Davina Yulianti
2 tahun yang lalu
di kamar tidur,karna tempat tidur nyaman untuk tmpt baca buku
Muhammad kholid al badri
2 tahun yang lalu
Si pangeran cilik.yang baik hati.dengan penuh kasih sayang
Asya Kirani Azis
2 tahun yang lalu
Saya suka membaca buku di Perpustakaan, karena jika membaca buku di perpustakaan akan lebih berkonsentrasi.
Siti Yulaeha
2 tahun yang lalu
Saya suka membaca buku dimana saja, karena menyenangkan
Mazaya Khairunnisa
2 tahun yang lalu
Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah karya Tere Liye. Novel ini menggunakan sudut pandang orang pertama (aku) bernama Borno. Borno kecil dikenal sebagai anak yang pandai dan kritis, pernah Ia yang tinggal di tepian Sungai Kapuas sibuk memikirkan dan bertanya pada orang-orang. "Jika kita buang air besar di hulu Kapuas, kira-kira berapa hari kotoran itu akan tiba di muara sungai, melintas di depan rumah papan kita?”, tetapi tidak ada jawaban yang membuat Borno puas.
Usia 12 tahun, Borno harus menerima kenyataan pahit. Seseorang yang menjadi Imam untuknya meninggalkannya. Bapak Borno yang bekerja sebagai nelayan tersengat ubur-ubur setelah sebelumnya terjatuh dari Kapal. Borno sesak, bukan karena kepergian Bapaknya yang tiba-tiba, namun karena keputusan Bapaknya yang menyetujui mendonorkan jantungnya sebelum tubuhnya benar-benar tak berdaya. Saat itu Borno tak tahu, apakah sengatan ubur-ubur atau pisau bedah dokterlah yang membuat Bapaknya pergi.
Borno kemudian tumbuh menjadi pemuda yang bertanggung jawab. Setelah lulus SMA, Ia berusaha mencari pekerjaan. Dimulai bekerja di pabrik Karet, lalu bekerja di dermaga feri. Namun saat bekerja di dermaga feri, ia mendapat perlawanan dari Bang Togar, sodaranya sekaligus Ketua PPSKT (Paguyuban Pengemudi Sepit Kapuas Tercinta). Bang Togar dan para pengemudi sepit menganggap Borno berkhianat karena bekerja di dermaga feri, dimana kapal feri adalah kendaraan yang sangat dibenci oleh Bang Togar dan para pengemudi sepit karena dapat mengurangi penghasilan mereka. Akibat pertentangan itu, Bang Togar tidak memperbolehkan para pengemudi sepit mengantarkan Borno kemana pun, padahal untuk ke dermaga feri, Borno harus menaiki sepit. Akhirnya, karena ulah Bang Togar itulah, Borno berhenti bekerja di dermaga feri. Kemudian setelah melakukan pembicaraan dengan Pak Tua dan Ibunya, Borno yang awalnya tak mau, akhirnya memutuskan untuk bekerja menjadi pengemudi sepit.
Laura juliana ermawan
2 tahun yang lalu
Buku yang saya rekomendasikan adalah kumpulan Cerita Rakyat Nusantara terpopuler karya Lisdy Rahayu. Karena isinya lengkap, ada pesan moralnya dan bergambar. Jadi membacanya lebih seru.
Jehezkiel Ermawan
2 tahun yang lalu
Buku yang saya rekomendasikan adalah kumpulan Cerita Rakyat Nusantara terpopuler karya Lisdy Rahayu. Karena isinya lengkap, ada pesan moralnya dan bergambar. Jadi membacanya lebih seru.