Joan Yassodara
2 tahun yang lalu
Saya suka membaca buku di kamar karena saya tidak mau diganggu saat saya sedang asyik membaca.Karena saat membaca berbeda dengan menonton,saat membaca kita akan berimajinasi membayangkan isi dalam cerita.Otak kita akan mengilustrasikan setiap bagian dari cerita itu dalam imajinasi kita.
ERVINA PUTRI AZZAHRA
2 tahun yang lalu
Malin kundang
Di sebuah desa, hiduplah seorang perempuan miskin. Ia hidup bersama anak tunggalnya, namanya Malin Kundang. Sehari-hari perempuan itu bekerja sebagai nelayan. Namun, penghasilannya tak bisa mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari sehingga hidup mereka selalu berkekurangan.
Saat Malin Kundang mulai dewasa, ia memutuskan untuk pergi ke kota. Ia ingin mengadu nasibnya di sana.
“Barangkali dengan pergi ke kota, aku bisa mengubah nasib kita, Ibu,” ucap Malin Kundang.
Dengan berat hati, ibunya pun mengizinkan. Kini, ibunya kembali menjadi perempuan tua yang kesepian. Setelah kepergian Malin, ibunya selalu memikirkan keadaan anaknya itu. Ia jadi sakit-sakitan, sementara Malin tak pernah mengirim kabar untuknya.
Hingga beberapa tahun kemudian, Malin berhasil mengubah nasib. Ia telah menjadi saudagar yang kaya raya. Malin memiliki banyal kapal. Hidup Malin tak lagi susah. Malin juga menikahi seorang perempuan bangsawan yang sangat cantik.
Suatu hari, Malin ingin melihat keadaan desanya. Sudah lama sekali ia tak pulang. Malin pergi bersama istri dan banyak pekerjanya. Ia juga membawa banyak uang untuk dibagi-bagikan kepada para penduduk.
Sampailah Malin di desanya. Dengan sombong ia membagikan uang kepada penduduk. Penduduk di desanya sangat senang. Di antara mereka ada yang mengenali Malin, yakni tetangganya sendiri. Orang itu pun segera pergi ke rumah Malin, hendak memberikan kabar gembira tersebut kepada ibu Malin.
“Ibu, apakah kau sudah tahu, anakmu Malin sekarang telah menjadi orang kaya.” seru tetangga itu.
“Dari mana kau tahu itu? Selama ini aku tak pernah mendapat kabar darinya,” ucap ibu Malin, terkejut.
“Sekarang pergilah ke dermaga. Anakmu Malin ada di sana. Dia terlihat sangat tampan, dan istrinya juga sangat rupawan,” ucap tetangganya.
Ibu Malin tak percaya. Matanya berkaca-kaca. Sungguh, ia sangat merindukan anaknya selama beberapa tahun ini. Maka ia pun segera berlari menuju dermaga. Benar saja, di sana terlihat Malin dengan istrinya yang sangat rupawan.
“Malin, kau pulang, Nak,” seru ibunya.
Malin mengenali ibunya. Namun, ia malu mengakui orangtua yang berpakaian sangat lusuh itu. Bagaimana ia akan menjelaskan kepada istrinya tentang semua ini?
“Kau bilang ibumu sudah meninggal. Apa benar orangtua ini adalah ibumu?” tanya istri Malin, bingung.
“Dia bukan ibuku, dia pengemis yang mengaku-ngaku sebagai ibuku.” seru Malin.
Sungguh sakit hati Ibunya mendengar perkataan Malin. Ibunya lalu mengutuk Malin.
“Hatimu sungguh sekeras batu, Malin. Maka, kau aku kutuk menjadi batu. Kau anak yang durhaka.” ucap ibunya.
Malin ketakutan. Ia memohon ampun kepada ibunya. Namun, ibunya sudah sangat sakit hati. Seketika hujan turun sangat lebat, dan petir menyambar. Saat itu pula Malin berubah menjadi batu.
DAVINA LEONITA
2 tahun yang lalu
Di teras depan rumah.
Karena suasana dan pemandangan yang enak dipandang mata serta udara yang sejuk dan semilir angin sepoi-sepoi nenambah kekhususkkan saya membaca.
Nadira Awalia Aslah
2 tahun yang lalu
Aku suka membaca buku di kamar, krna biasa dikamar
Galih Putra Hardianto
2 tahun yang lalu
Tempat ternyaman tuk membaca di kamar karena biasa kumpul dikamar
Kayyisa Elma Mazea
2 tahun yang lalu
Aku suka membaca bukh di rumah karena rumahku jauh dari perpustakaan klu tidak di rumah aku membacanya di perpus sekolah atau di kelas ku
Dewi Rahmawati
2 tahun yang lalu
Aku suka membaca dikamar,, karena kamar tempat ternyaman
Kristofer Piter Sirait
2 tahun yang lalu
Buku tentang bentuk bumi dan nama nama negara di dunia. bercerita tentang jenis dan sejarah negara itu.
Uswatun Hasanah
2 tahun yang lalu
Saya suka membaca buku di kamar atau di tempat yang jauh dari keramaian. Karena, saya mudah terganggu konsentrasinya.