Lizza Novrida
2 tahun yang lalu
Rafi Sapury M. Si., Masjid-masjid Bersejarah di Indonesia, Jakarta, Multi Kreasi Satu Delapan, 2010. ISBN 978-602-8586-58-0
Tempat wisata yang banyak digemari orang-orang adalah tempat yang membuat nyaman setelah mengunjunginya dan salah satu tempat yang membuat nyaman adalah masjid, di Indonesia banyak sekali masjid-masjid yang bersejarah yang perlu didatangi orang-orang untuk bertamasya bersama keluarga dan penulis mencari referensi buku yang berjudul Masjid-Masjid yang Bersejarah di Indonesia. Buku ini berisi tentang masjid-masjid yang bersejarah di Indonesia yaitu:
1. Jakarta: a. Masjid Al Makmur (1840) Cikini, Jakarta Pusat, b. Masjid Agung Al-Azhar (1952) Kebayoran Baru – Jakarta Selatan, c. Masjid Al-Mansur (1717) Sawah Lio, Jembatan Lima, Jakarta Barat, d. Masjid Istiqlal juga menjadi ikon Jakarta (1961) Gambir, Jakarta Pusat, e. Masjid Jami Al-Barkah (1818) Bangka, Jakarta Selatan, f. Masjid Jami Al-Islam (1770) Petamburan, Jakarta Pusat, g. Masjid Jami Al-Makmur (1704) Kebon Kacang, Jakarta Pusat, h. Masjid Jami An-Nawier (1700) Pekojan, Jakarta Utara, i. Masjid Jami As-Salafiyah (1620) Jatinegara Kaum, Jakarta Timur, j. Masjid “Si Pitung” Al-Alam (1600) Marunda, Jakarta Utara, k. Angke Al-Anwar (1761) Angke, Jakarta Barat,
2. Surabaya: masjid Ampel (1421) Desa Ampel,
3. Surakarta: Masjid Keraton (1775) jalan Alun-alun utara Surakarta,
4. Jawa Tengah: a. Masjid Sekayu (1413 H) Semarang, b. Masjid Demak (1420) Demak, c. Masjid Menara Kudus (1685) Kudus,
5. Banten: Masjid Agung Banten (1552 – 1570) Banten,
6. Kepulauan Riau: a. Masjid Raya Senapelan (1762) Pekanbaru, b. Masjid Tua Pangean Desa Koto, Kuantan Singingi, c. Masjid Jami Air Tiris (1901) Kampar, d. Masjid Shahabuddin (1926) Siak, e. Masjid Jamik Daik (1761) Lingga, f. Masjid Sultan Riau (1832 M/1249 H) Pulau Penyengat, Tanjung Pinang,
7. Aceh: Masjid Raya Baiturrahman (1607 – 1636) Banda Aceh,
8. Sumatera Utara: a. Masjid Raya Al-Mashun (1873 – 1924) Medan, b. Masjid Al-Osmani (1870 – 1872) Medan,
9. Sumatera Barat: a. Masjid Jami Taluk Bukit Tinggi (1860) Bukit Tinggi, b. Masjid Lubuk Bauk (abad 19 – 20) Desa Lubuk Bauk,
10. Sumatera Selatan: Masjid Agung Palembang (1738 – 1748) Palembang,
11. Jambi: Masjid Agung Pondok Tinggi (1874) Jambi,
12. Bengkulu: Masjid Jami Bengkulu (renovasi 1938),
13. Lampung: Masjid Al-Anwar (1839) Lampung,
14. Kalimantan Barat: Masjid Sultan Abdurrahman (1821 M / 1237 H) Pontianak,
15. Kalimantan Timur: Masjid Tanahgrogot (Abad ke-18) Tanah Grogot,
16. Kalimantan Selatan: Masjid Sultan Suriansyah (1526 – 1550) Banjarmasin,
17. Sulawesi Selatan: a. Masjid Al-Hilal (1603) Katangka, Makasar, b. Masjid Tua Palopo (1604) Kota Palopo,
18. Sulawesi Tenggara: Masjid Buton Bau-Bau (1538) Buton,
19. Maluku: a. Masjid Sultan Ternat (1570 – 1583) Ternate, b. Masjid Jami Henawa (1710) Ambon, c. Masjid Wapauwe (1414) Pulau Ambon,
20. Nusa Tenggara Timur: Masjid Al-Muqarrabin Labala (1923) Flores Timur,
21. Nusa Tenggara Barat: Masjid Kuno Bayan (abad ke-16) Lombok.
Jadi tempat wisata adalah: Masjid, tempat bermain, bisa menolong orang lain (panti asuhan), bisa tempat kuliner, bertemu dengan keluarga atau mudik, semua tempat itu akan membuat orang yang melakukannya akan tertolong dengan suasana rutin yang melelahkan di Kantor, Sekolah atau kegiatan rutinnya,
Kevin Leonardo
2 tahun yang lalu
Yang menarik dari cerita Candi Borobudur adalah memiliki ukuran tapak Candi yang luasnya 123*123 meter persegi. Tingginya 35,40 meter, terdiri dari 504 patung Buddha, 72 stupa terawang dan 1 stupa induk. Dan pada tahun 1991 UNESCO menetapkan Candi Borobudur sebagai salah satu warisan dunia.
Evellyne Zalfaa Kalyca Terra
2 tahun yang lalu
Buku Indonesia punya cerita
Menceritakan kebudayaa indone sia yg bertujuan baik namu di bu ini juga di jelaskan beberapa yg kurang baik
Aprilia riskia khoerunisah
2 tahun yang lalu
candi Borobudur, pernah menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia, banyak artefak di batu batu yang di ukir di candi tersebut, tempat yang indah...
Muhammad rasya islami rofi
2 tahun yang lalu
judul:hanif ingin menjadi arkeolog
Pada suatu hari,Hanif melihat sebuah acara televisi.Iamelihat sekelompok ahli sedang mencari berkas-berkas peninggalan Kerajaan Majapahit di Jawa Timur,lalu
Hanif bertanya,“Ayah,Ibu,apa yang sedang
mereka
lakukan?”
.Para ahli yang dilihat Hanif merupakanseorang arkeolog,tahukah kamu apa pekerjaan seorangarkeolog?.
“Ahli arkelog mempelajari benda,objek,dan tempat
yang dibuat orang,khususnya dari masalampau.Umumnya mereka meneliti benda-benda untukmengetahui kira-kira seperti apa kehidupan orang-orang
yang ada ketika benda itu dibuat,”ujar ayah Hanif,
Hafiz Reyvansyah Ramadhan
2 tahun yang lalu
Tempat wisata candi Borobudur, memiliki ukuran tapak candi yang sangat luas yakni 123 x 123 meter persegi. Tinggi Candi Borobudur adalah 35,40 meter, terdiri dari 504 patung Buddha, 72 stupa terawang, dan 1 stupa induk
KAILILA PUTRI PRIYANA
2 tahun yang lalu
Telaga warna, laut yang berwarna itu berasal dari warna kalung yang dimiliki seorang gadis pemberian dari satu desa tetapi dihina dengannya
Hanif Syakur
2 tahun yang lalu
Salah satu tempat wisata di Indonesia khusunya di kota Aceh adalah Museum Tsunami Aceh. Museum ini adalah hasil karya seorang arsitektur ternama yaitu Ridwan Kamil.
Tujuan dibangunnya museum ini adalah untuk mengenang atau memperingati peristiwa bencana alam besar yang pernah terjadi pada tahun 2004 di Aceh, yakni gelombang tsunami.
Bangunan Museum Tsunami Aceh memiliki luas 2.500 meter persegi dan terdiri dari 4 lantai. Dinding museum ini dihiasi dengan ukiran geometris yang indah. Selain itu, Ridwan Kamil juga menuliskan daftar nama-nama korban tsunami Aceh pada dinding museum tersebut. Di dalamnya juga terdapat ruangan diorama dan simulasi tsunami.
Museum Tsunami Aceh adalah sebuah museum di Banda Aceh yang dirancang sebagai monumen simbolis untuk bencana gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004 sekaligus pusat pendidikan bencana dan tempat perlindungan darurat andai tsunami terjadi lagi. Bangunan tersebut berkonsep rumoh Aceh dan on escape hill dan sebagai referensi utamanya adalah nilai-nilai Islam, budaya lokal, dan abstraksi tsunami.
Muhammad rasya islami rofi
2 tahun yang lalu
Pada suatu hari,Hanif melihat sebuah acara televisi.Iamelihat sekelompok ahli sedang mencari berkas-berkas peninggalan Kerajaan Majapahit di Jawa Timur,lalu
Hanif bertanya,“Ayah,Ibu,apa yang sedang
mereka
lakukan?”
.Para ahli yang dilihat Hanif merupakanseorang arkeolog,tahukah kamu apa pekerjaan seorangarkeolog?.
“Ahli arkelog mempelajari benda,objek,dan tempat
yang dibuat orang,khususnya dari masalampau.Umumnya mereka meneliti benda-benda untukmengetahui kira-kira seperti apa kehidupan orang-orang
yang ada ketika benda itu dibuat,”ujar ayah Hanif,