Tania faradila
2 tahun yang lalu
Hari sudah siang,ibu masih belum pulang dari pasar.untung ada mbah putri dan mbah kakung menemani bayu dan didit di rumah.mbah putri me jaga toko batik milik ibu bayu.didit menangis karna jarit didit hilang dan tak mau tidur.bayu mencari jarit didit warna hijau dan menanyakan kepada mbah kakung,"mbah lihat jarit didit warna hijau tidak?"tanya bayu,"tadi mbah lihat d jemur"jawab mbah kakung.
Achmad kevin
2 tahun yang lalu
Bersama keluarga dan kerabat terdekat karena merasa senang ketika ramai
Rizky Moh.Ramdan
2 tahun yang lalu
Sejarah tentang sejarah-sejarah yang terjadi diindonesia maupun yang terjadi didunia.peristiwa-peristiwa besar yang selalu dikenang oleh manusia tersaji dalam buku ini
Dony Adi Prakoso
2 tahun yang lalu
Buku cerita tentang Pekan Raya Jakarta (PRJ) buku cerita bergambar yang memberikan gambaran betapa luasnya dan kaya kebudayaan Betawi, dari makanan, pertunjukan , tempat wisata dan lagu tradisional Betawi.
Chandra Kesuma
2 tahun yang lalu
Saya sering berwisata dengan orang tua saya, karena berwisata dengan keluarga adalah hal yang paling menyenangkan bagi saya
Utami Dwi Lestari
2 tahun yang lalu
Didekat rumah saya terdapat RPTRA, yang bernama RPTRA Mardani Asri. Disana terdapat beberapa koleksi buku yang dapat saya baca yakni buku cerita. Terdapat buku cerita dongeng-dongeng daerah yang menarik untuk dibaca. Diperpustakaan tersebut terdapat fasilitas AC sehingga memberi kenyamanan saat membaca / berada disana.
Galang Faiz Rabbani
2 tahun yang lalu
Perjuangan Bangsa Indonesia Periode 1945-1949
Setelah Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945. Belanda masih berkeinginan menguasai dan menduduki wilayah Indonesia. Disamping itu terdapat pemberontakan dalam negeri yang dapat membuat disintregasi bangsa. Masa itu disebut masa revolusi atau masa perang kemerdekaan. Mengatasi masa tersebut dilakukan dengan perlawanan bersenjata dan diplomasi.
Di kala kemerdekaan Indonesia baru seumur jagung, dengan dalih misi kemanusiaan dan keamanan untuk mengurus korban perang dan melucuti senjata Jepang di bawah bendera sekutu, Inggris dan Belanda kembali menjajah Indonesia dari berbagai wilayah. Fenomena tidak baik ini ternyata mendapat perlawanan sengit bangsa Indonesia di berbagai daerah. Pertempuran itu terjadi dengan tujuan untuk mempertahankan proklamasi kemerdekaan republik Indonesia melawan Jepang, Sekutu, dan Belanda. Jepang yang secara de facto sudah menyerah dari Sekutu dan Indonesia sudah memproklamasikan kemerdekaannya tanggal 17 Agustus 1945. Akan tetapi pasukan sekutu itu ternyata membawa serta orang-orang Belanda ( NICA ) yang akan kembali menguasai dan menjajah Indonesia. Dengan berselimutkan Tentara Pendudukan Sekutu, pihak Belanda dapat dengan leluasa mendatangkan dan menyusun unsur-unsur atau alat-alat penjajahannya, baik berupa kekuatan militer, maupun politik, sehingga ketika tentara Sekutu ditarik dapat mengoper kekuasaannya dari Sekutu. Pertempuran awal mempertahankan proklamasi kemerdekaan Indonesia antara lain adalah palagan Medan Area, palagan Semarang, palagan Surabaya, palagan Ambarawa, palagan Palembang, palagan Bandung lautan api, palagan Puputan Margarana, dan palagan Makassar. Pertempuran -pertempuran tersebut terkenal dengan sebutan delapan palagan.
Aksi militer Belanda pada tanggal 19 Desember 1948, DK PBB menanggapi dengan mengadakan pertemuan di Paris pada tanggal 22 Desember atas pemerintah AS. selama pertemuan untuk membahas masalah terkait Masalah Indonesia ini, jelas bahwa AS dan Inggris telah menghentikan dukungan mereka untuk Belanda. keduanya mendukung revolusi PBB N0. 63 ( 24 Desember ) untuk menghentikan permusuhan di Indonesia dan membebaskan Soekarno dan para pemimpin politik republik lainnya. dari 11 anggota DK PBB hanya Belgia, Perancis, Ukraina, dan Uni Soviet yang memberikan suara abstain, sementara 7 anggota menyetujui revolusi. Namun, karena tidak ada tanda-tanda bahwa Belanda akan mematuhi resolusi DK PBB, beberapa Negara Asia dan Australia mengadakan konferensi khusus tentang Indonesia di New Delhi, India pada bulan Januari 1949. Akhirnya, di bawah tekanan dari negara-negara Asia dan Afrika, yang menurut Pakistan mencukup 30% dari anggota PBB, pada tanggal 28 Januari 1949, DK PBB memilih resolusi lain ( Resolusi No.67 ) yang mengutuk aksi militer Belanda, menuntut pembentukan kembali pemerintah republik di Yogyakarta, mengatur jadwal untuk mengembangkan politik mengenai pengalihan kedaulatan dan mengubah komite jasa-jasa baik menjadi komisi PBB untuk Indonesia ( UNCI ) yang lebih otoritatif.
Syazwina Dinda Permono
2 tahun yang lalu
bersama keluarga, om tante, ibu adik abang saya, terkadang saya berwisata bersama teman saya juga, saya suka berwisata sama mereka karena merasa sefrekuensi dengan mereka semua dan saya tidak perlu mengeluarkan uang