JAKLITERA sudah ada versi mobile lho! Unduh

BACA JAKARTA II

7 Mei 2023 - 22 Mei 2023
Triwulan 2

10244

Partisipan saat ini

0

Partisipan diundang

Deskripsi

Yuk, ikutan Tantangan Baca Jakarta selama 14 hari. Sebuah tantangan membaca untuk masyarakat semua usia yang tinggal di Jakarta maupun luar Jakarta. Bergembira bersama sambil mencerdaskan masyarakat DKI Jakarta, juga Indonesia.

Dari tanggal 7 - 20 Mei kita bersama-sama membaca sekaligus beraktivitas literasi di mana pun dan kapan pun.

#DenganBacaKitaBisa #SalamLiterasi

 

Lihat tutorial Baca Jakarta 2023 di sini: Tutorial Baca Jakarta

Bagikan event ini:

Aktivitas Peserta

Dear Suryani Sidauruk
Dear Suryani Sidauruk
2 tahun yang lalu

A lot of friends,buku itu menceritakan tentang teman.Di sebuah pertemanan pasti ada pertengkaran lalu ibu guru yang akan menyelesaikan masalah mereka.Bukunya bagus untuk dibaca karena kalau kita baca buku a lot of friends kita arti sebuah pertemanan yang harus saling membantu.

Noor Hendra
Noor Hendra
2 tahun yang lalu

Biasanya saya membaca buku di tempat saya bekerja yaitu di perpustakaan smkn 54 jakarta. Selain mudah mencari bahan bacaan. Ditempat ini jg mempunyai kenyamanan yg cukup baik

Tuhfah Aliyya Syafiyah
Tuhfah Aliyya Syafiyah
2 tahun yang lalu

Aku suka membaca buku di rumah karena saya merasa tempat nya lebih nyaman .

Amira Devi Agista
Amira Devi Agista
2 tahun yang lalu

Buku yang saya akan rekomendasikan kepada teman saya adalah Deru campur debu karya chairil anwar Buku ini merupakan buku sastra yang sudah dinilai oleh balai bahasa pusat bahasa kementrian pendidikan nasional

KAREEM ABDULRAHMAN
KAREEM ABDULRAHMAN
2 tahun yang lalu

Dirumah dan perpustakaan, karena nyaman tempatnya

Dear Suryani Sidauruk
Dear Suryani Sidauruk
2 tahun yang lalu

Kancil dan buaya Suatu hari si Kancil yang sedang berjalan-jalan di hutan merasa kelaparan. Ia pun bergegas dan mencari makan. Si Kancil teringat bahwa di pelosok hutan terdapat lahan timun yang amat segar. Tapi sayangnya, lahan timun tersebut terpisahkan oleh sebuah sungai yang dalam dan deras arusnya. Untuk itu, si Kancil jadi tidak bisa berenang menyebrangi sungai tersebut. Tambah lagi, sungai tersebut ditempati oleh sekawanan buaya. Kancil tidak memperdulikan hal tersebut dan tetap menghampiri sungai untuk mencari solusi atas permasalahannya. Buaya yang melihat Kancil pun penasaran akan gerak-gerik Kancil yang mengendap-endap di pinggir sungai. Ia pun bertanya tentang apa yang sedang Kancil lakukan di daerahnya. Kancil jujur saja bahwa ia sedang berusaha mencari cara untuk menyebrangi sungai. Karena di pelosok hutan di sebrang sana terdapat perkebunan dengan lahan timun yang dirawat dengan baik. Kancil sangat ingin menyantap timun-timun segar tersebut. Mendengar penjelasan Kancil, Buaya akhirnya menawarkan bantuan untuk mengantarnya ke seberang sungai. Kancil yang cerdik mencium kebohongan dalam perkataan Buaya. Tetapi Kancil berpura-pura tidak sadar dan malah bertanya apakah Buaya tidak akan memakannya. Buaya menjelaskan bahwa ia sudah makan dan kenyang. Tapi kenyataannya Buaya menganggap Kancil sebagai camilan yang lumayan. Kancil yang menyadari siasat Buaya pun menyuruh Buaya untuk tidak memakannya. Ia malah membujuk Buaya untuk memanggil teman-temannya dan berjejer agar Kancil bisa menyebrang. Setelah makan dan kenyang, tentunya Kancil akan lebih gemuk dan enak dimakan. Sekawanan buaya memercayai perkataan Kancil dan segera membiarkannya menyebrang. Kancil akhirnya dapat pergi ke lahan timun dan menyantap makanannya. Sekembalinya ia dari lahan timun, ia lagi-lagi membual dan menyuruh sekawanan buaya untuk membiarkannya lewat lagi. Ia berjanji akan makan dengan lahap dalam waktu yang lama agar kawanan buaya mendapat porsi Kancil yang lebih besar. Buaya yang memercayai Kancil pun membiarkannya pulang dan semenjak saat itu, Kancil tidak muncul lagi dihadapan Buaya. 29.10.2018 Suatu hari si Kancil yang sedang berjalan-jalan di hutan merasa kelaparan. Ia pun bergegas dan mencari makan. Si Kancil teringat bahwa di pelosok hutan terdapat lahan timun yang amat segar. Tapi sayangnya, lahan timun tersebut terpisahkan oleh sebuah sungai yang dalam dan deras arusnya. Untuk itu, si Kancil jadi tidak bisa berenang menyebrangi sungai tersebut. Tambah lagi, sungai tersebut ditempati oleh sekawanan buaya. Kancil tidak memperdulikan hal tersebut dan tetap menghampiri sungai untuk mencari solusi atas permasalahannya. Buaya yang melihat Kancil pun penasaran akan gerak-gerik Kancil yang mengendap-endap di pinggir sungai. Ia pun bertanya tentang apa yang sedang Kancil lakukan di daerahnya. Kancil jujur saja bahwa ia sedang berusaha mencari cara untuk menyebrangi sungai. Karena di pelosok hutan di sebrang sana terdapat perkebunan dengan lahan timun yang dirawat dengan baik. Kancil sangat ingin menyantap timun-timun segar tersebut. Mendengar penjelasan Kancil, Buaya akhirnya menawarkan bantuan untuk mengantarnya ke seberang sungai. Kancil yang cerdik mencium kebohongan dalam perkataan Buaya. Tetapi Kancil berpura-pura tidak sadar dan malah bertanya apakah Buaya tidak akan memakannya. Buaya menjelaskan bahwa ia sudah makan dan kenyang. Tapi kenyataannya Buaya menganggap Kancil sebagai camilan yang lumayan. Kancil yang menyadari siasat Buaya pun menyuruh Buaya untuk tidak memakannya. Ia malah membujuk Buaya untuk memanggil teman-temannya dan berjejer agar Kancil bisa menyebrang. Setelah makan dan kenyang, tentunya Kancil akan lebih gemuk dan enak dimakan. Sekawanan buaya memercayai perkataan Kancil dan segera membiarkannya menyebrang. Kancil akhirnya dapat pergi ke lahan timun dan menyantap makanannya. Sekembalinya ia dari lahan timun, ia lagi-lagi membual dan menyuruh sekawanan buaya untuk membiarkannya lewat lagi. Ia berjanji akan makan dengan lahap dalam waktu yang lama agar kawanan buaya mendapat porsi Kancil yang lebih besar. Buaya yang memercayai Kancil pun membiarkannya pulang dan semenjak saat itu, Kancil tidak muncul lagi dihadapan Buaya.

Rindu Luckyola Putri
Rindu Luckyola Putri
2 tahun yang lalu

Di perpustakaan, karena di perpustakaan mempunyai banyak buku dan tempatnya lebih seru di perpustakaan

ARKHAN PRINZA PRYANTO
ARKHAN PRINZA PRYANTO
2 tahun yang lalu

Ada beberapa tempat yang menjadi tempat favoritku membaca buku yaitu, 1. Perpustakaan Nasional - wow keren banget, bangunannya megah dan tinggi, dikelilingi gedung-gedung tinggi. Buku-buku di perpustakaan Nasional sangat lengkap, tempatnya bersih, dan tidak dipungut biaya. Selain membaca aku bisa menikmati ruangan galeri seperti lukisan dan foto-foto tempo dulu. 2. Perpustakaan Cikini Tempatnya sangat ramah lingkungan, bisa jalan kaki dari stasiun Cikini. Koleksi buku-bukunya pun beragam. Saya lebih suka duduk di lantai dengan alas lampit ( karpet yang terbuat dari rotan ). Suasana di perpustakaan Cikini tidak membosankan. Setelah membaca aku bisa berkunjung ke planetarium. Seru banget apalagi bangunan perpustakaan sangat cocok buat siapapun yang suka berswafoto. 3. Perpustakaan Sekolahku -- dalam sepekan ada saja siswa-siswa sekolah datang ke perpustakaan ini termasuk aku. Di perpustakaan sekolah banyak rak buku yang tersusun rapi, koleksi bukunya pun beragam, ada pula buku sastra pantun lama yang terbit pada tahun 1930 dan dialih bahasa tahun 1997 judul bukunya si Umbut Muda. Dan masih banyak lagi buku-buku yang menarik.

Agenda Hari Ini