Mutia aulia fatma kurnia
1 tahun yang lalu
Saya suka membaca buku di perpustakaan di sekolah karena seru dan nyaman
SHULFA KHOIRIYAH
1 tahun yang lalu
Haii,saya SHULFA KHORIYAH,saya membaca buku itu sangat sangat seru dan cerita nya baguss.
TERIMAKASIH 🙏🏻
Aliyah Bunga Lestari
1 tahun yang lalu
saya membaca buku tentang malin kundang, diceritakan bahwa terdapat seorang anak dan ibu yang hidup bersama, malin kundang anak yang sangat baik sering membantu orang tua nya, Malin merupakan anak yang penyayang. Dia juga sangat manja. Malin akan selalu menemani ibunya bekerja menjual ikan.
Semakin hari, Malin semakin beranjak dewasa. Ia merasa sudah saatnya untuk menggantikan ibunya bekerja. Namun, Malin memiliki keinginan lain ketika melihat banyak teman sebayanya bisa kaya raya dalam waktu cepat setelah berjualan di kota.
Malin berupaya meyakinkan ibunya bahwa ia akan baik-baik saja di kota. Dengan hati yang gelisah, Ibu Malin melepaskan putranya yang hendak merantau.Beberapa lama kemudian, Malin tidak kunjung pulang ke rumah. Bertahun-tahun, ibunya hanya hidup sendirian. Hingga pada suatu hari, Ibu Malin mendapatkan kabar dari salah satu anak temannya yang juga merantau di kota seberang bahwa malin sudah menikah dengan putri bangsawan.Dua bulan kemudian, Istri Malin yang sedang hamil mengidamkan berlibur ke Pantai Air Manis. Karena sangat menyayangi istrinya, Malin mengabulkan permintaan istrinya itu. Di dalam perjalanan, Malin teringat dengan ibunya. Malin merasa malu jika ia harus mengenalkan ibunya kepada istrinya.Saat kapal mereka sudah menepi di pinggir pantai, Ibu Malin yang sedang berjualan ikan melihat anaknya dari kejauhan. Ia sangat yakin itu adalah Malin. Sang ibu bergegas berlari dan memeluk tubuh Malin. namun malik tidak mengakuinya dan mendorong ibunya, karena pada saat itulah percecokan antara malin dengan ibunya sedangkan istrinya marah kepada malin karena sudah berbohong karena menganggap dirinya sebagai anak bangsawan juga.Malin bersikeras tidak mengakui ibunya. Ia bahkan menarik tubuh istrinya untuk meninggalkan pantai.Ibu Malin merasa sangat sedih sekaligus marah. Iapun berdoa kepada Tuhan dan menyumpahi Malin agar dikutuk menjadi batu. dan pada saat itu alam seperti mengabulkan ibunya dan membuat alam berkecambuk.Teriakan Malin sia-sia karena tidak lama setelahnya, kapal Malin terombang-ambing oleh ombak hingga karam dan terpecah.Keesokan paginya, semua orang di Pantai Air Manis terkejut menemukan banyak kepingan kapal yang berserakan. Namun, mereka lebih terkejut saat menemukan batu berbentuk manusia tengah bersujud.Kutukan Ibu Malin menjadi nyata. Ia menemukan anaknya yang ia kutuk menjadi batu. Ibu Malin menangis dan menyesali ucapannya.
Aqila Khairunisa
1 tahun yang lalu
"Malin Kundang"
Alkisah, di pesisir pantai daerah Sumatera Barat, hiduplah seorang ibu bersama anak kesayangannya yang bernama Malin. Sejak suaminya meninggal, Ibu Malin harus berjuang mati-matian untuk menghidupi Malin. Meskipun begitu, ia tetap merasa bahagia karena Malin merupakan anak yang penyayang. Dia juga sangat manja. Malin akan selalu menemani ibunya bekerja menjual ikan.
Semakin hari, Malin semakin beranjak dewasa. Ia merasa sudah saatnya untuk menggantikan ibunya bekerja. Namun, Malin memiliki keinginan lain ketika melihat banyak teman sebayanya bisa kaya raya dalam waktu cepat setelah berjualan di kota.
“Mak, Malin ingin merantau ke kota seberang. Malin akan menghasilkan banyak uang untuk Emak dari sana.” Ibu Malin sangat terkejut mendengar keinginan putra kesayangannya itu.
“Jangan, Malin. Tetaplah di sini bersama Emak. Emak tidak ingin ada hal buruk yang menimpamu jika merantau ke kota.”
Malin berupaya meyakinkan ibunya bahwa ia akan baik-baik saja di kota. Dengan hati yang gelisah, Ibu Malin melepaskan putranya yang hendak merantau.
“Hati-hati di sana ya, Nak. Jangan lupa untuk cepat pulang.” Ibu Malin memeluk Malin dengan sangat erat. Dia melambaikan tangan di tepi Pantai Air Manis untuk mengantarkan kepergian Malin.
Beberapa lama kemudian, Malin tidak kunjung pulang ke rumah. Bertahun-tahun, ibunya hanya hidup sendirian. Hingga pada suatu hari, Ibu Malin mendapatkan kabar dari salah satu anak temannya yang juga merantau di kota seberang.
“Malin sudah menikah dengan putri seorang bangsawan, Bu. Dia tidak mungkin akan kembali ke sini,” jelas anak teman Ibu Malin yang baru saja kembali dari kota seberang.
“Tidak, Malin pasti akan kembali.”
Dua bulan kemudian, Istri Malin yang sedang hamil mengidamkan berlibur ke Pantai Air Manis. Karena sangat menyayangi istrinya, Malin mengabulkan permintaan istrinya itu. Di dalam perjalanan, Malin teringat dengan ibunya. Malin merasa malu jika ia harus mengenalkan ibunya kepada istrinya.
Saat kapal mereka sudah menepi di pinggir pantai, Ibu Malin yang sedang berjualan ikan melihat anaknya dari kejauhan. Ia sangat yakin itu adalah Malin. Sang ibu bergegas berlari dan memeluk tubuh Malin.
“Lepaskan! Siapa kau?” Ibu Malin terkejut ketika tubuhnya didorong oleh Malin.
“Malin, ini aku, ibumu.”
“Ibu? Apa perempuan lusuh ini ibumu? Kenapa kau berbohong, Malin? Kau bilang kau anak bangsawan sepertiku!” Istri Malin sangat marah menemukan kebohongan Malin yang terungkap.“Tidak, dia bukan ibuku!”
Malin bersikeras tidak mengakui ibunya. Ia bahkan menarik tubuh istrinya untuk meninggalkan pantai.
Ibu Malin merasa sangat sedih sekaligus marah. Iapun berdoa kepada Tuhan dan menyumpahi Malin agar dikutuk menjadi batu.
Langit bergemuruh setelah doa itu terdengar.Malin menyesali perbuatan yang ia lakukan kepada ibunya.
“Ibu maafkan anakmu yang durhaka ini!”
Teriakan Malin sia-sia karena tidak lama setelahnya, kapal Malin terombang-ambing oleh ombak hingga karam dan terpecah.
Keesokan paginya, semua orang di Pantai Air Manis terkejut menemukan banyak kepingan kapal yang berserakan. Namun, mereka lebih terkejut saat menemukan batu berbentuk manusia tengah bersujud.
Kutukan Ibu Malin menjadi nyata. Ia menemukan anaknya yang ia kutuk menjadi batu. Ibu Malin menangis dan menyesali ucapannya.
Rajwa Alya Nabilah
1 tahun yang lalu
saat ini saya tidak sedang membaca buku tentang Indonesia, namun saya membaca buku atau novel yang berjudul "Hujan" dari Tere Liye. akhir akhir ini aku sangat suka sekali dengan karya novel tere liye.
Novel ini menceritakan tentang Esok dan Lail sebagai salah satu tokoh utama, keduanya dipertemukan setelah gunung meletus pada tahun 2042. Efek letusan gunung yang dahsyat membuat seisi bumi menyisihkan manusia dan tersisa sekitar 10% manusia.
Esok yang memiliki nama panjang Soke Bahtera merupakan sosok anak muda yang pintar dan jenius, saat 16 tahun ia berpindah ke ibu kota untuk meneruskan sekolahnya dan ia berhasil membuat mobil terbang untuk pertama kalinya.
Sedangkan Lail sosok wanita sederhana yang tinggal di panti social sebagai relawan kemanusiaan dan mendapatkan pendidikan di sekolah perawat. Ia ternyata memiliki perasaan untuk Esok namun tidak dapat mengungkapkannya.
Cerita ini menggunakan latar di tahun 2041-20150 yang berarti menceritakan kecanggihan teknologi di masa depan, dan peran manusia akan tergantikan dengan teknologi dan ilmu pengetahuan. Manusia juga semakin dimanja dengan berbagai teknologi yang sudah ada, seperti tidak perlu repot memasak, menjahit, dan beberapa aktivitas lainnya.
Konflik dari cerita ini saat Lail akan memodifikasi ingatannya di pusat terapi saraf dan ia ingin melupakan tentang hujan, kemudian Lail menceritakan tentang kehidupannya dari terjadinya bencana alam sampai tiba di pusat terapi syaraf.
Kesimpulan nya novel ini menceritakan tentang masa depan bumi, sungguh aku setiap membacanya dibuat terpukau dengan tulisan Tere Liye. ini juga menjelaskan tentang bumi juga loh, apa yang terjadi di masa depan jika kita seperti ini? dan bencana yang di timbulkan itu disebabkan oleh apa, itu dibahas di novel ini juga. jadi ga cuma cerita percintaan aja loh kerenn banget pokoknya
Queensha albe zahra
1 tahun yang lalu
buku tersebut bercerita tentang seorang anak yang memiliki imajinasi dan menyatukan serangkaian cerita menjadi cerpen
Muhamad Noor Risky Anugrah
1 tahun yang lalu
Buku cerita Sangkuriang
Cerita legenda rakyat yg berasal dari Jawa barat Bandung.seorang pemuda yang gagah perkasa , tindakan Sangkuriang tidak jujur terhadap orang tuanya karena emosi yang tidak terkontrol akan membawa dampak yang tidak baik bagi kehidupan Sangkuriang...
Nur rahma
1 tahun yang lalu
Keluarga,,karena adanya mereka akan jauh lebih asyik,bisa ngobrol,menikmati semua wahana yang ada di wisata itu..
Amellia Qorisyiah Buchori
1 tahun yang lalu
Hari ini saya membaca cerita tentang legenda Sangkuriang.Tangkuban Perahu adalah seorang pemuda yang bernama Sangkuriang ingin menikahi seorang wanita bernama Dayang Sumbi yang cantik. Mereka saling jatuh cinta. Tetapi, setelah menemukan bekas luka di kepala Sangkuriang, Dayang Sumbi mengetahui ternyata Sangkuriang adalah anaknya.