Naima Putri Hermawan
2 tahun yang lalu
Saya menyuruh sepupu saya untuk membaca buku tentang Indraku agar sepupu saya mengerti kegunaan panca indra
ADRIAN NURFAHRIANSYAH
2 tahun yang lalu
Tentang tempat rekreasi.
Karena sangat menarik untuk keluarga
Muhammad Ridho Anbiya
2 tahun yang lalu
Malin Kundang,karna banyak pelajaran dri buku tersebut
Dewi Rahmawati
2 tahun yang lalu
Buku dengan harga terjangkau untuk usia 3+ penerbit lingkar media penulis ust. Yunus
Beberapa adab keseharian
Dari adab disekolah, adab sebelum tidur, adab berbicara dll.
Azzam Khairul hidayat
2 tahun yang lalu
Buku kisah tentang nabi nabi karna kisah untuk di teladani dan menambah ilmu pengetahuan..
Fauzan Malique
2 tahun yang lalu
Sebaiknya jangan terlalu gegabah
Nirina Antonia
2 tahun yang lalu
Anak teladan penggerebekan
Matahari bersinar terik Rizal dan kawan-kawan berjalan menuju ke Jalan Raya menunggu kendaraan umum. Mereka mengobrol sebentar dengan Pak sopir supaya bisa diantar ke kantor polisi ternyata sopir bersedia karena kebetulan tidak ada penumpang lain. Pak Sukri adalah penjaga sekolah yang sangat baik usianya hampir 50 tahun. Pada bulan puasa guru-guru mengeluarkan zakat fitrah ke Pak Sukri. Pak Sukri juga tekun beribadah mau ke mana tanya Pak Sukri katanya Ipul dia menjawab mau ke kantor polisi kata Pak Sukri untuk apa ke sana full menjawab mau melaporkan kejadian tadi kepada polisi. Dalam perjalanan menuju kantor polisi ikut Tak habis pikir mengapa ini bisa terjadi pada diri Fadlan. Saat sampai di kantor polisi , dia menceritakan seluruh kejadian yang dialami teman akrabnya. awal hanya menggelang Tak ada komentar alam dan Rizal pun demikian jangan-jangan buka di sini tempat para penculik itu bisik info lagi. Tak lama kemudian muncullah seorang polisi dari balik pintu bersama Fadlan. Dengan girangnya anak-anak berlari ke arah Fadlan yang masih berada dalam rangkulan polisi. Akhirnya komputer penjahat tersebut berhasil ditangkap polisi.
Amira Askhana
2 tahun yang lalu
Paman Alfred dan 3 Ekor Rakun
Di sebuah peternakan yang luas, tinggal seorang peternak yang bernama Alfred. Ia lebih sering di panggil Paman Alfred oleh tetangga di sekitarnya. Setiap hari pekerjaannya memerah susu sapi dan memberi sapi-sapinya makan, membabat rumput-rumputan untuk makanan sapi, kemudian memberi makan ternak-ternaknya yang lain.
Selain itu juga membersihkan ladang jagung dan gandumnya. Setelah semuanya selesai, Paman Alfred berkeliling ladang dan peternakannya, melihat apakah ada pagar-pagar yang rusak atau tidak.
Sore menjelang malam hari, Paman Alfred merasa punggungnya sakit dan pegal semua. Setelah makan malam, ia segera tidur karena badannya sudah sangat lelah. Ia menghempaskan badannya di tempat tidurnya yang besar dan empuk. "Saya sangat lelah," keluhnya. Tidak lama kemudian, Paman Alfred tertidur.
Di tengah tidurnya, ia tiba-tiba terbangun mendengar ada suara sesuatu dari atap loteng rumahnya. Paman Alfred merasa terganggu tidurnya. Ia segera mengenakan sendal dan mengambil senter.
Paman Alfred berjalan menaiki tangga menuju atap lotengnya. Setelah membuka pintu lotengnya, paman Alfred sangat terkejut sampai hampir terjatuh ke belakang. Ia melihat 3 ekor rakun yang sedang bernyanyi. Karena kesalnya, ia berteriak, "Diam..!", 3 rakun tersebut tetap bernyanyi, walaupun sudah diusir. Akhirnya, paman Alfred kembali ke kamarnya. Ia mencoba untuk melanjutkan tidurnya.
Esok harinya, ia mengalami hal yang sama dengan kemarin. Paman Alfred akhirnya membeli racun pengusir rakun. Ketika malam hari, Paman Alfred kembali mendengar rakun-rakun tersebut bernyanyi. Rakun-rakun tersebut tidak mau menyentuh makanan yang diberikan Paman Alfred. Mereka tahu kalau makanan tersebut sudah diberi racun.
Paman Alfred naik ke loteng. Ia berteriak-teriak menyuruh rakun-rakun itu berhenti menyanyi. Ia juga melempar rakun-rakun itu dengan sendalnya. Rakun-rakun itu mengelak sambil terus bernyanyi mengejek Paman Alfred. Keesokan harinya. Paman Alfred pergi ke perpustakaan. Ia mencari buku cara mengusir rakun. Setelah hampir satu jam, buku yang dicarinya berhasil ditemukan.
Di buku tersebut tertulis cara mengusir rakun adalah dengan membunyikan suara yang bising, misalnya dengan radio dan lainnya. Setelah sampai di rumah, Paman Alfred menyiapkan radio tuanya. Ia memasukkan kaset lagu rock ke dalam radiotapenya.
Malam harinya, ia memasang radio tersebut di loteng. Ia mencoba untuk tidur tetapi rasa penasaran membuat Paman Alfred ingin melihat keadaan di loteng. Ia kembali terkejut melihat rakun-rakun tersebut masih ada di loteng. Mereka bahkan tidak hanya menyanyi. Mereka juga menari-nari mengikuti musik.
Habis sudah kesabaran Paman George. Mukanya menjadi merah karena kesal, setelah mematikan radio ia berteriak sekeras-kerasnya. "Diaammmm!", teriak Paman Alfred. Setelah agak reda kekesalannya, Paman Alfred berkata, "Aku punya tawaran untuk kalian, bagaimana kalau kita tukar tempat? Kalian boleh menempati kamarku sebagai tempat kalian", ujar Paman Alfred kepada rakun-rakun itu. Rakun-rakun itu setuju.
Esok malam mereka menempati kamar Paman Alfred, sedang Paman Alfred tidur di loteng. Setelah menyanyi dan menari akhirnya rakun-rakun itu tertidur di kamar Paman Alfred.
Paman Alfred yang sudah sangat lelah tidak memikirkan lagi tempat tidurnya. Ia tertidur lelap di loteng. Saking lelapnya, Paman Alfred bermimpi tentang rakun, ia bernyanyi dalam mimpinya, persis seperti nyanyian yang di nyanyikan oleh 3 rakun.
Tiga rakun yang tidur di kamar Paman Alfred terbangun, mereka merasa terganggu dan takut mendengar suara yang berasal dari loteng. Mereka segera berlarian keluar rumah dan akhirnya mereka tidak pernah datang lagi ke rumah Paman Alfred. Akhirnya sejak saat itu, Paman Alfred bisa tidur dengan nyenyak setelah bekerja seharian.
Nadira Awalia Aslah
2 tahun yang lalu
Buku dengan harga terjangkau untuk usia 3+ penerbit lingkar media penulis ust. Yunus
Beberapa adab keseharian
Dari adab disekolah, adab sebelum tidur, adab berbicara dll.