Tania faradila
2 tahun yang lalu
Bukan halangan
Karena kita bisa mengerti bagaimana usaha tidak perlu saat tidak haid
Rafandra Khairi
2 tahun yang lalu
Buku BETAWI TEMPO DOELOE. Buku ini bercerita mengungkap perkembangan masyarakat betawi beserta kebudayaan nya secara lengkap terkait asal usul etnis betawi, bahasa, mata pencarian, permainan dan masih banyak lagi.
Naufal Ahza Waedi
2 tahun yang lalu
Nilam si tabib .Nilam adalah seorang anak perempuan yg mempunyai keahlian mengobati .Nilam tingal di hutan terkadang dia mengobati hewan yang ada di hutan Nilam sangat baik hati dengan tulus menolong yang membutuhkan
ANNISA MARUF SYAH
2 tahun yang lalu
Musim dingin di rimba besar
Menceritakan tentang salju turun
Musim dingin melanda rimba besar salju segera turun banyak hal yang dapat dilakukan Laura didalam rumah membuat kue kecil mendandani Bonek dan bernyanyi bersama
Muhamad Ridwan
2 tahun yang lalu
Judul: ketika lilo piknik
Menceritakan panen wotel di Desa karoten,Bun mengumumkan pesta panen ke seluruh petani kelinci,lilo yg belum pernah ikut panen merasa tidak sabar,lilo membuat bolu wortel setelah selesai membuat kue,lilo bergegas pergi ke pesta,disana banyak sekali petani yg membawa berbagai macam aneka makanan wortel,tak lama kemudian keli datang kepala keli tertunduk karena makanan yg dibawa keli tumpah dijalan,semua petani memberi makanan kue ny ke keli,lilo yg awalny tidak mau berbagi bolu wortel ny akhirnya berbagi ke semua petani dan keli
Syifa diuna
2 tahun yang lalu
Perpus Semper
Judul:Timun mas
banyak bngt yg menarik tentang cerita timun mas ini
1. Dari sebuah timun mas saat di buka ada bayi di dalamnya
2. Garam di lempar tiba-tiba berubah menjadi kumpulan air seperti air laut
3. Jarum di lempar tiba-tiba berubah menjadi kumpulan pohon bambu² yg runcing.
Rizqi fathir Rahman
2 tahun yang lalu
Jaka Prabangkara
Cerita Rakyat dari Jawa Timur
Oleh Fairul Zabadi
Jaka Prabangkara adalah putra Raja Majapahit Prabu Brawijaya V yang terlahir dari seorang perempuan keturunan rakyat biasa. Sang raja bertemu dengan ibunda Prabangkara saat sedang menyamar sebagai rakyat biasa untuk mengetahui kondisi rakyat di luar istana. Ketika menyamar, sang Raja mengenakan pakaian rakyat seperti pada umumnya. Biasanya, ia ditemani oleh dua orang pembantu setianya yaitu si Semut dan si Gatel.
Setelah lama berkeliling melihat kondisi rakyat, sang Raja merasa lelah dan ingin beristirahat. Kebetulan di dekat sang Raja duduk ada satu rumah milik seorang mantri jagal. Sang Mantri Jagal mempersilahkan kepada sang Raja dan pembantu setianya untuk beristirahat di rumahnya. Tawaran itu diterima dengan senang hati oleh sang Raja.
Sang Mantri Jagal memiliki anak perempuan, seorang janda kembang yang cantik. Sang Raja tertarik dengan anak sang mantri tersebut. Terjadilah hubungan percintaan antara raja Majapahit yang sedang menyamar dan putri sang Mantri Jagal.
Beberapa bulan kemudian, lahirlah seorang bayi lelaki yang sehat dan rupawan, hasil hubungan percintaan mereka. Bayi tersebut diberi nama Raden Jaka Prabangkara. Sayangnya, sang Raja tidak mau mengakui secara terangterangan bahwa Jaka Prabangkara adalah putranya.
Aprillia putri maharani
2 tahun yang lalu
Brum! Brum!
Shafira Alif
Biru menunggu Alma pulang kuliah. Itu dia! Kini saatnya Biru dan Alma mengojek daring. Ini pengalaman pertama meteka. Biru merasa waswas. Apakah dia bisa menjalani pekerjaan itu? "Ayo kita bersiap-siap" kata Alma. Bensin? Cukup! Oli? Bagus! Ban? Aman. Melihat Alma percaya diri, Biru merasa lebih tenang. Dia siap meluncur. Tugas pertama Biru adalah mengantar seorang nenek. Nenek itu hendak pergi ke rumah duka. Gas diputar petlahan, Biru melaju dengan hati-hati. Brum...Brum! Mereka sampai di tempat tujuan. Nenek tiba tepat waktu. Biru pun lega. Tugas pertama selesai dengan baik!! Ting...Tung..!!! Tugas berikutnya sudah muncul. Kali ini, pelanggan Biru dan Alma adalah seorang ibu hamil. Wah, Biru harus lebih berhati-hati nih! Jangan sampai banyak guncangan dalam perjalanan! Aduh, macet! Biru jadi kesal. Andai saja semua orang tertib berlalulintas, Biru pasti cepat sampai. Akhirnya Biru dan Alma melewati jalan pintas, Biru meliuk-liuk menghindari setiap lubang dan genangan. Belok kanan, belok kiri. Pelan-pelan, ada polisi tidur! Awas, ada kucing lewat!! Brum..Brum..! Ibu hamil telaj tiba di tujuan dengan selamat. Biru siap menjalankan tugas selanjutnya. Ting..Tung! Gawai Alma kembali berbunyi. Sekarang mereka harusmengantar beberapa kotak kue. Ada kue lappet dan ombus-ombus. Biru yakin Alma tahu cara membawa kue itu dengan aman. Tik..tik..tik..! Apa ini? HUJANN!! kue-kue itu tidak boleh basah! Lalu Alma menutupi kue tersebut dengan plastik. Kuenya sudah aman. Namun, Biru menjadi khawatir. Bagaimana kalau Alma sakit karena kehujanan? Tidak, Biru tak mau Alma sakit. "Gawatt Biru tidak mau pergi" Kata Alma, berkali-kali Alma menyalakan mesinnya, Biru tetap diam saja. "Jangan mogok, Biru! Ayo, kita pasti bisa" ajak Alma. Brum..brum..! Mesin Bitu kembali menyala. Ayo, kita antar kue-kue ini. Akhirnya Biru dan Alma sampai di tujuan. "Horee, ada kiriman kue untuk kita!" teriak anak-anak panti asuhan dengan gembira. Selesai sudah semua tugas hari ini. "Kerja yang bagus" kata Alma sambil mengelus Biru. Biru senang bisa membantu Alma