JAKLITERA sudah ada versi mobile lho! Unduh

BACA JAKARTA II

7 Mei 2023 - 22 Mei 2023
Triwulan 2

10244

Partisipan saat ini

0

Partisipan diundang

Deskripsi

Yuk, ikutan Tantangan Baca Jakarta selama 14 hari. Sebuah tantangan membaca untuk masyarakat semua usia yang tinggal di Jakarta maupun luar Jakarta. Bergembira bersama sambil mencerdaskan masyarakat DKI Jakarta, juga Indonesia.

Dari tanggal 7 - 20 Mei kita bersama-sama membaca sekaligus beraktivitas literasi di mana pun dan kapan pun.

#DenganBacaKitaBisa #SalamLiterasi

 

Lihat tutorial Baca Jakarta 2023 di sini: Tutorial Baca Jakarta

Bagikan event ini:

Aktivitas Peserta

Silvania ramadani
Silvania ramadani
2 tahun yang lalu

Sejarah Indonesia dulu Indonesia pernah di jajah oleh Belanda

Ahmad baihaqi
Ahmad baihaqi
2 tahun yang lalu

Cerita malin kundang Cerita seorang anak yg durhaka kepada ibu nya sampai dikutuk menjadi batu

Miftha yusridha
Miftha yusridha
2 tahun yang lalu

Saya membaca buku di perpustakaan sekolah buku yang saya baca singa dan katak isinya tentang untuk tidak takut dengan apapun dan harus memiliki pengetahuan dan jangan sombong.

Berliana putri
Berliana putri
2 tahun yang lalu

Buku yang berjudul dibawah revolusi berisi tentang presiden ir.soekarno menceritakan kisah pejuang melawan penjajah, dan pidato-pidato yang pernah beliau buat saat upacara kemerdekaan kemerdekaan tahun 1946-1964. Pidato tersebut dibuat untuk menggugah jiwa nasionalisme.

AJRINA BILQIS AMALIA
AJRINA BILQIS AMALIA
2 tahun yang lalu

Judul buku: kisah 25 nabi Isi ceritanya tentang: Nabi Muhammad Saw adalah rasul Allah dan nabi terakhir yang mendapatkan gelar Al-Amin yang artinya dapat dipercaya. Nabi Muhammad Saw berpesan" untuk umat manusia agar bertaqwa kepada Tuhan mu" serta mejalan perintah - Nya dan menjauhi segala larangan-nya dan berpegang teguh pada Al-Qur'an dan memahaminya

Quinnafisah ilona
Quinnafisah ilona
2 tahun yang lalu

Dahulu kala ada seorang gadis yang sangat malas dan tidak pernah mau menenun kain. Akhirnya ibunya menjadi sangat marah dan kehilangan kesabaran dan mulai memarahi anak gadisnya dengan kencang. Pada saat itu Ratu yang kebetulan lewat, berhenti di depan rumah gadis tersebut karena mendengar gadis itu menangis. Ratu kemudian masuk ke dalam rumah dan bertanya apa yang terjadi pada gadis itu dan mengapa ibunya memarahi anak gadisnya sampai-sampai semua orang yang berada di jalan dapat mendengarkan gadis tersebut menangis.Ibu gadis tersebut sangat senang mendengarkan tawaran itu, dan Ratu pun kemudian membawa gadis tersebut bersamanya. Ketika mereka mencapai istana, Ratu memperlihatkan tiga ruangan yang penuh dengan rami dan bahan tenun yang terbaik yang ada di kerajaannya. “Sekarang kamu dapat menenun rami ini,” Katanya, “dan bila kamu berhasil menyelesaikannya, kamu akan saya nikahkan dengan putra tertua saya; kamu mungkin miskin tapi saya tidak akan memperdulikan hal itu, kain yang kamu buat dari rami ini cukup sebagai emas kawin,”Gadis itu ketakutan dalam hati, karena dia sama sekali tidak dapat menenun, biarpun dia hidup seratus tahun dan duduk menenun setiap hari selama hidupnya dari pagi sampai malam. Dan ketika dia berada sendirian dia mulai menangis, dan duduk selama tiga hari tanpa menyentuh alat tenun. Pada hari ketiga, Ratu datang, dan ketika dia melihat tidak ada satupun tenunan yang selesai, dia lalu terkejut; tetapi gadis tersebut beralasan bahwa dia belum bisa mulai menenun karena dia masih bersedih akibat perpisahan dengan rumah dan ibunya. Alasan itu membuat Ratu menjadi tenang, tetapi ketika Ratu akan beranjak pergi, dia mengatakan “Besok pekerjaan kamu harus dimulai.”Ketika gadis itu sendirian lagi, dia tidak dapat berbuat apa apa untuk menolong dirinya sendiri atau melakukan apapun yang sudah seharusnya dilakukan. Dalam kebingungannya dia cuma keluar dan menatap keluar jendela. Saat itu dilihatnya tiga orang wanita lewat didepannya, dan wanita yang pertama memiliki kaki yang lebar dan rata, yang kedua mempunyai bibir yang tergantung turun sampai ke dagunya, dan yang ketiga memiliki ibu jari tangan yang sangat lebar. Mereka kemudian berhenti di depan jendela, dan mencoba bertanya apa saja yang gadis itu inginkan. Gadis itu menjelaskan apa yang dibutuhkannya, dan mereka berjanji akan membantunya, dan berkata, “Kamu harus mengundang kami ke pesta pernikahanmu, dan tidak malu karena kehadiran kami, menyebut kami sebagai sanak keluarga dan sepupumu, dan diperbolehkan duduk satu meja dengan kamu; jika kamu berjanji akan memenuhi hal ini, kami akan menyelesaikan tenunan tersebut dalam waktu singkat.” “Saya berjanji sepenuh hati,” jawab si gadis; “masuklah dan mulailah sekarang.” Lalu ketiga wanita itu masuk, dan mereka membersihkan sedikit ruangan pada kamar pertama untuk mereka agar mereka dapat duduk dan menempatkan alat tenun mereka. Wanita yang pertama menarik keluar benang dan mulai menapakkan kakinya ke tuas yang memutar roda alat tenun, wanita yang kedua membasahi benang, dan wanita yang ketiga memilin dan meratakannya dengan ibu jarinya diatas meja, perlahan-lahan gulungan-gulungan benang yang indah berjatuhan diatas lantai, dan ini menghasilkan tenunan yang sangat indah. Gadis itu menyembunyikan ketiga wanita penenun itu dari pandangan mata sang Ratu sehingga setiap kali Ratu berkunjung, sang Ratu hanya melihat dia sendirian bersama tumpukan tenunan yang sangat indah; dan tidak terhingga pujian-pujian yang diterimanya dari Ratu. Ketika kamar pertama sudah kosong, mereka mulai menenun di kamar kedua, lalu ke kama ketiga sampai semua rami telah selesai di tenun. Lalu saat ketiga wanita penenun itu akan pergi, mereka berkata pada sang Gadis, “Jangan lupa dengan apa yang kamu janjikan, dan semuanya akan menjadi lebih baik untuk kamu.” Ketika sang Gadis memperlihatkan pada Ratu ruangan yang telah kosong, dan sejumlah besar tenunan, Ratu langsung mengatur pernikahan gadis itu dengan putranya yang tertua, dan mempelai pria itupun sangat senang karena mendapatkan calon istri yang sangat pandai dan rajin. “Saya mempunyai tiga orang sepupu,” kata Gadis itu, “dan karena mereka sangat baik kepada saya, Saya tidak akan pernah lupa kepada mereka disaat saya mendapatkan keberuntungan; bisakah saya mengundang mereka datang ke pesta, dan meminta mereka duduk satu meja dengan kita?” Ratu dan putra tertuanya yang akan menjadi calon suami berkata bersamaan, “Kamu boleh mengundangnya datang, tidak ada alasan bagi kami untuk tidak mengundangnya kesini,” Ketika perjamuan dimulai, ketiga wanita penenun tersebut datang tanpa menyembunyikan keburukan rupa mereka, dan sang Gadis berkata, “Sepupuku yang baik, selamat datang.” “Oh,” kata mempelai pria, “bagaimana kamu bisa mempunyai sanak keluarga yang sangat buruk rupa?” Kemudian dia menemui wanita penenun yang pertama dan bertanya kepadanya, “Bagaimana kamu bisa mempunyai kaki yang begitu lebar dan rata?” “Saya selalu menapakkan kaki saya pada alat tenun,” katanya. Ketika dia menemui wanita yang kedua dan bertanya, “Bagaimana kamu bisa mempunyai bibir yang bergantungan sampai ke dagumu?” “Dengan menjilati benang.” katanya, Dan kemudian dia bertanya kepada wanita yang ketiga, “Bagaimana kamu bisa mempunyai ibu jari yang sangat besar dan lebar?” “Dengan memuntir dan memilin benang,” sejak saat itu gadu tersebut tidak dibolehkan lagi menenun oleh suaminya

Muhammad.Ikmal
Muhammad.Ikmal
2 tahun yang lalu

isi buku ini adalah mengenai dari alat musik,tarian,sampai rumah adat dan lain lain

Pratama abid zikri
Pratama abid zikri
2 tahun yang lalu

Nusantara sejarah indonesia perpus bung karno Buku ini merupakan salah satu karya tentang sejarah indonesia sejak zaman pra - Kolonial sampai tahun 1941 yang di tulis dengan perspektif komprehensif .

Agenda Hari Ini