Mawar risa
2 tahun yang lalu
Atlas sejarah adalah atlas yang menampilkan informasi spasial wilayah dari suatu sejarah pada periode waktu tertentu. Buku yang ada di hadapan Anda ini adalah sebuah atlas (kumpulan peta) sejarah tentang sejarah-sejarah yang terjadi di Indonesia maupun yang terjadi di dunia. Peristiwa-peristiwa besar yang selalu dikenang oleh manusia tersaji dalam buku ini.
Ghaniyya Rezvan Gaiatry
2 tahun yang lalu
Judul Kio si penjaga lumbung
Nama penulis Imelda
Desa muma, di desa ini keluarga nya sangat rajin bekerja mereka menanam sayur dan buah, seperti kentang tomat kubis wortel mentimun dan apel. Kio sangat senang menjaga lumbung, suatu hari pak Dudu sedang memerika lumbung ternyata ada sayur dan buah yang hilang. Kio pun dituduh mencuri tetapi kio tak pernah mengambilnya. Akhirnya kio memeriksa sekitaran lumbung ia menemukan lubang ternyata itu adalah lubang yang di buat Lala, kio bertanya kepada lala "Mengapa kamu mengambil sayur dan buah dari lumbung, la?" lala pun menjawab nya "Maaf ya aku terpaksa melakukan ini, karena aku tidak mempunyai persediaan makanan dan ketigaan aku sedang lapar" kio pun menjawab "Jika kau sedang membutuhkan makanan, bilang saja jangan mencuri itu hal yg tidak baik" pak dudu pun menawar kan lala untuk bekerja, lala pun menerima tawaran nya. Warga desa dan pak Dudu juga meminta maaf kepada kio.
Mikayla Arianne Paruntu
2 tahun yang lalu
judul buku : pesona wisata museum di indonesia,dari buku ini kita bisa mengetahui tentang museum-museum yang ada diseluruh indonesia
Azka Aditya Priatna
2 tahun yang lalu
Hari ini aku membaca buku yang berjudul “Kebun Binatang RAGUNAN ZOO” di dalam buku tersebut berisi tentang hewan apa saja yang ada di Ragunan, serta peta-peta yang memberitahu dimana letak hewan-hewan tersebut. Yang sangat menarik dari buku tersebut adalah penjelasan mengenai hewan-hewan yang ada di ragunan seperti pengelompokan mamalia, melata, amfibi.
Noviyanti Putri Dewi
2 tahun yang lalu
Cerita Kancil dan Kuda
Penulis:Kinara putri
Suatu sore kancil berjalan jalan di perbatasan hutan,tiba tiba datang seekor kuda yang sedang berlari kencang melewati si kancil dan menginjak kubangan lumpur yang ada di dekat kancil,sehingga mengenai si kancil,kancil menegur kuda jika lari lihat lihat,lalu kuda mengejek kancil karena iri tidak bisa lari kencang,kancil mengajak kuda untuk lomba,kuda menjawab sudah pasti aku akan menang ucap dengan kesombongan nya,kuda mengajak kancil lomba besok sore di tengah hutan sampai di atas bukit, keesokan nya kancil pagi pagi sudah latihan di hutan dia berlatih dan berusaha mempelajari Medan perlombaan.berbeda dengan kuda yang hanya bermalas malasan dan tidur seharian, karena dia percaya bahwa ia akan menang,tibalah perlombaan itu dimulai kuda yang memimpin awal pertandingan.namun keadaan berubah setelah mereka sampai di tengah perjalanan,jalanan penuh dengan semak belukar dan ranting, sedangkan si kancil tidak kesusahan karena ia sudah berlatih dan mempelajarinya.si kancil berlari dengan cepat dan lincah,ia menerobos setiap semak belukar dan menghindari ranting dengan mudah.hingga akhirnya kancil memenangkan lomba itu.si kuda pun malu,dan sejak saat itu kuda tidak berkata sombong lagi.
"Pesan Moral"
Hendaklah kita tidak boleh berbuat sombong, karena kesombongan akan merugikan kita dan membuat kita malu, dan tetaplah rendah diri agar di hargai orang lain.
Ayla Varisha Deshinta
2 tahun yang lalu
Objek Wisata Provinsi Jawa Barat
Dalam buku Objek Wisata Provinsi Jawa Barat ini disajikan berbagai objek wisata yang ada di Provinsi Jawa Barat yang disertai dengan kekhasan dan keunggulannya masing-masing. Salah satu kelebihan buku ini, yaitu dilengkapi dengan gambar/foto tempat objek wisata yang sedang dibahas, sehingga pembaca seolah-olah merasa berada di tempat tersebut.
Saqiyah Rahmah
2 tahun yang lalu
Candi borobudur merupakan wisata indonesia yang ondah dan peninggal kerajaan yang menakjukan pesonanya membuat kita ingin mengujungannya lagi
Nadhira thafana ibrahim
2 tahun yang lalu
Tentang tangkuban perahu Jawa Barat
Wisata andalan Jawa Barat melegenda tentang cerita cinta terlarang antara ibu dan anak. Menurut kisah yg berkembang gunung tangkuban perahu terbentuk dari perahu yang di tendang oleh sangkuriang perahu tersebut adalah permintaan sayang sumbi yang memberikan Syarat untuk membangun sungai citarum dalam waktu semalam. Syarat ini untuk menggalkan sangkuriang untuk menikahi datang sumbi yaitu ibunya sendiri.
MOHAMMAD RISKI
2 tahun yang lalu
Max Havelaar - Multatuli
Buku Max Havelaar yang ditulis oleh Multatuli, nama pena dari Eduard Doues Dekker, mantan Assisten Lebak pada Abad 19, menceritakan tentang seorang yang terlihat kumuh memakai syal, seterusnya disebut dengan sjaalman. Sjaalman bertemu dengan seorang makelar kopi kaya di Amsterdam bernama Batavus Droogstoppel. Sesungguhnya, sjaalman yang terlihat kumuh, dan baru dating dari “negri timur” bukanlah orang yang benar-benar asing bagi Batavus Droogstoppel. Dia adalah teman lama, semasa kecil yang dulu pernah menanamkan “budi” pada Batavus Droogstoppel
Sesungguhnya, sjaalman yang terlihat kumuh, dan baru dating dari “negri timur” bukanlah orang yang benar-benar asing bagi Batavus Droogstoppel. Dia adalah teman lama, semasa kecil yang dulu pernah menanamkan “budi” pada Batavus Droogstoppel.
Menemukan tulisan Sjaalman yang berbicara banyak tentang kopi, Batavus Droogstoppel bersedia untuk mempublikasikan tulisan-tulisan Sjaalman, dengan perhitungan bahwa pembahasan tentang kopi, tentu akan memberikan keuntungan yang tidak kecil bagi usaha yang sedang dijalankan.
Namun, dalam perkembangannya selanjutnya, dalam tumpukan artikel-artikel yang membahas tentang kopi, Batavus Droogstoppel menemukan cerita tentang “kekejaman”.
Kekejaman yang diakibatkan oleh penerapan system tanam paksa yang dilakukan oleh colonial belanda di tanah jajahannya. System tanam paksa yang akhirnya menyebabkan ribuan penduduk pribumi dijerat kemiskinan, kelaparan dan menderita.
Cerita tentang kemiskinan, kelaparan dan penderitaan kaum pribumi di Max Havelaar, menyebabkan kegaduhan dan mengguncang hebat sendi-sendi Pemerintahan Hindia Belanda. Akibatnya, untuk menebus kesalahan itu, Belanda menerapkan Politik Etis. Politik Balas Budi. Dengan cara memperbolehkan kaum pribumi untuk memperoleh pendidikan. Yang awalnya, Belanda melakukan itu, dengan dua tujuan, tujuan yang nampak diluar adalah seolah-olah menembus kesalahan atas Politik Tanam Paksa yang dilakukan. Namun, dibalik itu, tujuan tersembunyinya, untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga administrasi tingkat rendah. yang idealnya tidak perlu dilakukan oleh “orang Belanda”. Namun, cukup dilakukan oleh tenaga pribumi yang telah “disekolahkan”.
Tapi, sekali roda itu berputar, dia tak dapat lagi dihentikan. Dari tenaga-tenaga terdidik rendahan inilah, kelak lahir kelas golongan terpelajar, yang keturunan mereka memiliki jenjang pendidikan lebih baik dan memiliki kesadaran akan keberadaan mereka, sehingga melahirkan kesadaran akan kemerdekaan.
Semua fenomena itu, terjadi, ghalibnya karena pengaruh kehadiran Max Havelaar yang menyentuh “rasa” pembacanya sejak diterbitkan pada tahun 1860.
Sebagai sebuah buku novel, cerita yang dirajut oleh Multatuli sungguh menarik. Namun, apa yang diceritakan oleh Multatuli diakui sebagai sebuah fakta yang benar-benar terjadi. Untuk itu Multatuli bahkan berani menantang Pemerintah colonial Belanda untuk membuktikan kekeliruan atas data-data yang dibeberkannya dalam Max Havelaar.
Di Kongres Internasional untuk pengembangan Ilmu Pengetahuan Sosial di Amsterdam pada 1863, Multatuli menantang saudara-saudara sebangsanya untuk membuktikan kesalahannya.
Dan hingga kini, tantangan yang dilontarkan Multatuli, tak pernah diterima oleh Pemerintah Kolonial Belanda untuk diberikan pembuktian.
Mr. Veth orientalis terkenal di Leyden yang secara khusus mempelajari masalah-masalah Hindia, menyatakan bahwa Multatuli memperhalus kebenaran. Dia mengatakan bahwa banyak penulis, misalnya Mr. Vitalis dan lain-lain, telah menerbitkan laporan peristiwa-peristiwa dan fakta-fakta yang jauh lebih mengejutkan daripada yang digambarkan oleh Multatuli. Mr. Veth memuji kemoderatan Multatuli, dan mengatakan, bahwa lelaki itu (Multatuli) telah menunjukkan kemahiran dengan tidak melebih-lebihkan kisahnya
Kisah Max Havelaar seakan abadi, jika dihubungkan dengan konteks kekinian. Lebak yang merupakan tempat kejadian cerita Max Havelaar, yang dari kejadian di Lebak, kaum pribumi menerima berkahnya berupa tampilan politik etis, politik yang lebih lunak dengan diberinya kesempatan para bumi putera memperoleh pendidikan. Dipercaya juga, bahwa turunan dari kebijakan politik Etis, melahirkan cikal bakal kesadaran akan harga diri sebuah bangsa. Dengan mengenyam pendidikan pula, mereka yang disebut kaum terpelajar itu, akhirnya memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Namun, apa yang kini dialami Lebak? Daerah yang jauhnya hanya sepelemparan batu saja dari Ibukota NKRI itu, masih masuk pada daerah kabupaten tertinggal di Indonesia. Sungguh Ironis. Itulah kondisi terkini, dari daerah yang dengan kondisinya pada zaman dulu, menginspirasi terbitnya buku Max Havelaar, nan dengan kehadiran Max Havelaar melahirkan politis, lalu dengan akibat turunannya Indonesia Merdeka. Namun, daerah yang menginspirasi itu sendiri, kondisinya dapat dikatakan belum berubah, sebagaimana halnya terjadi ketika Max Havelaar masih ditulis.
Itulah Max Havelaar, buku yang ditulis oleh Multatuli atau Eduard Douwes Dekker (1820-1887) sebagai wujud dari pemberontakan jiwanya, atas apa yang dilihatnya selama 18 tahun dalam kariernya sebagai pegawai pemerintah Hindia Belanda. Multatuli kemudian mengasingkan diri ke Wiesbaden Jerman dan meninggal pada Februari 1887