah menerima cerita dan aduan yang datang dari orang-orang sekeliling dan cerita tersebut dengan seksama didengarkan dan membantu mencari solusinya. Dengan sentuhan emosi, kekaguman, rasa takzim yang penuh dan konsisten menghindari klise penulisan biografi Nabi Muhammad, yang umumnya menjelaskan peristiwa yang dialaminya merupakan rentetan keajaiban semata, penulis mengungkap sisi manusiawi Nabi Muhammad. Bahwa hidup Nabi Muhammad adalah rangkaian kerja keras, kontemplasi, pengorbanan, dan pengambilan keputusan yang sering penuh risiko. Nabi Muhammad merupakan panutan yang bukan hanya saja dari sisi kualitas dirinya, melainkan juga dari sisi keraguan, luka, dan kadang kekeliruan keputusan yang ditunjukkan oleh wahyu atau para sahabatnya. Seluruh sisi kehidupan nabi adalah wahana pembaruan dan transformasi, mulai dari detail terkecil hingga peristiwa terbesar. Orang islam yang setia, orang beriman dari agama lain, dan siapa pun yang mempelajari kehidupan Nabi Muhammad, tanpa memperdulikan keyakinan agamanya, dapat menarik berbagai pelajaran dari kehidupan Nabi Muhammad sehingga mereka dapat meraih esensi pesan dan cahaya keimanan Nabi Muhammad. Kelebihan buku ini, seperti yang diungkapkan sebelumnya bahwa setiap persoalan yang datang kepada Nabi Muhammad baik yang terjadi kepada Nabi Muhammad maupun kepada para sahabat memberikan sudut pandang baru, dan tidak melulu tentang keajaiban yang terlihat, serta upaya pernyelesaikan masalah yang didengar karena keistimewaan sebagai seorang rasul Allah. Dalam buku ini juga terdapat bagaimana mengupas karakter manusiawi Nabi Muhammad, sisi inteligensia, emosi, dan spiritualitasnya. Serta beragam pelajaran yang dapat terpetik dari semua kecemerlangan dan keraguan keputusannya. Terasa sangat dekat, sebagaimana diri kita sendiri. Bahwa Nabi Muhammad memang benar seorang manusia, yang dapat kita jadikan suri teladan. Gaya bahasanya pun ringan, detail dan mudah dicerna bagi siapa pun, termasuk pembaca non muslim. Salah satu teladan terdapat pada cerita dalam buku ini adalah "Revolusi hati ini (Umar bin khattab) merupakan sebuah tanda, dan ia mengajarkan dua hal: tidak ada yang mustahil bagi Allah, dan kita tidak boleh memberikan penilaian mutlak terhadap sesuatu atau seseorang." (Hlm. 123). Selain itu dalam cerita berikut: "Pernikahan-pernikahan yang dilakukan nabi terkait dengan kondisi ini: beberapa istrinya berasal dari klan-klan yang telah menjadi keluarga Muhammad sehingga secara otomatis dipandang sebagai sekutunya sendiri. Oleh karena itu, komunitas Islam sendiri tampaknya menjadi semakin kukuh dan tak tertandingi." (Hlm. 280, tentang poligami nabi setelah monogami dengan Khadijah). Ada pula cerita tentang "Yang tersimpan dalam hati berada jauh di luar batas pengetahuan manusia. Nabi tahu keberadaan orang-orang munafik di sekitarnya, tapi beliau tidak mengambil tindakan khusus terhadap mereka. Beliau tetap bersikap hati-hati, terkadang waspada, tapi beliau tidak menetapkan keputusan final." (Hlm. 285). Ada teladan dari Nabi Muhammad saw yang terdapat pada Halaman 67. Diriwayatkan bahwa wahyu kedua adalah awal surah Al Qalam (Pena): rangkaian ayat tersebut menegaskan sumber inspirasi Ilahiah ini serta pentingnya pengetahuan. Riwayat ini menjelaskan keutamaan moral Rasul, yang telah ditunjukkan pada 40 tahun pertama kehidupan Nabi Muhammad. QS Qalam 1 – 6 (“Nun, demi Kalam, dan apa yang mereka tulis, berkat nikmat Tuhanmu kamu sekali-kali bukan orang gila. Dan sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya. Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. Maka kelak kamu akan melihat, siapa diantara kamu yang gila). ‘Nun’ adalah salah satu huruf hijaiyah (alfabet Arab), dengan cara yang sama, huruf-huruf lainnya juga menjadi pembuka beberapa surah Al Quran, dan tak seorang pun penafsir, termasuk Nabi sendiri yang mampu mengatakan dengan pasti makna huruf-huruf tersebut atau makna simbolis keberadaan mereka di awal surah. Jadi, tepat pada saat Sang Pencipta bersumpah “atas nama pena” sambil menegaskan pentingnya pengetahuan yang diajarkan kepada manusia. Dia membuka surah tersebut dengan huruf misterius, Nun, yang menjelaskan batas pengetahuan manusia, ketinggian derajat manusia karena ilmu pengetahuannya, harus dibarengi kerendahan hati akal kita untuk mengakui keterbatasannya sehingga ia dapat mengakui pentingnya Iman. Menerima, atau menerima untuk tidak mengerti, keberadaan misterius huruf Nun itu membutuhkan keimanan, memahami dan menerima pernyataan yang tidak misterius pada rangkaian ayat berikutnya, menggunakan akal yang bersifat aktif namun perlu, dan memang sudah seharusnya, rendah hati. Ada juga teladan Nabi Muhammad pada halaman 71 yang menyatakan bahwa Aisyah meriwayatkan betapa berat penderitaannya: “wahyu terhenti untuk beberapa lama, yang membuat Nabi tertekan, kesedihan begitu dalam sehingga pada beberapa kesempatan, beliau pergi meninggalkan rumah hendak menjatuhkan diri dari bukit yang terjal. Tapi setiap kali beliau mencapai puncak bukit untuk menjatuhkan dirinya ke jurang, Malaikat Jibril menampakkan diri dan berkata “Ya, Muhammad, engkau adalah benar – benar Utusan Allah.” Kata-kata itu membuat dirinya tenang dan membuat jiwanya tentram. (QS; 74: 1 – 5) “Hai orang yang berselimut, bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan Tuhanmu agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah dan perbuatan dosa tinggalkanlah.“ Teladan Nabi Muhammad pada halaman 232 yang bercerita tentang: Suatu ketika, seorang sahabat mengambil seekor anak burung dari sarangnya. Tiba-tiba ia diserang oleh induk burung yang hendak melindungi anaknya itu; Nabi memintanya untuk meletakkan kembali anak burung itu disarangnya dan berkata kepada meraka yang berada di tempat kejadian: “kasih sayang Tuhan kepada kalian jauh lebih besar dari pada kasih sayang induk burung kepada anaknya. Beliau mengajarkan mereka untuk mengamati berbagai kejadian, untuk mengagumi dan memetik pelajaran dari alam sekitar mereka dan dari serpih terkecil kehidupan sekalipun. Wahyu berulang-ulang mengungkapkan anjuran ini. “Semua yang berada di langit dan berada di bumi bertasbih kepada Allah. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dan burung di langit menjelaskan pengamatan kontemplatik ini; “Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya diatas mereka? tidak ada yang menahannya di udara selain Yang Maha Pemurah, sesungguhnya Dia Maha Melihat Segala Sesuatu.” Wahyu kemudian menegaskan pentingnya spiritualitas semacam itu, yang diperoleh melalui pengamatan, perenungan dan dzikir kepada Tuhan dan terkait dengan hati yang selalu mengingat kebaikan Tuhan yang tak terhingga kepada manusia. Matahari dan Bulan beredar menurut perhitungan, (Al Quran merangsang mata fisik dan akal) bintang dan pepohonan keduanya tunduk kepadaNya. Al Quran melanjutkannya dengan menggugah mata batin dan iman. Teladan Nabi Muhammad pada halaman 48 yang menyatakan bahwa Pelajaran ketiga merupakan konsekuensi langsung dari perenungan ini: pesan Islam sama sekali bukanlah sistem nilai yang tertutup yang berlawanan dan berseberangan dengan sistem nilai lainnnya. Sejak awal Nabi tidak memandang kandungan pesan yang dibawanya sebagai ungkapan murni keberbedaan yang bertolak dengan nilai-nilai yang berasal dari masyarakat Arab dan lainnya. Islam tidak membangun sebuah semesta rujukan yang tertutup, tapi justru bersandar pada seperangkat prinsip universal yang bisa selaras dengan sejummlah prinsip dan nilai yang berasal dari keyakinan dan tradisi keagamaan lainnya (termasuk yang berasal dari kaum musyrik seperti masyarakat mekkah pada waktu itu). Islam adalah sebuah pesan keadilan yang menolak peninndasan dan melindungi martabat kaum tertindas dan kaum miskin, dan seorang muslim harus mengakui nilai moral sebuah hukum atau perjanjian yang menegaskan norma norma tersebut, siapapun penulisnya dan dari masyarakat manapun, baik muslim ataupun non muslim tanpa sedikit pun berniat membangun sebuah aliansi Islam yang menekankan pengakuan dan kesetiaan esklusif terhadap masyarakat muslim semata. Nabi berjuang mengembangangkan kesadaran umat Islam melalui pemihakan terhadap prinsip-prinsip yang melampaui segala bentuk aliansi tertutup, yang dibangun atas dasar loyalitas yang kuat terhadap nilai-nilai universal itu sendiri. Itulah teladan-teladan Nabi Muhammad yang dapat ditiru bagi kita manusia yang tidak secara langsung berada di zaman Nabi Muhammad, tetapi dapat membaca pengalaman-pengalaman beliau yang dapat menuntun kita menjadi putih dan bersih hatinya. Beberapa Karakter Nabi Muhammad yang dapat diambil adalah Jujur (Sidiq), dapat dipercaya (Amanah), Smart (Fathonah), pandai mempublikasikan/mengkomunikannya (Tabligh).

AUNANA KHIRZAH
AUNANA KHIRZAH
1 tahun yang lalu

Pantai Ancol ,sangat terkenal dijakarta Utara , Pademangan.sangat menarik banyak tempat wisatanya yang narik bersih ,salah satunya sarana yg mudah untuk bersua foto yang dinamakan jembatan cinta .

Sabila Lubna Putri
Sabila Lubna Putri
1 tahun yang lalu

Monumen Pancasila sakti, kita dapat mengetahui sejarah

salsabila maysha ayu
Salsabila maysha ayu
1 tahun yang lalu

Pantai. Dikarenakan saya lebih suka melihat air ombak yang tenang di sekitar pantai dan juga jalan menuju pantai lebih mudah diakses daripada jalan menuju gunung.

Naomi  zivirecha
Naomi zivirecha
1 tahun yang lalu

Tempat wisata dikotaku banyak sekali salah satu nya adalahTaman mini Indonesia indah. Taman mini Indonesia indah atau TMII adalah taman wisata yang diresmikan oleh ibu Tien Soeharto pada 20 April 1975. Yang menarik dari taman mini Indonesia indah adalah terdapat anjungan daerah yang mewakili 33 propinsi di Indonesia yang secara tidak langsung kita dapat mengetahui keanekaragaman suku dan budaya yang ada di tanah air, Didalam anjungan rumah adat terdapat sejarah daerah, pakaian adat, pelaminan pengantin kesenian daerah dan juga alat musik daerah tersebut. Selain anjungan daerah di Taman mini Indonesia indah jg terdapat museum, teater keong mas dan sarana rekreasi . Hal ini lah yang membuat taman mini Indonesia indah menjadi tempat wisata yang menarik karena selain keindahannya kita juga dapat mengenal keanekaragaman suku adat dan budaya setiap daerah.

Jumini
Jumini
1 tahun yang lalu

Taman Margasatwa Ragunan Saya senang mengajak keluarga ke Taman Margasatwa Ragunan karena anak-anak saya senang melihat berbagai macam satwa yang ada disana. Taman Margasatwa Ragunan menjadi tempat wisata favorit anak-anak saya, selain jarak yang dekat dengan rumah, Taman Margasatwa Ragunan terhitung sangat ekonomis untuk kami.

Agenda Hari Ini