Ana Safitri
1 tahun yang lalu
Buku tentang arti keluarga
- keharmonisan keluarga tercipta
- adanya kehangatan keluarga
- kasih sayang yang akan kian terus terjalin
Faqih rionil grijayq
1 tahun yang lalu
Karena mereka sangat sekali membaca buku setiap harinya
Syfha Aulia Putri
1 tahun yang lalu
[Novel/buku keluarga cemara]
Kisah sebuah keluarga yang memilih hidup dengan hanya bermodalkan kejujuran. Keluarga yang amat sangat sederhana, terdiri atas Abah, kepala keluarga yang bekerja sebagai penarik becak dan buruh apa saja; Ema, sang ibu yang membuat opak untuk dijajakan putrinya; Euis, si sulung yang kelas enam SD, pernah mengalami masa jaya orangtuanya sebagai pengusaha; Ara atau Cemara yang baru masuk TK; serta Agil si bungsu. Kalau air mata bisa menjadi simbol kebahagiaan, inilah kisah itu. Keluarga Cemara 1 ini merupakan kompilasi yang terdiri atas tiga judul: Keluarga Cemara, Musik Musim Hujan, dan Kupon Kemenangan. Kemiskinan keluarga Cemara membuat mereka hanya bisa membuat banyak mimpi dan harapan, namun belum pernah sempat mewujdukannya. Abah yang dulunya pernah mengalami fase menjadi pengusaya kaya harus bangkrut sehabis-habisnya karena terkena tipu rekan kerjanya. Hidup diceritakan berat sekali, orang yang pernah tinggal di fasilitas enak, sekarang harus pindah ke rumah petak serba terbatas. Euis sebagai anak pertama yang tabah dan rajin membantu orang tua. Ara yang walaupun hidup dalam kekurangan tetap tahu diri dan percaya diri. Agil yang lucu karena banyak mengekor Ara dalam segala hal. Banyak cerita di buku tersebut menjelaskan bahwa keluarga Cemara hampir mendapatkan banyak hal. Sayangnya hanya hampir. Namun demikian, Abah selalu berpesan untuk bersikap jujur. Karena dengannya walaupun keadaan miskin, kita bisa tetap berdiri tegak karena harga diri. Buku ini mengajarkan bahwa keluarga adalah fondasi terkecil dari suatu masyarakat. Tempat nilai-nilai kebaikan disampaikan pertama kali. Harta yang paling berharga adalah keluarga. Istana yang paling indah adalah keluarga. Puisi yang paling bermakna adalah keluarga.
Aqolilah Iftinanisa H
1 tahun yang lalu
Favorit saya adalah Bina seni dan budaya 37 provinsi di Indonesia karena mempunyai banyak pengetahuan dari daerah-daerah lain dan mengetahui makanan baju daerah rumah daerah dan tarian daerah dan lain-lain dan Karena itulah Saya menyukai buku Binar seni dan budaya 37 provinsi di Indonesia. Pasti kalian suka dan seolah olah sdh pernah mengunjungi daerah wisata di swluruh Indonesia
Reynard Alden Al Filandi
1 tahun yang lalu
Pengetahuan Tentang Bawah Laut agar kita tahu bahwa di dalam laut juga ada kehidupan binatang laut
Alaska samodra ramadhan
1 tahun yang lalu
Buku yang saya rekomendasikan untuk keluarga saya adalah Buku Keluarga Cemara karen ceritanya sangat bagus,, apapun yang kita hadapi, susah senang keluarga tetaplah tempat kita kembali tempat kita lebih merasa nyaman
Andreas Revano Aritonanang
1 tahun yang lalu
Judul: kancil dan buaya
Cerita: Suatu hari, ada seekor kancil sedang duduk bersantai di bawah pohon. Ia ingin menghabiskan waktu siangnya dengan menikmati suasana hujan yang asri dan sejuk. Beberapa waktu kemudian, perutnya keroncongan. Ya, kancil yang konon katanya cerdik itu lapar. Ia sedang berpikir untuk mendapatkan mentimun yang letaknya berada di seberang sungai. Tiba-tiba terdengar suara kecipak keras dari dalam sungai. Ternyata itu adalah buaya.
Kancil yang cerdik itu pun punya ide jitu untuk menghilangkan rasa laparnya. Ia bangkit dari duduknya dan berjalan cepat ke arah sungai untuk menghampiri buaya. “selamat siang buaya, apakah kau sudah makan?” Tanya kancil berpura-pura. Namun buaya itu tetap diam, nampaknya ia tertidur pulas sehingga tidak menjawab pertanyaan kancil. Si kancil pun mendekat. Kini jaraknya dengan buaya hanya satu meter saja “hai buaya, aku punya banyak daging segar. Apakah kau sudah makan siang?” Tanya kancil dengan suara yang dikeraskan. Buaya itu tiba-tiba mengibaskan ekornya di air, ia bangun dari tidurnya. “ada apa? Kau mengganggu tidurku saja” jawab buaya agak kesal. “sudah kubilang, aku punya banyak daging segar. Tapi aku malas untuk memakannya. Kau tahu bukan kalau aku tidak suka daging? Jadi aku berniat memberikan daging segar itu untukmu dan teman-temanmu” jawab kancil polos. “benarkah itu? Aku dan beberapa temanku memang belum makan siang.
Hari ini ikan-ikan entah pergi kemana, sehingga kami tak punya cukup makanan” jawab buaya kegirangan. “kebetulan sekali, kau tidak perlu khawatir akan kelaparan buaya. Selama kau punya teman yang baik sepertiku. Benarkan? Hehehe” ujar kancil sembari memperlihatkan deretan gigi runcingnya. “terimaksih kancil, ternyata hatimu begitu mulia. Sangat berbeda dengan apa yang dikatakan oleh teman-teman di luar sana. Mereka bilang kalau kau licik dan suka memanfaatkan keluguan temanmu untuk memenuhi segala ambisimu” jawab buaya yang polos tanpa ragu-ragu. Mendengar itu, kancil sebenarnya agak kesal. Namun, ia harus tetap terlihat baik demi mendapatkan mentimun yang banyak di seberang sungai “aku tidak mungkin sejahat itu. Biarlah. Mereka hanya belum mengenalku saja, sebab selama ini sikapku terlalu cuek dan tidak peduli dengan omong kosong seperti itu.
Sekarang, panggilah teman-temanmu” ujar kancil. Buaya itu pun tersenyum lega, akhirnya ada jatah makan siang hari ini. “teman-teman, keluarlah. Kita punya jatah makan siang daging segar yang sangat menggoda. Kalian sangat lapar bukan?” Pekik buaya dengan suara yang sengaja dikeraskan agar teman-temannya cepat keluar. Tak lama kemudian, 8 ekor buaya yang lain pun keluar secara bersamaan. Melihat kedatangan buaya itu, kancil berkata “ayo berbaris yang rapi. Aku punya banyak daging segar untuk kalian”. Mendengar itu, 9 ekor buaya itu pun berbaris rapi di sungai. “baiklah, aku akan menghitung jumlah kalian, agar daging yang aku bagikan bisa merata dan adil” tipu kancil.
Kancil pun meloncat-loncat girang melewati 9 ekor buaya sembari berkata "satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tuju, delapan, dan sembilan” hingga akhirnya ia sampai di seberang sungai. 9 buaya itu berkata “mana daging segar untuk makan siang kami?”. Kancil terbahak-bahak lalu berkata “betapa bodohnya kalian, bukankah aku tak membawa sepotong pun daging segar di tangan? Itu artinya aku tak punya daging segar untuk jatah makan siang kalian. Enak saja, mana bisa kalian makan tanpa ada usaha?”. 9 ekor buaya itu pun merasa tertipu, salah satu diantara mereka berkata “akan ku balas semua perbuatanmu”. Kancil pun pergi sembari berkata “terimakasih buaya bodoh, aku pamit pergi untuk mencari mentimun yang banyak. Aku lapar sekali”.
Jordan Arfianto
1 tahun yang lalu
Buku cerita bergambar karena bisa membaca bersama anak anak maupun dewasa
Yoris Afrizal
1 tahun yang lalu
Buku yg ku rekomendasikan untuk teman ku adalah buku yang berjudul KECERDASAN EMOSIONAL
buku ini tentang dimana kita harus menjaga emosi dan marah kita harus selalu berinteraksi dengan manusia yang lain dan menjaga amarah emosional