JAKLITERA sudah ada versi mobile lho! Unduh

BACA JAKARTA II

7 Mei 2023 - 22 Mei 2023
Triwulan 2

10244

Partisipan saat ini

0

Partisipan diundang

Deskripsi

Yuk, ikutan Tantangan Baca Jakarta selama 14 hari. Sebuah tantangan membaca untuk masyarakat semua usia yang tinggal di Jakarta maupun luar Jakarta. Bergembira bersama sambil mencerdaskan masyarakat DKI Jakarta, juga Indonesia.

Dari tanggal 7 - 20 Mei kita bersama-sama membaca sekaligus beraktivitas literasi di mana pun dan kapan pun.

#DenganBacaKitaBisa #SalamLiterasi

 

Lihat tutorial Baca Jakarta 2023 di sini: Tutorial Baca Jakarta

Bagikan event ini:

Aktivitas Peserta

Siska Ananda Putri
Siska Ananda Putri
2 tahun yang lalu

Saya membaca buku yang berjudul “Asal Mula Candi Borobudur” cerita yang menarik dari buku tersebut ialah Candi Borobudur memiliki ukuran tapak candi yang sangat luas yakni 123 x 123 meter persegi. Tinggi Candi Borobudur adalah 35,40 meter, terdiri dari 504 patung Buddha, 72 stupa terawang, dan 1 stupa induk. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia, sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia. manfaat kunjungan ke candi borobudur adalah bisa dilihat dari berbagai segi. Misalnya dari segi ilmu pengetahuan menjadikan penambahan ilmu sejarah dan juga ilmu seni kita. Dilihat dari segi ekonomi kita bisa menambah pendapatan devisa dari sektor pariwisata.

ADLIYAN FIRZIE
ADLIYAN FIRZIE
2 tahun yang lalu

Buku: keluarga Cemara ABAH sangat ingin bertahan setelah rumah dan hartanya disita untuk membayar hutang perusahaan yang disebabkan oleh kakak iparnya, dengan cara pindah sementara ke rumah di desa terpencil di Jawa Barat

Annisa Desila Fitriyani
Annisa Desila Fitriyani
2 tahun yang lalu

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) adalah miniature yang secara utuh menggambarkan keanekaragaman budaya Indonesia dalam tampilan yang kecil tapi indah Taman Mini Indonesia Indah sengaja dibuat sebagai wahana yang dapat mempresentankan kebhinekaan Indonesia dan kekayaan khasanah budaya bangia Sebaga sebuah kawasan objek wisata yang kaya akan budaya dan ilmu pengetahuan

Omar Gusti Nugraha
Omar Gusti Nugraha
2 tahun yang lalu

Tangkuban perahu, sangkuriang Alkisah pada jaman dulu kala seekor babi tengah melintas di sebuah hutan belantara. Babi hutan sedang merasakan kehausan di tengah terik matahari. Pada saat dia mencari-cari mata air, dia melihat ada air yang tertampung di pohon keladi hutan. Segera diminumnya air itu untuk melepas dahaga. Tanpa disadarinya air itu adalah air seni Raja Sungging Perbangkara. Karena kesaktian Raja Sungging Perbangkara, babi hutan itu pun mengandung setelah meminum air seninya. Sembilan bulan kemudian si bayi hutan melahirkan seorang bayi perempuan yang diberi nama Dayang Sumbi,Dayang Sumbi sangat bersedih mengetahui kenyataan bahwa para pangeran, raja dan bangsawan yang menolaknya saling melakukan peperangan. Dia pun memohon kepada Raja Sungging Perbangkara untuk mengasingkan diri. Sang Raja akhirnya mengizinkannya untuk mengasingkan diri. Dayang Sumbi mengasingkan diri di sebuah bukit ditemani oleh seekor anjing jantan bernama si tumang. Alkisah, ketika Dayang Sumbi sedang menenun, peralatan tenunannya terjatuh. Ketika itu Dayang Sumbi merasa malas untuk mengambilnya. Terlontarlah ucapan yang tidak terlalu disadarinya.” Siapapun juga yang bersedia mengambil peralatan tenunku yang terjatuh, seandainya lelaki itu akan kujadikan suami, jika dia perempuan dia akan kujadikan saudara.” Tak disangka si tumang mengambil peralatan tenun yang terjatuh itu dan memberikannya kepada Dayang Sumbi. Tidak ada yang dapat diperbuat Dayang Sumbi selain memenuhi kelulusannya. Dia menikah dengan Si Tumang yang ternyata titisan dewa. Si Tumang adalah dewa yang dikutuk menjadi hewan dan dibuang ke bumi. Beberapa bulan setelah menikah, Dayang Sumbi pun mengandung dan melahirkan seorang bayi laki-laki. Dayang Sumbi memberinya nama Sangkuriang. Sangkuriang pada suatu hari berburu dengan si tumang, karena buruannya tidak dapat makan hati si tumang diambil dan diberikan kepada ibunya, singkat cerita sangkuriang menyukai kecantikan ibunya, disini sangkuriang sedang membuat perahu, karena cintanya ditolak oleh ibunya maka sangkuriang murka dan menendang perahu yang di buatnya. Dan sekarang menjadi tangkuban perahu.

Agung Wijaya Darmaji
Agung Wijaya Darmaji
2 tahun yang lalu

Buku ini menjelaskan tentang pariwisata di Indonesia yang sangat banyak disetiap pulau dan daerah di indonesia

Muhammad Hanafi Ashary
Muhammad Hanafi Ashary
2 tahun yang lalu

Aku membaca buku Asal Mula Candi Borobudur. Buku itu sangan menarik karena mencerita kan bagaimana awal nya candi Borobudur itu.

Febryhans adrianchan
Febryhans adrianchan
2 tahun yang lalu

Masjid Menara Kudus dibangun sekitar tahun 1549. Dari penampakannya yang unik saja dapat terlihat jika bangunan tempat ibadah masyarakat Islam tersebut merupakan perpaduan kebudayaan Hindu-Buddha dengan Islam. Wajar saja, karena kala itu kepercayaan Hindu-Buddha masih kental. Berkat peranan aktif Sunan Kudus sebagai salah satu anggota dalam menyebarkan ajaran Islam di pulau Jawalah masjid ini bisa berdiri. Objek wisata sejarah di Indonesia ini memiliki ciri khas sebuah menara setinggi 18 meter dan telah masuk ke dalam daftar masjid tertua di Indonesia. Mengunjungi destinasi wisata sejarah di Indonesia, kamu bisa sekaligus mendatangi makam Sunan Kudus yang terletak di sisi barat masjid ini. Kamu juga bisa menjadi bagian dari Festival Dhandhangan yang diadakan warga setempat untuk menyambut hadirnya bulan Ramadan saat mengunjungi tempat wisata bersejarah ini.

Nasywa Nizzatul Ulya
Nasywa Nizzatul Ulya
2 tahun yang lalu

Buku Gili Labak, Tidak hanya pegunungan dan hutan, potensi alam pada kawasan perairan laut pun sangat menarik bagi para wisatawan. Ditambah lagi, mayoritas wilayah Indonesia adalah laut, sehingga wisata bahari sangat layak untuk dikembangkan di Indonesia. Satu di antara wisata bahari yang ada di Indonesia berada di Kabupaten Sumenep – Jawa Timur. Kabupaten Sumenep berada di wilayah paling timur Pulau Madura. Dalam kegiatan pariwisata, Kabupaten Sumenep saat ini juga tidak mau kalah dengan daerah-daerah lainnya dalam mengembangkan pariwisata yang didukung dengan adanya potensi-potensi wisata yang saat ini sedang dikelola dan diperkenalkan ke daerah luar Madura. Misalnya, Wisata Religi, Wisata Budaya, Wisata Alam, dan pada saat ini mulai mengembangkan wisata bahari dengan fokus pengembangannya di Pulau Gili Labak. Gili Labak sepatutnya menjadi referensi para stakeholder pariwisata Indonesia dan Dunia karena memang memiliki potensi yang sama istimewanya dengan tempat wisata yang lain. Walaupun awalnya hanya dikenal sebagai Pulau Tikus (karena memang menjadi sarang tikus), namun dengan sinergi pengelolaan pariwisata yang baik dari berbagai pihak (pemerintah daerah, para pegiat pariwisata, dan masyarakat Gili Labak), maka jadilah Gili Labak sebagai salah satu obyek wisata yang layak untuk dinikmati.

Agenda Hari Ini