Ayumi syahira rasikha
2 tahun yang lalu
Kitab bahasa tubuh.
Karena itu mengajarkan bahasa tubuh
Alvian Muhamad Rizky
2 tahun yang lalu
Dikamar. Krn bisa sambil santai dan tidak berisik dengan suara² orang yg lalu lalang lewat depan rumah jadi lebih fokus dengan yang dibaca.
Khesya Almaira
2 tahun yang lalu
judulnya = surga yang harus di jaga
menceritakan tentang Alan yang durhaka kepada ibunya
Shakayla Farzana Sheza
2 tahun yang lalu
Tempat favorit membaca buku yaitu dikamar karena sepi sehingga bisa membaca buku dengan tenang
Nur Halimah
2 tahun yang lalu
Judul: Creepy Case Club: Kasus Nyanyian Berhantu
Penulis: Rizal Iwan
Pertualangan Namira dimulai saat mereka sekeluarga harus pindah dari Dumai ke Jakarta sebab Bapak dipindah tugaskan. Awalnya Namira sangat kesal karena harus kehilangan sahabatnya di Dumai.
Aku suka dengan karakter Namira dalam novel ini karena ia benar-benar unik, pintar, juga menggemaskan. Bagaimana nggak, jika kebanyakan anak di luar sana mengidolakan sosok Princess dan pahlawan super. Sosok malah Namira sebaliknya, ia sangat menyukai tokoh-tokoh jahat dalam cerita. Gara-gara itu pula, hari pertama Namira masuk sekolah menjadi pusat perhatian si Jani, anak cewek penggemar berat tokoh Princess. Sejak awal pertemuan mereka saling tak suka. Layaknya tokoh jahat, teman-teman Namira menyebutnya “Dukun Keriting” oh, ayolah, khas bangetlah sama anak-anak di dunia nyata yang suka mengolok-olok.
Berhubung Namira sangat suka tokoh jahat itu karena ia mempunyai alasan yang kuat. Menurutnya, di dunia ini sebenarnya nggak ada orang jahat. Kalau pun ada, mereka pasti mempunyai alasan untuk itu. Selain itu, menurut Namira tokoh-tokoh jahat dalam cerita juga sangat keren, bisa sihir.
Aku juga suka sama kedua orang tua Namira. Soalnya sejak kecil Namira sudah diajak berpikir logis untuk segala hal. Bukan berarti, kedua orang tuanya tak percaya hal-hal gaib, hanya saja memang belum ada hasil penelitian yang membenarkannya. Begitu juga dengan tokoh Vedi teman baru Namira si kutu buku dari planet kuno yang tidak percaya hantu, menurutnya hantu itu adalah buah dari pikiran kita.
Meskipun begitu, diam-diam Namira tetap berkeinginan bisa melihat hantu. Sampai suatu hari, apa yang ia inginkan menjadi kenyataan.
Semuanya bermula saat ia ditantang teman sekelasnya untuk menyanyikan lagu Soleram sendirian di malam hari. Tidak terjadi apa-apa awalnya, namun siapa yang menduga, kehidupan Namira benar-benar berubah. Dan, ia benar-benar melihat hantu! Bukannya merasa senang, Namira merasa dirugikan oleh kehadiran hantu itu. Ia juga merasa was-was soalnya sepanjang hari ia merasa ada yang mengawasi dirinya. Oke, aku nggak bisa bayangin kalau aku ada di posisi Namira! Tapi ini anak kecil loh, anak kecil yang digangguin sama hantu! Luar biasa! Aku geregetan!
Novel ini menurutku bukan hanya bisa dinikmati oleh anak-anak melainkan juga para orang tua. Soalnya tidak ada salahnya sekali-kali kita masuk dalam pikiran anak kecil supaya bisa memahami apa yang mereka pikirkan dan rasakan. Intinya aku Suka dan menikmati keseruan pertualangan Namira.
Kamaluddin Zikri
2 tahun yang lalu
Aku sering membaca buku diperpustakaan. Rekomendasi untuk kawan-kawan membaca buku diperpustakaan cikini sangatlah menyenangkan.
Karena konsep tempat dan suasananya sangatlah baik untuk dapat membaca buku dengan tenang, nyaman, dan tentram
Faiz Ahmad Febriansyah
2 tahun yang lalu
Sang pemimpi.. Ceritanya menginspirasi kita untuk tidak lelah berusaha
Aisha Martiza Sastranegara
2 tahun yang lalu
Saya suka membaca buku di mana saja. Tempat favorit saya di dalam kamar, karena suasan nya lebih tenang dan bisa fokus membaca bukunya
Maritza Khanza Rafani
2 tahun yang lalu
Dikamar. Krn bisa sambil santai dan tidak berisik dengan suara² orang yg lalu lalang lewat depan rumah jadi lebih fokus dengan yang dibaca.