JAKLITERA sudah ada versi mobile lho! Unduh

BACA JAKARTA II

7 Mei 2023 - 22 Mei 2023
Triwulan 2

10244

Partisipan saat ini

0

Partisipan diundang

Deskripsi

Yuk, ikutan Tantangan Baca Jakarta selama 14 hari. Sebuah tantangan membaca untuk masyarakat semua usia yang tinggal di Jakarta maupun luar Jakarta. Bergembira bersama sambil mencerdaskan masyarakat DKI Jakarta, juga Indonesia.

Dari tanggal 7 - 20 Mei kita bersama-sama membaca sekaligus beraktivitas literasi di mana pun dan kapan pun.

#DenganBacaKitaBisa #SalamLiterasi

 

Lihat tutorial Baca Jakarta 2023 di sini: Tutorial Baca Jakarta

Bagikan event ini:

Aktivitas Peserta

Silfia Fitriyani
Silfia Fitriyani
2 tahun yang lalu

Tentang Monas Monas mulai dibangun pada bulan Agustus 1959. Keseluruhan bangunan Monas dirancang oleh para arsitek Indonesia yaitu Soedarsono, Frederich Silaban dan Ir. Rooseno. Pada tanggal 17 Agustus 1961, Monas diresmikan oleh Presiden Soekarno. Dan mulai dibuka untuk umum sejak tanggal 12 Juli 1975. Tujuan pembangunan tugu monas adalah untuk mengenang dan mengabadikan kebesaran perjuangan Bangsa Indonesia yang dikenal dengan Revolusi 17 Agustus 1945, dan juga sebagai wahana untuk membangkitkan semangat patriotisme generasi sekarang dan akan datang.

URIP PRAYITNO
URIP PRAYITNO
2 tahun yang lalu

Taman Nasional Way Kambas Taman Nasional Way Kambas (TNKW) Lampung ditetapkan sebagai kawasan Taman Warisan ASEAN (ASEAN Heritage Park) yang ke-36, pada tanggal 25 Juli 2016. Artinya, Taman Nasional Way Kambas ini menjadi Taman Warisan ASEAN ke-4 di Indonesia. Terletak di ujung selatan Sumatera atau 110 km dari Bandar Lampung, TNKW merupakan salah satu Taman Nasional pertama dan tertua di Indonesia. Taman Nasional ini menempati 1.300 km persegi dari hutan dataran rendah pantai sekitar Sungai Way Kambas di pantai timur Provinsi Lampung. TNWK dikenal dengan konservasi gajah, karena selain menjadi tempat perlindungan bagi Gajah Sumatera yang berjumlah sekitar 200, taman nasional ini juga dikenal sebagai tempat latihan mereka. Way Kambas didirikan oleh pemerintah Belanda pada tahun 1937 sampai sekarang masih terjaga sebagai Taman Nasional. Selain konservasi gajah, di sini juga terdapat konservasi badak sumatera dan ada fasilitas Rhino Sanctuary. Sayangnya untuk bisa dapat melihat Badak Sumatera ini, pengunjung harus punya izin khusus sebelumnya. Pengunjung atau wisatawan biasa tidak bisa melihat penangkaran alami badak sumatera ini.

KAINDRA ARKANA NICA
KAINDRA ARKANA NICA
2 tahun yang lalu

Ragunan zoo.. Di Ragunan zoo terdapat banyak satwa yg dilindungi

Dewi Riani
Dewi Riani
2 tahun yang lalu

Hari, Tanggal: Jum’at, 12 Mei 2023 Hai sobat tantangan baca, pada hari ini saya membaca sebuah buku dengan tema wisata di Indonesia yang berjudul “Pesona Wisata Sulawesi Selatan”. Buku ini ditulis oleh Iswanto dan diterbitkan oleh Intan Pariwara tahun 2007. Isi dalam buku ini menjelaskan berbagai macam objek wisata yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan. Pariwisata diakui dunia sebagai salah satu sektor yang diperhitungkan sebagai roda penggerak perekonomian suatu daerah. Pariwisata memang sangat berpotensi untuk dijadikan instrument peningkatan perolehan devisa bagi negara dan juga daerah. Seperti halnya dengan salah satu provinsi yang ada di Indonesia, yakni Provinsi Sulawesi Selatan. Provinsi Sulawesi Selatan memiliki potensi besar di bidang pariwisata baik panorama alam, budaya, maupun sejarahnya. Provinsi Sulawesi Selatan memiliki daya tarik wisata yang tidak kalah dengan Pulau Bali. Ada beragam objek wisata yang dapat dinikmati oleh para wisatawan di provinsi ini. Bentang alamnya yang variatif, corak budayanya yang heterogen dibangun dari bermacam-macam etnik, dan jejak-jejak sejarahnya yang panjang menjadikan daerah ini memiliki bermacam-macam tipe objek wisata. Di Provinsi ini kita dapat menemukan objek wisata baik yang bernuansa alam maupun budaya. Tidak salah jika Provinsi Sulawesi Selatan mendapatkan label sebagai daerah tujuan wisata unggulan. Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai wilayah dengan karakter yang unik. Segala kenampakan alam dapat dijumpai wisatawan di provinsi ini. Pada wilayah tersebut, bermukim berbagai suku bangsa, diantaranya: suku bangsa Makassar, Bugis, Mandar, dan Toraja. Seperti halnya dengan suku bangsa Toraja yang mempunyai adat istiadat dan budaya yang unik. Salah satunya rumah tongkonan. Pesona dan keindahan budaya Toraja menjadi unggulan Provinsi Sulawesi Selatan. Tidaklah mengherankan jika kemudian lahir istilah Sulawesi Selatan, Bumi Toraja. Sektor pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan telah menempati posisi tersendiri dalam peta kepariwisataan nasional. Beberapa objek wisata unggulan Provinsi Sulawesi Selatan menjadi daerah tujuan wisata tanah air, diantaranya: Tanah Toraja yang kaya budaya, Pantai Losari yang memesona, dan Taman Nasional Batimurung yang memiliki beragam koleksi kupu-kupu terindah di dunia. Objek wisata tersebut menjadi daya tarik utama wisatawan untuk datang ke provinsi ini. Provinsi Sulawesi Selatan dikaruniai oleh Tuhan dengan alam yang indah. Di provinsi ini dapat dijumpai kenampakan alam berupa sungai, bukit, gunung, perbukitan, dan pegunungan. Berikut ini beberapa wisata alam yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan, diantaranya: Buntu Kobobong, Gunung Bambapuang, Gunung Bawakaraeng, Puncak Rantemario, Bukit Sampoddo, Pemandian Alam Padang Lambe, Batutumongga, Arung Jeram Sungai Saddang, Arung Jeram Sungai Maiting, Pemandian Alam Tilangnga, Danau Tempe, Gua Mampu, Pemandian Alam Citta, Pemandian Alam Ompo, Pemandian Air Panas Lejja, Danau Matano, Air Terjun Bissappu, Pemandian Alam Eremmerasa, dan Bendungan Kalola. Selain wisata alam, ada banyak objek wisata bahari di Provinsi Sulawesi Selatan, diantaranya: Pantai Tanjung Bira, Pantai Lemo-Lemo, Pantai Mandala Ria, Pulau Sembilan, Pantai Losari, Pantai Akkarena, Pantai Barombong, Pantai Samalona, Pulau Lae-Lae, Pulau Kayangan, Pantai Birta Ria, dan Pantai Ujung Batu. Kemudian, Provinsi Sulawesi Selatan juga memiliki objek ekowisata. Keindahan kupu-kupu di Taman Nasional Batimurung Burusaraung telah begitu mendunia. Sda banyak lokasi ekowisata di Provinsi Sulawesi Selatan yang siap memberikan pengalaman berharga bagi para wisatawan, diantaranya: Taman Nasional Batimurung Bulussaraung, Taman Nasional Laut Taka Bonerate, Cagar Alam Karaenta, Taman Wisata Alam Malino, Taman Wisata Alam Danau Towuti, Taman Wisata Alam Naggala III, Taman Wisata Alam Kapoposang, Taman Wisata Alam Cani Sidendreng, dan Taman Wisata Alam Sidrap. Provinsi Sulawesi Selatan juga memiliki objek wisata Sejarah. Sejarah merupakan peristiwa yang terjadi di masa lampau. Peristiwa-peristiwa tersebut dapat diketahui dari peninggalan berupa benda-benda bersejarah. Adapun objek-objek peninggalan sejarah di Provinsi Sulawesi Selatan, diantaranya:For Rotterdam, Pelabuhan Paotere, Museum La Galigo, Museum Mandala, Makam Pangeran Diponegoro, Benteng Somba Opu, Museum Balla Lompoa, Makam Sultan Hasanuddin, Museum Lapawawoi, Museum Batara Guru, Kompleksi Istana Datu Soppeng, Rumah Adat Sao Mario, Rumah Adat Atakkae, Rumah Adat Bola Sobba, Gua Nippon, Rumah Adat Langkanae, Situs Tosora, Taman Purbakala Sumpang Bita, Taman Purbakala Leang-Leang, Nekara Selayar, Museum Buntu Kalando, Lemo, Londa, Tampang Allo, Suaya (kuburan Raja-Raja Sanggalla’), dan Bori. Selain itu, Provinsi Sulawesi Selatan juga memiliki objek wisata budaya. Provinsi ini dihuni oleh berbagai suku bangsa. Setiap suku bangsa memiliki tradisi dan budaya yang unik dan berbeda. Berikut, objek wisata Provinsi Sulawesi Selatan, diantaranya: Kerajinan Sutra Wajo, Pembuatan Perahu Pinisi di Tanau Beru, Suku Bangsa Kajang, Festival Bahari, Accera Kalompoang, Maccera Manurung, Maccera Tappareng dan Festival Danau Tempe, Maudu Lompoa di Cikoang, Ukiran Toraja, Ke’te Kesu, Rambu Tuka’, dan Rambu Solo. Provinsi Sulawesi Selatan juga memiliki wisata religi, diantaranya: Masjid Al Markaz Al Islami, Masjid Raya Makassar, Geraja Katedral di Makassar, Kelenteng Ibu Agung Bahari, Masjid Katangka, Masjid Jami’ Tua Palopo, dan Masjid Tua Tompong. Kemudian, ada juga wisata kuliner di Provinsi Sulawesi Selatan. Kurang lengkap rasanya berkunjung ke Provinsi Sulawesi Selatan tanpa mencicipi enaknya kuliner provinsi ini. Ada beragam jenis kuliner yang dapat dinikmati oleh para wisatawan diantaranya: Coto Makassar, Saraba, Es Pallu Buttung, Pallubasa Kepala Kakap,Sup Saudara, Pisang Epe, Es Pisang Hijau, Barongko, Sup Konro, Kawasan Pelra Paotere, Kapurung, Dangke dan Pulu Mandoti, dan Kopi “Kalosi” Toraja”. Demikian isi buku yang dapat saya jelaskan pada kesempatan kali ini. Dengan mengenali dan mengetahui berbagai macam objek-objek wisata melalui buku ini, diharapkan kita ikut mendukung perkembangan sektor pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan. Mari melangkah bersama dan gelorakan semangat, kita tata pariwisata Sulawesi Selatan demi kesejahteraan serta kemaslahatan segenap masyarakat. Salam Literasi 

Prasetyo Adhi Nugroho
Prasetyo Adhi Nugroho
2 tahun yang lalu

Buku yang saya baca tentang salah satu tempat wisata di Indonesia adalah Solo Female Bikepacker : Bandung-Sabang PP karya Sheibasari. Dalam bukunya, sang penulis menceritakan pengalamannya, seorang wanita berhijab yang mengendarai sepeda motor bebek seorang diri dari Bandung ke titik nol Sabang. Perjalanan menjelajah Sumatera memberikan banyak pengalaman dan kisah, dari yang manis hingga yang menegangkan. Beberapa kota menawarkan keindahan pemandangan, beberapa tempat memberikan keramahan.

Hanzhalah Alfadhl
Hanzhalah Alfadhl
2 tahun yang lalu

Aku membaca buku Nusantanra : Sejarah Indonesia,merupakan buku tentang masa kolonoal di Indonesia pada tanhun 1941.Dan bercerita tentang kejayaan dan runtuhnya kerajaan - kerajaaan di Indonesia

septi kholilah
Septi kholilah
2 tahun yang lalu

orang2 yang diceritakan didalam buku healing ke curug nangka

Khayla Azra Qaireen
Khayla Azra Qaireen
2 tahun yang lalu

Dengan memilih liburan ke Sulawesi, tepatnya Toraja, anak akan mengetahui berbagai keunikan dari daerah tersebut.

Agenda Hari Ini