Muhamad Rizki putra febriansyah
1 tahun yang lalu
buku yang baca buku cerita tentang
Kelinci Kecil dan Burung Pipit
Penulis: Desri M. Putri
“Aduh, sakit!” Suara Kelinci Kecil menggelegar di sudut kebun Pak Rusa.
Wajahnya tampak seputih kapas dan titik-titik air mulai membanjiri matanya. Ia terduduk di tanah sambil memegangi kakinya. Burung Pipit, yang sedang bertengger di dahan pohon dekat kebun itu, segera terbang menghampirinya.
“Ada apa Kelinci Kecil?” “Kakiku terantuk batu lalu aku jatuh,” jawab Kelinci Kecil sambil meringis kesakitan.
“Apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Burung Pipit.
“Aku.. aku.. mmm.. aku mau mengambil wortel itu,” Kelinci Kecil menunjuk ke arah tanaman wortel di kebun Pak Rusa.
“Wah, kamu mau mengambil wortel Pak Rusa tanpa izin?” tanya Burung Pipit. “I.. iya.. Aku melihat daun-daun tanaman wortel itu melambai-lambai memanggilku,” jawab Kelinci Kecil dengan kepala tertunduk.
“Sebaiknya kamu minta izin dulu ke Pak Rusa. Aku sering melihat Pak Rusa membagikan wortel-wortelnya ke binatang lain yang membantunya berkebun,” Burung Pipit menjelaskan.
“Mengapa kau berada di luar sarang? Pak Singa, raja hutan, memerintahkan supaya semua penghuni hutan tinggal di sarang masing-masing. Saat ini ada wabah penyakit yang sedang menyebar ke seluruh hutan.”
“Aku bosan. Aku sudah dua minggu berdiam di sarang,” jawab Kelinci Kecil. Pikirannya menari-nari teringat pesan Ibu tadi pagi.
“Ibuku bilang hanya induk-induk binatang yang boleh keluar secara bergantian untuk mencari persediaan makanan. Bila bertemu dengan binatang lain, tidak ada yang boleh bersentuhan. Harus menjaga jarak dan kebersihan supaya tidak tertular penyakit ini.”
“Ibumu benar. Kau seharusnya mematuhi perkataannya,” tegas Burung Pipit. “Kau bisa membantu Ibu membersihkan sarang, memasak atau berolahraga bersama,” saran Burung Pipit. Pipi Kelinci Kecil merona kemerahan. Lalu, ia berkata dengan suara lirih.
”Ibuku pun mengatakan hal yang sama, tetapi aku tidak mengacuhkannya. Diam-diam, aku pergi dari sarang dan inilah yang terjadi.” “Sebaiknya kau segera pulang dan meminta maaf pada Ibumu,” balas Burung Pipit.
“Iya, aku akan segera melakukannya. Terima kasih, Burung Pipit sudah menyadarkanku.” Kelinci Kecil bergegas pulang dan berjanji dalam hati tidak akan mengulangi perbuatan ini lagi. Burung Pipit tersenyum dan terbang menjauh.
Sayla arzagina
1 tahun yang lalu
Aku membaca buku yang berjudul "rusa yang serakah" aku sangat suka dongeng tersebut meskipun ada satu tokoh yang sangat serakah karena ia mengambil hak orang lain dan akhirnya ia sendiri yang terkena perangkapnya.
Shabah ramadhan
1 tahun yang lalu
Siput walaupun kecil tetapi dia memiliki akal untuk memenangkan lomba tersebut. Walaupun siput lamban tetapi Ia pintar karena dapat mengalahkan kancil yang bertubuh besar. Jangan sombong dan meremehkan kemampuan orang lain.
DWI PUTRI RAMADHANI
1 tahun yang lalu
Tentang di siplin
Kita harus di siplin dalam segala hal.terutama anak sekolah.di sekolah harus di siplin dan mematuhi yg ada di sekolah
Gracia Junianti Nauli Gultom
1 tahun yang lalu
Seminggu terakhir ini saya lebih banyak membaca majalah CIA dan Bobo edisi khusus 50 thn. Isi majalah tersebut tentang kebudayaan Sulawesi Selatan & Barat juga Kebudayaan Kalimantan Barat. Sedangkan majalah Bobo berisi kumpulan cergam dari tahun 1973. Membaca Majalah CIA dan Bobo ini saya suka karena isinya bagus.
Zivanya anindya
1 tahun yang lalu
akhir pekan ini saya sedang membaca buku tentang hukum dan pasal yang berlaku di Indonesia, mungkin besok saya akan mencoba membaca buku yang lain agar pengetahuan saya lebih luas lagi, pendapat saya tentang buku itu sangat bagus karna dengan buku itu saya jadi tau apa saja hukum dan pasal yang ada dan berlaku di Indonesia
KAYLA PUTRI RASENDRA
1 tahun yang lalu
Selama seminggu terakhir ini saya membaca cerita tenta cerita Rakyat Si Pitung. Si Pitung adalah seorang pemuda yang soleh dari Rawa Belong. Ia rajin belajar mengaji pada Haji Naipin. Selesai belajar mengaji ia pun dilatih silat. Setelah bertahun- tahun kemampuannya menguasai ilmu agama dan bela diri makin meningkat. Pada waktu itu Belanda sedang menjajah Indonesia. Si Pitung merasa iba menyaksikan penderitaan yang dialami oleh rakyat kecil. Dan pada saat itu Pitung bertekad untuk membela orang yang tertindas, tapi sayang si Pitung gugur karna di tembak oleh belanda. Perasaan saya sangat senang setelah membaca cerita ini, dan menurut pendapat saya cerita ini sangat bagus karena banyak manfaat yang kita ambil seperti nilai - nilai moral, kasih sayang, kejujuran, kesabaran dan masih banyak lagi hal positif lainnya.
Hafis Maulana
1 tahun yang lalu
Assalamu'alaikum..dalam waktu seminggu ini Hafis sedang melaksanakan Ulanagn di sekolah,jadi Hafis fokus belajar untuk persiapan ulangan.selain buku pelajaran sekolah yang Hafis baca,Hafis juga membaca buku "40 Amalan Pelebut Dosa"
*Penulis:-Mahmud al-Mishri(Abu Ammar)
*Penerbit:-Pustaka Al-Inabah
Didalam buku ini Hafis jadi tahu tentang bacaan amalan-amalan yang harus dibaca dalam kehidupan sehari hari,karena manusia tidak luput dari salah dan dosa.bacaan amalan ini bersumber dari al-qur'an dan juga sunnah rosul.dengan membaca buku ini Hafis ingin menjadi anak yang berbakti kepada Orang Tua dan tidak ingin menerima azab dari Allah SWT karena durhaka kepada kedua Orang Tua. Murka Allah SWT adalah Murka Orang Tua,dan ridho Allah SWT adalah ridhonya Orang Tua.
Lulu Shafa Qurratuaini
1 tahun yang lalu
Perasaan pendapatku senang sudah mengikuti baca jakarta selama ini saya membaca buku cerita tentang Dido dan lain lain saya senang sudah membaca buku cerita apa saja