Fanny Iswandari
2 tahun yang lalu
buku laut bercerita
belakang sosial budaya dan peristiwa sejarah pada rentang tahun 1991-2000, berkisah tentang perjuangan aktivis mahasiswa bernama Biru Laut dalam upayanya bersama rekan-rekan sesama mahasiswa menggulingkan kediktatoran pemerintahan yang berkuasa lebih dari 3 dekade pada saat itu
Queensha Ageng Pramesti
2 tahun yang lalu
Akhir pekan ini aku membaca tentang
#7 Hewan Purba Yang Masih Ada
Sampai Sekarang #
Penerbit majalah Bobo
Hewan -hewan yang massih hidup
Sekarang ini ada yang bentuknya sama seperti leluhurnya jutaan tahun yang lalu .Hewan apa sajakah itu.
1 Hewan KOMODO
Hewan penghuni Taman Nasional Komodo Nusa Tenggara Timur ini bentuknya seperti kadal yang berukuran besar.
2.BELANGKAS
Belangkasa di kenal juga dengan dengan nama Mimi atau kepiting tapal kuda.Belangkas sudah ad 450 juta tahun yang lalu.
3.BUAYA MUARA
Buaya muara di sebut sebagai keturunan hewan purba.Hewan ini hidup di muara -muara sungai.
4.KURA -KURA
Hewan yang memiliki tempurung keras ini sudah ada 200 juta tahunng lalu.
5.TRENGGILING
Trenggiling di sebut ketirunan hewan ourb.Hewan mamali ini cukup unik ,tubuhnya mirip reptildan bersisik.
6.UBUR-UBUR
Hewan bertubuh lunak ini sudah ada sejak 500 juta tahun yang lalu.
7.IKAN ARWANA
Ikan Arwana hidup di sungai dan danau berair tenang.ikan ini sudah ada sejak 220 juta tahun yang lalu ikan arwana di temukan di sunagi Kalimantan,ubgai Amazon,dan beberaoa bagian di Afrika
Rahma anindya
2 tahun yang lalu
Baca buku yang bertema"benda benda disekitarku"yang bercerita tentang 3 contoh iklan dalam internet seperti radio,televisi,dan iklan internet.
Evan Fadilah
2 tahun yang lalu
Novel Si Anak Pintar karya Tere Liye ini menceritakan tentang kehidupan anak di desa yang patuh dengan guru di sekolah, selalu membantu orang tua di rumah, membantu orang tua di ladang, membantu berdagang di pasar, dan bermain bersama teman-teman.
Chandra Kesuma
2 tahun yang lalu
Buku yang aku baca berjudul Wisata Kota Tua Jakarta, dan yang menarik dari buku tersebut, buku tersebut menjelaskan tentang sejarah beberapa tempat wisata
Afkar Zaki Iskandar
2 tahun yang lalu
cerita malin Kundang .
Alkisah, di pesisir pantai daerah Sumatera Barat, hiduplah seorang ibu bersama anak kesayangannya yang bernama Malin. Sejak suaminya meninggal, Ibu Malin harus berjuang mati-matian untuk menghidupi Malin. Meskipun begitu, ia tetap merasa bahagia karena Malin merupakan anak yang penyayang. Dia juga sangat manja. Malin akan selalu menemani ibunya bekerja menjual ikan.
Semakin hari, Malin semakin beranjak dewasa. Ia merasa sudah saatnya untuk menggantikan ibunya bekerja. Namun, Malin memiliki keinginan lain ketika melihat banyak teman sebayanya bisa kaya raya dalam waktu cepat setelah berjualan di kota.
Ilustrasi Pantai dalam Cerita Dongeng Pendek "Malin Kundang". Foto: Freepik
Ilustrasi Pantai dalam Cerita Dongeng Pendek "Malin Kundang". Foto: Freepik
“Mak, Malin ingin merantau ke kota seberang. Malin akan menghasilkan banyak uang untuk Emak dari sana.” Ibu Malin sangat terkejut mendengar keinginan putra kesayangannya itu.
ADVERTISEMENT
“Jangan, Malin. Tetaplah di sini bersama Emak. Emak tidak ingin ada hal buruk yang menimpamu jika merantau ke kota.”
Malin berupaya meyakinkan ibunya bahwa ia akan baik-baik saja di kota. Dengan hati yang gelisah, Ibu Malin melepaskan putranya yang hendak merantau.
“Hati-hati di sana ya, Nak. Jangan lupa untuk cepat pulang.” Ibu Malin memeluk Malin dengan sangat erat. Dia melambaikan tangan di tepi Pantai Air Manis untuk mengantarkan kepergian Malin.
Beberapa lama kemudian, Malin tidak kunjung pulang ke rumah. Bertahun-tahun, ibunya hanya hidup sendirian. Hingga pada suatu hari, Ibu Malin mendapatkan kabar dari salah satu anak temannya yang juga merantau di kota seberang.
“Malin sudah menikah dengan putri seorang bangsawan, Bu. Dia tidak mungkin akan kembali ke sini,” jelas anak teman Ibu Malin yang baru saja kembali dari kota seberang.
ADVERTISEMENT
“Tidak, Malin pasti akan kembali.”
Dua bulan kemudian, Istri Malin yang sedang hamil mengidamkan berlibur ke Pantai Air Manis. Karena sangat menyayangi istrinya, Malin mengabulkan permintaan istrinya itu. Di dalam perjalanan, Malin teringat dengan ibunya. Malin merasa malu jika ia harus mengenalkan ibunya kepada istrinya.
Saat kapal mereka sudah menepi di pinggir pantai, Ibu Malin yang sedang berjualan ikan melihat anaknya dari kejauhan. Ia sangat yakin itu adalah Malin. Sang ibu bergegas berlari dan memeluk tubuh Malin.
“Lepaskan! Siapa kau?” Ibu Malin terkejut ketika tubuhnya didorong oleh Malin.
“Malin, ini aku, ibumu.”
“Ibu? Apa perempuan lusuh ini ibumu? Kenapa kau berbohong, Malin? Kau bilang kau anak bangsawan sepertiku!” Istri Malin sangat marah menemukan kebohongan Malin yang terungkap.
ADVERTISEMENT
“Tidak, dia bukan ibuku!”
Malin bersikeras tidak mengakui ibunya. Ia bahkan menarik tubuh istrinya untuk meninggalkan pantai.
Ibu Malin merasa sangat sedih sekaligus marah. Iapun berdoa kepada Tuhan dan menyumpahi Malin agar dikutuk menjadi batu.
Langit bergemuruh setelah doa itu terdengar.
Ilustrasi Badai dalam Cerita Dongeng Pendek "Malin Kundang". Foto: Freepik
Ilustrasi Badai dalam Cerita Dongeng Pendek "Malin Kundang". Foto: Freepik
Malin menyesali perbuatan yang ia lakukan kepada ibunya.
“Ibu maafkan anakmu yang durhaka ini!”
Teriakan Malin sia-sia karena tidak lama setelahnya, kapal Malin terombang-ambing oleh ombak hingga karam dan terpecah.
Keesokan paginya, semua orang di Pantai Air Manis terkejut menemukan banyak kepingan kapal yang berserakan. Namun, mereka lebih terkejut saat menemukan batu berbentuk manusia tengah bersujud.
Kutukan Ibu Malin menjadi nyata. Ia menemukan anaknya yang ia kutuk menjadi batu. Ibu Malin menangis dan menyesali ucapannya
Yuliana Pratiwi
2 tahun yang lalu
Hari ini saya membaca buku "Kumpulan Kisah Anak Islam Karakter Terpuji" Karya: Mutiara Aryani. Buku ini menceritakan tentang Kumpulan kisah anak Islam berkarakter terpuji seperti : 1. Kita harus menyayangi anak yatim 2. Jika kita memudahkan urusan orang lain maka Allah akan memudahkan urusan kita 3. Menjenguk orang sakit 4. Dihadapan Allah, laki-laki dan perempuan beriman yang beramal saleh, setara 5. Melakukan ibadah secara istiqomah, sedikit-sedikit tapi dilakukan secara terus menerus.
Nayla Afiah Fidin
2 tahun yang lalu
Judul Buku = Bawang Merah dan Bawang Putih
Penulis = Tino Sidin
Penerbit = Balai Pustaka
Isi Buku = Alkisah ada seorang Ibu bernama Mbok Rondo Dadapan. Mempunyai 2 orang anak, yaitu bawang merah dan bawang putih.
Namun perlakuan kepada keduanya sangat berbeda.
Ibunya sangat sayang kepada bawang merah, namun tidak dengan bawang putih, bawamg putih selalu disuruh mengerjakan pekerjaan rumah.
Jika ada sedikit saja kesalahan, ibunya langsung memarahinya.
Diakhir cerita bawang merah dan Ibu putih putih, menyadari kesalahannya dan meminta maaf kepada bawang Putih.
ZAFIRA AMALIA
2 tahun yang lalu
novel laskar pelangi. Buku ini menceritakan tentang perjuangan Bu Muslimah dan Pak Harfan, dua orang guru yang memiliki dedikasi tinggi dalam dunia pendidikan, dimana dengan usaha dan kesungguhannya mereka berdua berhasil memajukan pendidikan di desa Gantong satu desa terpencil di pilau Balitong