JAKLITERA sudah ada versi mobile lho! Unduh

BACA JAKARTA II

7 Mei 2023 - 22 Mei 2023
Triwulan 2

10244

Partisipan saat ini

0

Partisipan diundang

Deskripsi

Yuk, ikutan Tantangan Baca Jakarta selama 14 hari. Sebuah tantangan membaca untuk masyarakat semua usia yang tinggal di Jakarta maupun luar Jakarta. Bergembira bersama sambil mencerdaskan masyarakat DKI Jakarta, juga Indonesia.

Dari tanggal 7 - 20 Mei kita bersama-sama membaca sekaligus beraktivitas literasi di mana pun dan kapan pun.

#DenganBacaKitaBisa #SalamLiterasi

 

Lihat tutorial Baca Jakarta 2023 di sini: Tutorial Baca Jakarta

Bagikan event ini:

Aktivitas Peserta

Sakha Rajasula Ahmad
Sakha Rajasula Ahmad
1 tahun yang lalu

PROKLASI SOEKARNO MEMBACAKAN TEKS PROKLAMASI

Afdhalia Rafa Salsabila
Afdhalia Rafa Salsabila
1 tahun yang lalu

teman dan keluarga, karena asikk dan menyenangkan kalau bersama mereka bisa menjadi moment kbahagiaan untuk kita besar nanti

Muhammad akbar
Muhammad akbar
1 tahun yang lalu

Laskar pelangiiiii

Bilqis chalysia
Bilqis chalysia
1 tahun yang lalu

Buku novel,eccedentesiast di karang oleh ita kurniawati, menceritakan seorang remaja laki-laki ingin orang tua ny hadir di acara ke lulusan nya

Humaira
Humaira
1 tahun yang lalu

Buku yang saya baca hari ini yaitu Legenda Batu Kuwung: Cerita Rakyat Banten Judul buku= Legenda Batu Kuwung: Cerita Rakyat Banten Nama penulis= M. Rantissi Cerita singkat mengenai isi buku yang saya baca yaitu: Dahulu, ada saudagar kaya. Tetapi dia sombong dan kikir. Penduduk desa sangat membencinya. Suatu hari, saudagar kedatangan pengemis berkaki pincang meminta makanan. Saudagar itu malah menghardiknya. Si pengemis di dorong hingga jatuh. Esok harinya saudagar bangun. Lalu kedua kakinya tidak bisa digerakkan, ia pun panik. Saudagar itu pun berjanji bahwa siapa yang dapat menyembuhkan penyakitnya maka ia akan memberi setengah harta kekayaannya. Mendengar itu si pengemis berkaki pincang datang kembali dan menjelaskannya. Pengemis berkaki pincang itu menjelaskan, bahwa musibah itu disebabkan oleh sifat saudagar yang sombong dan ada syaratnya jika saudagar itu ingin sembuh. Pertama saudagar harus rendah hati, ke dua saudagar harus pergi bertapa di atas batu cekungan, dan ke tiga saudagar harus penuhi janjinya. Berangkatlah sang saudagar untuk bertapa di batu cekung, keajaiban pun terjadi kini kakinya dapat digerakkan. Saudagar itu kembali, ia memenuhi janjinya. Sekarang ia tidak lagi sombong melainkan suka menolong sesama. Maka batu cekung itu disebut batu kuwung.

Fahri Reza Ramdani
Fahri Reza Ramdani
1 tahun yang lalu

Judul : Malin Kundang Penulis : Rini Kurniasih, Dkk. Cerita singkat : Alkisah dipingggir pesisi Sumatera Barat, hidup seorang janda bersama dengan anak kesayangannya yang bernama Malin Kundang. Sejak ia menjadi janda karena ditinggal meninggal oleh suaminya, ia berjuang mati-matian menghidupi Malin. Hingga ketika Malin sudah mulai beranjak dewasa, ia mengutarakan keinginannya kepada sang ibu.

Muhammad Galang Al Zaffran
Muhammad Galang Al Zaffran
1 tahun yang lalu

Buku tentang janshen karya risa saraswati , janshen adalah salah satu teman gaibnya semasa kecil janshen teman gaibnya yang paling kecil paling lucu juga paling penakut ga heran kalau dy selalu mengikuti risa karna teman"a sering usil kepada janshen ,

Shoofi Hanna Widyanarti
Shoofi Hanna Widyanarti
1 tahun yang lalu

Judul: Legenda Kota Surabaya Penulis: Gin Subiharso Dahulu kala di laut lepas sering terjadi perkelahian antara ikan hiu Sura dan Buaya. Mereka berkelahi hanya karena berebut mangsa. Keduanya kuat dan tangkas,sama-sama, cerdik, ganas, serta rakus. Sudah berkali-kali Sura dan Buaya berkelahi, tetapi belum ada yang menang maupun kalah. Akhirnya keduanya mengadakan kesepakatan dan mereka membagi daerah menjadi dua hiu berkuasa sepenuhnya di dalam air dan harus mencari mangsa di air sedangkan Buaya mencari mangsa di daratan. Batas antara daratan dan air adalah tempat yang dicapai oleh air laut pada waktu pasang surut. Keduanya sepakat untuk menghormati wilayah masing-masing. Tetapi, suatu hari hiu Sura mencari mangsa di sungai. Tindakan ini dilakukan dengan sembunyi-sembunyi agar tidak diketahui Buaya. Mulanya memang tidak ketahuan. Namun suatu hari Buaya memergokinya. Sudah pasti Buaya sangat marah. Perkelahian sengit antara Buaya dan hiu Sura kembali terjadi. Keduanya saling menerkam dan menggigit. Air disekitar menjadi merah oleh darah yang keluar dari luka-luka kedua binatang itu. Mereka sama-sama menggigit ekor lawannya. Pertarungan hiu Sura dan Buaya sangat berkesan di hati masyarakat Surabaya. Dari peristiwa inilah dibuat lambang Kota Madya Surabaya, yaitu gambar hiu Sura dan Buaya.

Agenda Hari Ini