JAKLITERA sudah ada versi mobile lho! Unduh

BACA JAKARTA II

7 Mei 2023 - 22 Mei 2023
Triwulan 2

10244

Partisipan saat ini

0

Partisipan diundang

Deskripsi

Yuk, ikutan Tantangan Baca Jakarta selama 14 hari. Sebuah tantangan membaca untuk masyarakat semua usia yang tinggal di Jakarta maupun luar Jakarta. Bergembira bersama sambil mencerdaskan masyarakat DKI Jakarta, juga Indonesia.

Dari tanggal 7 - 20 Mei kita bersama-sama membaca sekaligus beraktivitas literasi di mana pun dan kapan pun.

#DenganBacaKitaBisa #SalamLiterasi

 

Lihat tutorial Baca Jakarta 2023 di sini: Tutorial Baca Jakarta

Bagikan event ini:

Aktivitas Peserta

Muhamad anugerah asri bintang
Muhamad anugerah asri bintang
2 tahun yang lalu

Keajaiban sedekah penerbit Lintas Media jombang. Sedekah adalah amal perbuatan jika dilihat dari sudut pandang manapun akan terlihat sisi baik yang sangat positif.

JASMINE ANASTASYA NIRVANA
JASMINE ANASTASYA NIRVANA
2 tahun yang lalu

Perpustakaan di sekolah..agar menambah ilmu pengetahuan

Dewi Riani
Dewi Riani
2 tahun yang lalu

Hari, Tanggal: Kamis, 11 Mei 2023 Hai sobat, tantangan baca hari ini saya membaca sebuah buku yang berjudul “Peninggalan Sejarah di Indonesia”. Buku ini ditulis oleh Wahjudi Djaja. Buku ini diterbitkan oleh Cempaka Putih tahun 2008. Buku ini menceritakan tentang berbagai macam peninggalan sejarah di Indonesia, mulai dari peninggalan Hindu Budha, Peninggalan Sejarah Islam, Peninggalan Sejarah Kolonial Belanda, dan Peninggalan Sejarah Zaman Kemerdekaan. Sejarah adalah ilmu yang mempelajari kehidupan manusia pada masa lampau. Melalui penelitian sejarah yang dilakukan oleh para peneliti sejarah atau sejarawan, kita bisa mengetahui dan memahami bagaimana kehidupan bangsa kita pada masa lampau. Adapun salah satu sumber yang biasa digunakan oleh para peneliti untuk mengungkap kehidupan sejarah pada masa lampau itu berupa berbagai peninggalan sejarah yang masih tersisa. Peninggalan Sejarah adalah segala benda yang bisa memberikan informasi sejarah kepada kita. Oleh karena itu, peninggalan sejarah termasuk sumber sejarah. Dengan menyertakan peninggalan sejarah, cerita sejarah yang kita dengar atau baca akan memiliki dasar yang kuat. Cerita sejarah yang sesuai dengan kejadian yang sebenarnya itu disebut sesuai dengan fakta sejarah. Dalam buku ini, juga dijelaskan bahwa sumber sejarah apabila dilihat dari bahannya, ada dua jenis yakni: sumber sejarah primer dan sekunder. Sumber sejarah primer adalah peninggalan sejarah yang masih asli, pernah dipakai atau dibuat pada zaman ketika peristiwa sejarah berlangsung. Adapun yang termasuk sumber sejarah primer diantaranya bisa dalam bentuk bangunan (candi, nisan, makam, gapura, benteng, keraton, serta tugu), prasasti, kitab atau buku, manuskrip, dan lain-lain. Pelaku sejarah yang masih hidup juga dapat dijadikan sumber sejarah primer. Sedangkan sumber sejarah sekunder adalah sumber sejarah yang sifatnya melengkapi atau tambahan. Bisa dalam bentuk cetakan atau beragam sumber informasi. Pengetahuan kita terhadap kehidupan bangsa kita pada masa lampau itu pun akan lebih bermakna apabila kita juga bisa melihat sendiri bagaimana peninggalan sejarahnya. Dengan melihat peninggalan sejarah, kita dapat membayangkan bagaimana kehidupan bangsa kita pada masa lampau. Setiap peninggalan sejarah tersebut melukisakan bagaimana kehidupan bangsa kita sejak berabad silam hingga masa kontemporer. Peninggalan sejarah bangsa kita dimulai dari zaman Hindu Budha, Islam, Kolonial, hingga zaman kemerdekaan. Setiap peninggalan sejarah tersebut memiliki keunikan yang mewakili gaya masing-masing dari setiap zamannya. Maka dari itu, setelah membaca buku ini, kita diharapkan mampu memiliki wawasan sejarah yang lebih luas mengenai kehidupan bangsa kita mulai dari masa Hindu Budha hingga zaman kemerdekaan. Selanjutnya, diharapkan kita mampu lebih memahami sejarah perjalanan bangsa dan tergugah untuk menjaga, merawat, serta melestarikan berbagai peninggalan sejarah yang ada tersebut. Dalam buku ini dipaparkan berbagai macam peninggalan sejarah di berbagai periode, diantaranya: - Peninggalan Sejarah Hindu Budha Peninggalan sejarah ini dipengaruhi oleh kebudayaan India. Kebudayaan India datang ke Nusantara dalam berbagai bentuk sebagai akibat kegiatan perdagangan dan keagamaan. Pengaruh India antara lain dalam bidang bahasa/aksara, ilmu ketatanegaraan, dan keagamaan. Aksara yang digunakan pada zaman ini adalah aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta. Aksara Pallawa dapat ditemukan pada beragam bentuk peninggalan sejarah berupa prasasti yang terbuat dari batu atau tembaga. Pengaruh ketatanegaraan terlihat dari keberadaan kerajaan yang tersebar di berbagai tempat di Indonesia. Semantara itu, pengaruh dalam bidang keagamaan, dapat dilihat dari berbagai bentuk bangunan candi hingga tradisi keagamaan. Candi yang berasal pada zaman Hindu Budha terbagi dalam 3 tahap, yakni: klasik awal (600-900 M), klasik madya (900-1250 M), dan klasik akhir (1250 – 1450 M). Peninggalan Sejarah Hindu Budha di Indonesia, dimulai dari Peninggalan Sejarah Kerajaan Kutai. Peninggalan sejarah tertua yang mampu membuka tabir periode sejarah di Nusantara adalah penemuan tujuah buah prasasti berupa riang batu yang disebut Yupa. Prasasti tersebut juga disebut prasasti Mulawarman karena ditemukan oleh seorang raja bernama Mulawarman. Kedua, Peninggalan Sejarah Kerajaan Tarumanegara. Mulai terungkap setelah ditemukan serangkaian prasasti di Jawa Barat, diantaranya Prasasti Ciaruteum, Prasasti Tugu, Prasasti Kebun Kopi, Prasasti Lebak, Prasasti Muara Cianten, Prasasti Pasir Awi. Ketiga, Peninggalan Sejarah Kerajaan Sriwijaya. Sebagai penganut agama Budha Peninggalan sejarah kerajaan Sriwijaya banyak diwarnai candi-candi Budha, diantaranya: Kompleks Candi Muara Takus, Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti Talang Tuo, Prasasti Telaga Batu, Prasasti Kota Kapur. Keempat, Peninggalan Sejarah Kerajaan Mataram Kuno. Kerjaaan Mataram adalah kerajaan besar di Jawa. Adapun peninggalan sejarahnya yaitu: Prasasti Canggal, Prasasti Mantyasih, Candi Gunung Wukir, Candi Dieng, Candi Gedong Sanga, Candi Kalasan, Candi Sewu, Candi Borobudur, dan Candi Prambanan. Kelima, Peninggalan Sejarah Kerajaan Kediri. Kerajaan Kediri didirikan oleh Raja Airlangga yang dianggap sebagai titisan Dewa Wisnu yang selalu menyelamatkan dunia dari malapetaka. Keberadaan Kerajaan Kediri dikaitkan dengan Maklumat Mpu Sindok (929 M), prasasti Banjaran (1052 M), prasasti Hantang (1052 M), serangkaian kitab karya sastra seperti kakawin Bharatayudha, Kitab Hariwangsa, kitab Gatotkacasraya, kitab Smaradahana, serta beberapa patung. Keenam, Peninggalan Sejarah Kerajaan Singasari. Kerjaan Singasari didirikan oleh Ken Arok. Adapun peninggalan sejarahnya yaitu: Candi Singasari, Candi Kidal, Candi Jago, Candi Jawi, dan Patung Dwarapala. Ketujuh, Peninggalan Sejarah Kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hidu terbesar di Nusantara. Peninggalan sejarah kerajaan ini sangat banyak, diantaranya: Candi Panataran, Bajang Ratu, Candi Tikus, beberapa prasasti (Prasasti Kudadu, Prasasti Maribong, Prasasti Canggu), beberapa bangunan (Segaran, Candi Brahu, Gapura Wringin Lawang). - Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia Peninggalan Sejarah Islam merupakan perpaduan dari beragam jenis budaya. Selain meneruskan kebudayaan Hindu Budha, juga memperkenalkan beragam peninggalan sejarah yang bernuansa Arab. Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia dimulai dari Peninggalan Sejarah Kerajaan Samudera Pasai. Kerajaan Samudera Pasai merupakan kerajaan pertama di Nusantara yang memeluk Agama Islam. Salah satu bukti kehadiran Islam di kawasan ini terlihat dari nisan peninggalan Sultan Malik as-Saleh. Batu Nisan yang ditemukan di gampoeng Samudera, Lhoksumawe ini berhiaskan kaligrafi dari kutipan Ayat-ayat Al-Qur’an. Batu nisan ini merupakan pengaruh kebudayaan Cambay, Gujarat. Kebesaran raja ini diungkap seorang pengelana Maroko bernama Ibnu Batutah. Melalui perjalanannya, kita bnayak menerima informasi tentang kerajaan Islam di Indonesia. Kedua, Kerajaan Demak. Didirikan oleh Raden Patah. Adapun peninggalan sejarah Kerajaan Demak, diantaranya: Makam Demak dan Masjid Agung Demak (mnenjadi pusat kegiatan para wali dalam menjalankan dakwah Islam dan menjadi masjid tertua di Indonesia serta mengandung beberapa bentuk kebudayaan Jawa). Ketiga, Kerajaan Banten. Didirikan oleh Sunan Gunung Jati. Adapun peninggalan sejarahnya yaitu: Menara Masjid Banten dan Keraton Surosowan. Keempat, Kerajaan Mataram. Didirikan oleh Panembahan Senopati. Peninggalan sejarahnya, diantaranya:Kompleks Makam, Masjid, Karya Sastra, dan Empat Keraton Pecahan Kerajaan Mataram. Kelima, Kerajaan Makasar. Merupakan kerajaan Islam terbesar di Indonesia bagian Timur, Puncak kejaayaannya saat dipimpin Sultan Hasanuddin. Peninggalan sejarahnya yaitu Benteng Somba Opu dan Lontaraq (berisi catatan harian, sjarah, silsilah, peraturan, kisah,dan puisi). Keenam, Kerajaan Ternate Tidore. Merupakan dua kerjaan Islam terbesar di Kepulauan Maluku. Peninggalannya berupa Masjid Kaitetu dan Istana Kerajaan Tidore. Ketujuh, Peninggalan Sejarah Kesultanan Aceh. Didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah. Peninggalan sejarahnya yaitu: Masjid Baiturrahman, Makam Sultan, Lonceng Cakrodonya, dan Taman Putroe Phang. Selain peninggalan-peninggalan sejarah Islam yang telah dijelaskan tersebut, ada beberapa peninggalan sejarah Islam lainnya, diantaranya: masjid, makam, taman, benteng, kentungan/beduk, menara masjid, nidan,kereta, senjata, karya sastra, keraton , tempat wudhu, dan sumur. - Peninggalan Sejarah Kolonial di Indonesia Peninggalan Sejarah pada masa ini mempunyai ciri khas yang berbeda dari peninggalan sejarah lainnya, karena para penguasa kolonial mengadopsi kebudayaan yang berasal dari Eropa/Negara asal mereka. Secara umum, peninggalan kolonial dikelompokkan menjadi bangunan pertahanan, bangunan pemerintahan, bangunan religi, dan bangunan hunian. Berikut beberapa peninggalan sejarah kolonial, diantaranya : Bidang Militer dan Pertahanan (Benteng Duurstede, Benteng Vredeburg, Benteng Marlborough), Bidang Pemerintahan (bangunan Stadhuis atau yang dikenal dengan Taman Fatahillah, Istana Negara/Istana Rijswijk, Istana Merdeka, Istana Bogor, Gedung Sate), Bidang Hukum (gedung kehakiman di Jakarta dan penjara di Bandung), Bidang Ekonomi (selain membangun gudang dan benteng, pemeritah kolonial juga membangun beragam jenis sarana dan prasarana perekonomian, seperti stasiun kereta api, pelabuhan tanjung priok, pabrik gula (Pabrik Gula Gondangwinangun dan Pabrik Gula Cepiring), Bank (De Javaasche Bank) dan beragam jenis toko, dan Bidang Kerohanian (Geraja Immanuel dan Katedral di Jakarta serta Gereja Blenduk di Semarang, Jawa Tengah. - Peninggalan Sejarah Zaman Kemerdekaan Pertama, Periode Presiden Soekarno. Peninggalan zaman Soekarno kebanyakan di bidang ekonomi, olahraga, dan budaya. Salah satu tokoh utama arsitek pada masa ini adalah Frederich Silaban yang dipercaya Bung Karno untuk mendesain bangunan penting. Beberapa karya monumentalnya adalah kantor pusat Bank Indonesia, Monumen Nasional, Masjid Istiqlal Jakarta, Gerbang Taman Makam Pahlawan Kalibata, Gedung Bentol, Kampus Cibalagung, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Tugu Khatulistiwa, Gedung Olahraga Bung Karno, Gedung CONEFO, jembatan Bung Karno, dan Hotel Indonesia. Kedua, Periode Presiden Soeharto. Peninggalan sejarah zaman Soeharto banyak berkaitan dengan bidang ekonomi. Adapun peninggalan sejarahnya, diantaranya: Yaman Mini Indonesia Indah (TMII), Industri Pesawat Terbang Nurtanio (IPTN), Jalan Tol Jagorawi, Waduk Gajah Mungkur, dan Bandara Soekarno Hatta. Demikian isi secara ringkas yang dipaparkan di dalam buku yang berjudul “Peninggalan Sejarah di Indonesia” ini. Kita sebagai generasi muda penerus bangsa diharapkan mampu menjaga, merawat, serta melestarikan berbagai macam peninggalan sejarah yang ada di Indonesia ini jangan sampai punah. Peninggalan sejarah dapat memberikan banyak manfaat bagi kita, salah satunya yaitu dapat menambah kekayaan dan khazanah budaya bangsa. Pelestarian peninggalan bersejarah adalah cara penting bagi manusia untuk menyampaikan pemahaman tentang masa lalu kepada generasi mendatang. Peninggalan bersejarah diwarisi dari generasi masa lalu, dipelihara saat ini dan diteruskan untuk kepentingan generasi mendatang. Salam Literasi :-)

Kiandra ghaisani airish
Kiandra ghaisani airish
2 tahun yang lalu

Judul : Aku cinta sekolahku Penulis : Rina Harwati Sikirit SD papua jaya adalah SD yang paling indah. Saya dan teman-teman sangat senang bersekolah disini. Pada hari ini kami kerja kelompok membuat lampion dari sedotan, semua kelompok berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, dan lampion dipasang didepan kelas, kelas yang bersih dan indah membuat kami senang belajar

Helmi sasono
Helmi sasono
2 tahun yang lalu

Judul : Si Keong Mas Penulis : Tyas Aninditha Pada jaman dahulu kala ada 2 orang putri raja yang sangat cantik, kemudian salah seorang dari putri raja tsb dijodohkan oleh seorang pangeran yang tampan dan rupawan. Saudari putri yang tidak dijodohkan merasa iri kepada saudarinya itu, lalu ia mencari penyihir untuk mencelakai saudari nya untuk menjadi se ekor *Keong Mas*

Agenda Hari Ini