RAHAYU INDAH
2 tahun yang lalu
Buku ini menceritakan tentang kehidupan manusia purba di sebuah gua di Eropa, yang mengajak khayalan kita seakan terbang dan melihat bagaimana manusia guadi Eropa itu berkembang. Cerita ini dimulai dari zaman 950.000 tahun lalu hingga zaman sekarang.
Karunia setia ningsih
2 tahun yang lalu
daerah padang sumatera barat di perkampungan Air manis,Sebuah lelaki yang bernama Malin Kundang yang dikenal baik hati oleh kawan kawannya,Suatu saat Malin kundang melihat kapal dan meminta izin kepada Ibunya untuk menaiki kapal tersebut untuk mengubah nasib dirinya,Seiiring berjalannya waktu Malin kundang mengunjungi tempat asalnya dan Ibu Malin kundang senang,Malin kundang kaget karena dipeluk oleh seorang wanita Yang ternayat adalah ibu Malin kundang dengan komuk nya kesal dan menendang,Mande rubayah ( Ibu malin kundang) Berdoa kepada Tuhan YME untuk meminta keadilan soal Anaknya,setelah itu cuaca yang kurang baik yang tadinya cerah menjadi gelap dan ombak besar menghantam kapal malin kundang seketika kapal itu hancur,Keesokan harinya menemukan sebuah sebongkah batu berbentuk tubuh manusia sedang bersujud, Masyarakat meyakini bahwa itu adalah tubuh Malin kundang anak durhaka yang dikutuk ibunya
Jessica Suwardi
2 tahun yang lalu
Legenda danau Toba
Mengisahkan seorang pemuda bernama Toba,Yang menikah dengan seorang gadis cantik jelman seekor ikan,dengan syarat tidak memberitahu kepada siapapun asal usul wanita tersebut.
FARADIBA ARIFATUNNISA RAMADHANIA
2 tahun yang lalu
Dalam buku Dibawah Bendera Revolusi jilid pertama, terdapat 61 tulisan Soekarno muda yang pernah dimuat dalam berbagai media cetak, seperti Suluh Indonesia Muda, Fikiran Ra’jat, Pandji Islam, dan Pemandangan. Tulisan Soekarno itu mencakup tema-tema agraria, strategi politik nasional, seruan terhadap kaum Marhaen, pandangan Soekarno tentang Islam, ulasan pemikiran tokoh dunia seperti Karl Marx dan Mahatma Gandhi, perkembangan politik dunia, hingga kritik dan komentarnya terhadap Mohammad Hatta yang kemudian mendampinginya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Kelihaian Soekarno dalam memainkan kata-kata dalam setiap pidatonya, diksi dan pilihan kalimatnya yang menyihir para pendengarnya juga tercermin dalam gaya bahaya yang digunakan oleh Soekarno muda. Sepertinya ketika menulis Soekarno merasakan dirinya sedang berorasi langsung di hadapan para pembacanya. Bahasa yang digunakan cukup lugas, pilihan kata demi kata sangat menarik, terutama untuk membuat judul tulisan. Simak saja judul-judul seperti Islam Sontoloyo, Tabir Adalah Lambang Perbudakan, Kuasanya Kerongkongan, dan 1.000.000.000 extra! yang termuat dalam jilid pertama Dibawah Bendera Revolusi . Judul yang indah juga selalu Soekarno sematkan dalam setiap pidato 17 Agustus yang ia sampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia. Lihat saja judul-judul seperti Sekali Merdeka, Tetap Merdeka!; Rawe-Rawe Rantas, Malang-Malang Putung!; Tetap Terbanglah Radjawali; Genta Suara Republik Indonesia, dan banyak lainnya yang begitu melekat pada telinga seluruh rakyat Indonesia kala itu.
Di atas lisan dan tulisan Sekarno semua permasalahan bangsa, perkembangan sejarah dunia mutakhir, berbagai teori baru yang dikemukakan oleh para tokoh dunia, masalah-masalah agama, kecaman politik yang serius, bisa disampaikan kepada rakyat Indonesia dengan bahasa yang mudah dimengerti dan mampu menyihir kesadaran mereka. Maka bukan berlebihan, ketika Soekarno telah menyadari kepiawaiannya itu ia berani menyatakan diri bahwa Soekarno adalah Penyambung Lidah Rakyat!
Melalui dua jilid buku Dibawah Bendera Revolusi ini bangsa Indonesia akan dibawa untuk mengenali sosok pemikiran Soekarno dalam arti yang sebenarnya. Dari tulisan pada periode pergerakan nasional hingga pidatonya pada era 1950-an dan 1960-an menunjukkan rangkaian pemikiran yang konsisten. Gagasan politik nasakom Soekarno (yang tidak mudah kita terima) akan mudah kita cermati dalam tulisan Nasionalisme, Islamisme, dan Marxisme pada jilid pertama buku. Sikap berdikari dalam ekonomi dan politik yang dicanangkan Soekarno telah ia tunjukkan dalam beberapa tulisannya yang begitu mengagumi Mahatma Gandhi di India. Lalu bagaimana religiusitas seorang Soekarno, Islam apa yang ia anut selama hayatnya akan dapat kita mengerti dalam Surat-surat Islam dari Ende pada jilid pertama buku.
Surat-Surat Islam dari Endeh adalah surat-menyurat antara Soekarno kepada T. A Hassan, seorang tokoh Persatuan Islam, Bandung yang dilakukan pada masa pembuangan Soekarno di Endeh 1934 hingga 1936. Korespondensi antara kedua tokoh itu, tidak hanya sebatas dialog antara seorang guru dengan murid, tapi lebih dari itu merupakan dialog antara kedua pemikir agama yang handal.
Sayyid ka bah nabawi
2 tahun yang lalu
Cerita tentang Malin Kundang .. di sebuah desa kecil ada seorang anak yg ingin merantau merubah nasibnya sehingga meninggalkan ibunya sendirian .dan setelah sekian lama anak itu sudah menjadi org yg sukses anak itu tidak mau mengenali ibunya. Sehingga ibunya merasa sakit hati .akhirnya anaknya mendapat balasan dan hukuman dan berubah menjadi batu
Rafandra Khairi
2 tahun yang lalu
Menceritakan tentang ke aneka ragaman dan suku budaya yang ada di indonesia. Serta tempat wisata yang menarik dan indah yang ada di indonesia.
Rizqi Banu Syahbhadra
2 tahun yang lalu
Judul buku Demokrasi kita karangan Mochamad Hatta. Buku ini berisi mengenai sejarah Indonesia yang memperlihatkan pertentangan antara idealisme dan realita. Idealisme yang menciptakan suatu pemerintahan yang adil yang akan melaksanakan demokrasi yang sebaik-baiknya dan kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya. Realita dari pemerintahan yang dalam perkembangannya kelihatan makin jauh dari demokrasi yang sebenarnya.
buku yang saya baca brjudul "indahnya keragaman".
indonesia adalah negara kepulauan yg memiliki keragaman budaya,ras,suku bangsa,kepercayaan,agama dan bahasa. Karena adanya keberagaman, kita harus saling toleransi agar tidak menimbulkan perpecahan. Bersatu adalah wujud cinta kita terhadap tanah air indonesia..