ADITYA SYAHPUTRA
1 tahun yang lalu
Hallo teman baca hari ini aku membaca buku tentang
PESONA CANDI PRAMBANAN Candi Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta. Bangunan candi ini dipersembahkan untuk Trimurti atau tiga dewa utama Hindu, yaitu Brahma (dewa pencipta), Wisnu (dewa pemelihara), dan Siwa (dewa pemusnah).
Fakta lain dari Candi Prambanan ialah memiliki 3 candi utama yang dipersembahkan kepada Trimurti, yaitu dewa utama dalam agama Hindu: Dewa Siwa, Dewa Brahma, dan Dewa Wisnu. Berbeda dengan candi Buddha yang melebar, candi-candi Hindu seperti Candi Prambanan ini memiliki arsitektur candi yang meninggi di ujungnya
Adynda Nissa Muasyibah
1 tahun yang lalu
Buku 15 Destinasi Wisata Terbaik di Indonesia adalah Buku yg merangkum Keindahan alam dan budaya Indonesia. membaca buku 15 Destinasi ini membuat Travelers & Fotografer terinspirasi untuk keliling Indonesia, di Buku ini detail menjelaskan tentang destinasi dan event budaya yang jarang orang tahu dan kunjungi di Indonesia. Bagi Fotografer yang ingin keliling Indonesia Buku ini wajib dimiliki karena merupakan panduan yang lengkap destinasi mana saja yang harus Fotografer harus kunjungi di Indonesia untuk membuat stok foto.
Muhammad Kahfi Razief
1 tahun yang lalu
Buku pelajaran, berisi tentang iklan.
Hallo salam kenal namaku Eliana aku membaca buku Hamka yaitu Selalu ada kisah menarik soal Hamka, berikut kontroversinya. Sudah banyak kita ketahui lakon sejarah yang pernah dia perankan semasa hidupnya: Hamka bukan ulama biasa, pula bukan pendakwah ala kadarnya.
Hamka seorang penulis yang produktif, dari sastra sampai sejarah. Sebagai aktor politik dalam gelanggang pertarungan kekuasaan, Hamka pengusung Islam yang kukuh dan teguh.
Tentu Hamka pernah pula kesandung. Pada suatu waktu dia nyaris tenggelam bersama kapal Van Der Wijck, roman yang karangannya terbit pada 1939. Tuduhan menjiplak karya Al-Manfaluthi bak peluru meriam yang ditembakkan tepat mengenai lambung kapalnya. Hamka oleng. Serangan dan pembelaan terhadapnya sempat meramaikan jagat kesusastraan.
Buku ini menyajikan beragam cerita perjalanan hidup Hamka yang telah mewarnai kanvas sejarah di Indonesia.
Himawan Saifulloh
1 tahun yang lalu
Berwisata ke gunung Bromo
Yang menarik: di sana banyak sekali orang orang yang berwisata ke gunung Bromo dan di sana udara nya sejuk sekali dan aku sangat senang sekali bisa berwisata ke gunung Bromo
Danissa El Shafira Inayah
1 tahun yang lalu
Aku membaca buku berjudul "Pesona Indonesia" buku menceritakan tentang pelosok-pelosok daerah di Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Dalam buku ini menceritakan keindahan dan daya tarik setiap wilayah Nusantara yang tak hanya berwujud pada kekayaan alam, tetapi juga keberagaman suku bangsa, adat istiadat, keyakinan, agama, hingga kearifan lokal. Tak hanya menceritakan keistimewaan alam dan budaya di sejumlah daerah di Indonesia saja, tetapi juga nilai-nilai berharga yang didapat di Indonesia.
Adelia Ramadhani
1 tahun yang lalu
Alkisah di sebuah desa di daerah Jawa Tengah, hidup seorang janda paruh baya bernama Mbok Srini. Karena kesepian, ia sangat mengharapkan kehadiran seorang anak, namun sayangnya harapan itu pupus karena suaminya telah meninggal dunia.Tiap hari ia selalu berdoa agar bisa diberikan seorang anak untuk menemani hidupnya. Sampai suatu hari, raksasa hijau (buto ijo) yang kebetulan lewat mendengar doa Mbok Srini.menjawab ia mendambakan seorang anak yang bisa menemaninya. Namun sepertinya hal itu tak mungkin mengingat usianya yang sudah tua, dan suaminya juga telah meninggal.Ha… ha… ha… aku bisa mengabulkan keinginanmu dengan mudah, tapi tentu ada syaratnya. Apakah kau bersedia?” tanya si raksasa.
“Baiklah, aku bersedia,” sahut Mbok Srini menjawab walau hatinya takut melihat sosok raksasa yang besar dan seram.
“Peliharalah anak yang kuberikan padamu nanti. Beri ia makan yang bangak supaya gemuk. Aku akan menjemputnya saat ia berusia 12 tahun,” ucap si raksasa menggelegar.Mbok Srini pun mengikuti saran si raksasa untuk menanam biji mentimun yang didapatkannya. Biji itu tumbuh dan berbuah dalam waktu singkat. Dalam beberapa hari saja, pohon mentimun tumbuh dengan buahnya yang sangat besar siap untuk dipanen.
Betapa terkejutnya Mbok Srini ketika sedang memetik salah satu mentimun, di hadapannya terdapat bayi perempuan yang cantik. Bayi itu dinamai Timun Mas, karena ia lahir dari mentimun yang berwarna keemasan
Raksasa Datang Menagih Janjinya
Mbok Srini pun merawat Timun Mas dengan penuh kesayangan. Hingga saat Timun Mas berusia 12 tahun, raksasa kembali datang untuk menagih janjinya untuk memakan gadis itu.
Tak kehilangan akal, Mbok Srini pun mencari cara untuk menyelamatkan Timun Mas agar tidak jadi santapan raksasa.
"Sabar, aku akan menyerahkannya padamu, tapi apakah kau mau? Tubuhnya masih kecil dan kurus, aku rasa ia belum cukup lezat untuk kau makan,” kata Mbok Srini.
“Ia sedang pergi. Percayalah padaku, kembalilah dua tahun lagi, aku jamin ia sudah gemuk,” jawab Mbok Srini. Raksasa itu percaya pada perkataan Mbok Srini. “Dua tahun bukanlah waktu yang lama,” pikirnya.
Timun Mas Mencari Pertapa yang Muncul dalam Mimpi Mbok Srini
Sepeninggal raksasa, Mbok Srini mencari akal untuk menyelamatkan Timun Mas. Ia juga berdoa supaya Tuhan memberinya jalan keluar. Suatu malam, Tuhan menjawab doanya.
Mbok Srini bermimpi bertemu dengan seorang pertapa di gunung. Pertapa itu menyuruh Timun Mas untuk menemuinya dan mengatakan bahwa ia akan menolong Timun Mas.
Setelah berhari-hari mendaki, Timun Mas akhirnya mencapai puncak gunung. Ia melihat seorang lelaki tua berambut putih dan berjubah putih. “Permisi, Kek. Namaku Timun Mas. Ibuku bilang, Kakek akan membantuku melawan raksasa jahat yang hendak menyantapku,” sapa Timun Mas.
“Oh, kau yang bernama Timun Mas? Ya, aku memang mendatangi ibumu lewat mimpi. Cucuku, jika raksasa itu kembali, berlarilah dengan kencang,” pesan si pertapa itu.
“Langkah kakinya lebar, aku pasti mudah tertangkap,” kata Timun Mas heran.
“Ambillah empat buah bungkusan kecil ini. Lemparkan satu persatu ketika kau melarikan diri,” jawab pertapa itu dengan tegas.
Raksasa Kembali Datang untuk Mengambil Timun
Dua tahun berlalu. Saatnya raksasa kembali untuk mengambil Timun Mas. Benar saja, tiba-tiba terdengar langkah kaki dan teriakan menggelegar, “Mbok Srini! Mana anakmu? Aku sudah lapar!" Teriaknya
“Kumohon, jangan makan dia,” pinta Mbok Srini.
“Enak saja. Kau sudah berjanji, kau tak boleh mengingkarinya!” jawab raksasa. Dengan terpaksa, Mbok Srini membawa Timun Mas menemui raksasa itu.
Timun Mas berbisik padanya, “Jangan khawatir, Bu.”
Timun Mas segera membuka bungkusan pemberian kakek pertapa itu. Bungkusan pertama, ternyata berisi biji mentimun. Ia melemparkannya ke arah raksasa. Keajaiban pun terjadi.
Biji mentimun itu berubah menjadi ladang timun yang buahnya sangat banyak. Langkah raksasa tertahan oleh ladang timun itu.
Dengan susah payah ia harus melewati rintangan dan batang-batang pohon yang meliliti tubuhnya. Namun, ia berhasil meloloskan diri. Ia bertambah marah.
Kemudian bungkusan kedua itu berisi jarum. Timun Mas melemparkan jarum-jarum itu. Jarum-jarum itu berubah menjadi pohon-pohon bambu yang tinggi dan berdaun lebat. Raksasa harus bekerja keras menerobos pohon-pohon bambu itu.
Timun Mas membuka bungkusan ketiga. Sambil terus berlari, ia me lemparkan isi bungkusan itu, yaitu garam. Lagi-lagi keajaiban terjadi. Garam itu berubah menjadi lautan yang luas.
Namun, lautan itu tak menjadi penghalang bagi raksasa. Ia berenang melintasi lautan itu, dan berhasil mencapai tepi. Raksasa mulai kelelahan, tapi mengingat lezatnya daging Timun Mas, ia kembali bersemangat berlari.
Timun Mas ketakutan melihat kekuatan raksasa itu. Bungkusan terakhir adalah harapan satu-satunya. Sambil berdoa, Timun Mas membuka bungkusan keempat. Isinya terasi.
Sekuat tenaga, Timun Mas melemparkan terasi itu ke arah raksasa. Apa yang terjadi? Terasi itu berubah menjadi lautan lumpur yang panas mendidih.
Raksasa yang berlari kencang tak dapat menghentikan langkahnya. Ia pun terperosok ke dalam lumpur. Ia berteriak dan meronta. Namun semakin ia meronta, semakin dalam lumpur itu mengisap tubuhnya. Ia akhirnya tenggelam ke dalam lumpur panas.
Timun Mas menghentikan langkahnya. Ia lega karena berhasil menyelamatkan diri. Dengan kelelahan ia berjalan pulang ke rumahnya.
Mbok Srini, yang terus menangis sepeninggal Timun Mas, sangat bahagia melihat kepulangan putrinya. Mereka berpelukan dan mengucap syukur pada Tuhan atas pertolongan-Nya.
Sejak saat itu, Mbok Srini hidup bahagia bersama Timun Mas.
Cerita ini di buat oleh Dede Firmansyah
Gisella Theresia Gultom
1 tahun yang lalu
Hari ini saya baca buku : MENGENAL MONAS LEBIH DEKAT.
Penuls : Mario P Manalu.
Penerbit : PT Lestari Kiranatama
Buku ini menarik karena dengan membaca buku ini kita seperti berwisata di MONAS 😊 semua tentang monas ada didalam buku ini seperti sejarah Monas, bagian-bagian tugu monas, bangunan penting disekitar monas dan masih banyak lagi. Jadi kawan baca sebelum ke Monas sebaiknya kita baca buku ini dulu. Biar lebih mengenal indahnya Monas. #SalamLiterasi 📚
#MonumenNasional
CALISTA LEILA LATHIFAH
1 tahun yang lalu
saya membaca buku berjudul (100+ tempat wisata dan budaya di indonesia).yang menarik dari buku tersebut adalah buku tersebut tidak hanya menceritakan 1 tempat wisata di indonesia.melainkan 100 lebih tempat" wisata dan budaya yang ada di indonesia.salah satunya halaman pertama saya baca tentang wisata pantai kartini.pantai ini adalah pantai yg terletak di Jepara.