Ratna Lestari
2 tahun yang lalu
Judul : Sukreni Gadis Bali
Pengarang : Anak Agung Pandji Tisna
Sampai berbulan-bulan lamanya Ni Sukreni lenyap tak berbekas. Ia sebenarnya berada di hotel milik seorang Tionghoa di Singaraja dan bekerja menjadi babu di sana. Ia yang berganti nama menjadi Ni Made Sari semakin melarat hidupnya. Ia selalu menangis saat teringat dirinya yang telah rusak. Dan perbuatan orang yang merusaknya itu pun membuat dirinya berbadan dua.
Kisah pun berlanjut. Ni Sukreni akhirnya menumpang hidup di rumah Pan Gumiarning, sahabat dekat ayahnya. Ia pun akhirnya melahirkan anak laki-laki yang diberi nama I Gustam.
Dua puluh tahun pun berlalu dengan cepat. Tidak seperti yang diharapkan orang tuanya, I Gustam tumbuh menjadi pemuda yang kasar, suka melawan orangtua, dan hobi berjudi. Sekolahnya di masa kecil pun diacuhkannya. Ia lebih senang bergaul dengan perampok-perampok desa. Ia pun menjadi perampok. Hingga suatu saat ia dipenjara, bakat rampoknya semakin menjadi karena di dalam penjaralah perampok-perampok profesional bersarang.
Sementara I Gustam dipenjara, Ni Sukreni mendapatkan penyakit karena semakin sengsara hidupnya. Dan akhirnya bidadari yang dulu jadi pujaan itu meninggalkan dunia yang fana ini untuk selamanya.
Singkat cerita I Gustam bersama komplotan kawan perampoknya keluar dari penjara. Tak sedikit pun jera, mereka kembali menjadi perampok. Bahkan lebih buas dan berbahaya dari biasanya.
Suatu malam kawanan perampok itu tiba di kedai Men Negara. Mereka mencuri peti-peti uang Men Negara saat Men Negara tertidur di kamarnya. Men Negara terbangun lalu berteriak histeris meminta bantuan. Kawanan polisi yang berjaga lalu menolongnya. Sementara itu para perampok kabur setelah sebelumnya membakar kedai Men Negara.
Tembak-menembak dan bunuh-membunuh antara polisi dan perampok pun berlangsung malam itu. I Gusti Made Tusan yang termasuk salahsatu diantara polisi yang bertugas, berhasil membunuh beberapa perampok. Dan akhirnya I Gusti Made Tusan berhadapan dengan I Gustam. I Gusti Made Tusan tidak mengetahui bahwa I Gustam adalah anaknya. Begitu pula I Gustam yang tidak tahu bahwa polisi di hadapannya adalah ayahnya. Lalu terjadilah saling membunuh diantara mereka. Ayah dan anak itu pun tewas.
Setelah kejadian itu Men Negara yang telah renta dimakan usia hidup di jalanan. Tanah menjadi tempat tidurnya sehari-hari. Dirinyalah yang ia ajak bercakp-cakap sendiri, seolah sedang sibuk melayani pengunjung kedai seperti biasanya. Ternyata, kobaran api di kedainya kemarin malam telah melalap habis ingatannya.
Muhammad Hafid Saputra
2 tahun yang lalu
Judul : pelajaran buat burung merak
Penerbit : DAFFA MEDIA
Burung merak merasa dirinya yang paling sempurna dan meremehkan penghuni hutan yang lain.Burung merak tidak menyadari kalau binatang lain mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki burung merak.
Hazel Nanda isworo
2 tahun yang lalu
Cerita tentang ikan mas,,menceritakan tentang dua anak perempuan kakak beradik yg memiliki sifat yang berbeda,,amanat dari cerita tersebut kita tidak boleh serakah,kita harus bersyukur terhadap semua rezeki yang telah diberikan oleh Allah
Alifia Azzahra
2 tahun yang lalu
monumen nasional dengan museum sejarah nasionalnya.
buku ini sangat menarik berisi tentang didirikannya monumen nasional dengan museum sejarah nasionalnya.
Anggraini Dwi Astari
2 tahun yang lalu
Si kancil dan harimau
Pada suatu hari, terjadilah kelaparan di sebuah pulau yang penduduknya kebanyakan di huni oleh para HarimauMereka sangat kelaparan, karena semakin hari tidak ada hewan yang dapat mereka mangsa. Raja Harimau mengutus Panglima dan para Prajuritnya untuk pergi ke pulau kecil di sebrang dan kembali dengan membawa banyak makanan.mereka takjub melihat keindahan alam nya,Mereka hanya melihat seekor Kancil kecil di tepi pantai ‘’ Hei Kancil! Di mana Rajamu? Kami datang untuk meminta makanan. Jika kalian menolak, kami akan menyerang pulau kecil ini. Dan lihatlah, kami membawa potongan kumis raja kami.’’ Kata prajurit Harimau dan menunjukkan kumis rajanya.
kecerdasan emosional”, yang mencakup kesadaran diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri, empati, serta kecakapan sosial.
Kecerdasan emosional merupakan ciri orang-orang yang menonjol dalam kehidupan nyata: mereka yang memiliki hubungan dekat yang hangat dan menjadi bintang di tempat kerja. Ini juga ciri utama karakter dan disiplin diri, altruisme, serta belas kasih—kemampuan-kemampuan dasar yang dibutuhkan bila kita mengharapkan terciptanya masyarakat
Yasmin eliya rahma
2 tahun yang lalu
Buku tentang semut Dan beruang
Beri siberuang yang amat sangat pelit , ia tidak mau memberikan sedikit air untuk semut yang kehausan , iya takut air yang ada di sungai nya habis .
Karena keserakahan beri , banyak yang tidak suka kepada beri .
Ternyata ada yang menyiapkan jebakan untuk beri, lalu beri masuk ke dalam jebakan itu.
Sekarang semut semut yang mungil itu bisa mengambil air tanpa gangguan beri si beruang