JAKLITERA sudah ada versi mobile lho! Unduh

BACA JAKARTA III

17 September 2023 - 2 Oktober 2023
Triwulan 3

4559

Partisipan saat ini

0

Partisipan diundang

Deskripsi

Yuk, ikutan Tantangan Baca Jakarta selama 14 hari. Sebuah tantangan membaca untuk masyarakat semua usia yang tinggal di Jakarta maupun luar Jakarta. Bergembira bersama sambil mencerdaskan masyarakat DKI Jakarta, juga Indonesia.

Dari tanggal 17 - 30 September kita bersama-sama membaca sekaligus beraktivitas literasi di mana pun dan kapan pun.

#DenganBacaKitaBisa #SalamLiterasi

Bagikan event ini:

Aktivitas Peserta

Selena Yemima Majesa Pasaribu
Selena Yemima Majesa Pasaribu
1 tahun yang lalu

Penulis, karena penulis bisa membuat cerita yang bermanfaat bagi orang lain.

Andrea Dominique Danish Sakalasastra
Andrea Dominique Danish Sakalasastra
1 tahun yang lalu

Pemadam kebakaran, astronot, dokter, pilot dan lain lain Dokter.. kalau Andrea sudah besar ingin menjadi dokter. Bismillah

Hafidza Anisa Putri
Hafidza Anisa Putri
1 tahun yang lalu

aku ingin menjadi sera, karena sera dapat peran yang sangat bagus dan juga adil

Fatimah Sugiyarto
Fatimah Sugiyarto
1 tahun yang lalu

Aku ingin menjadi Guru. Seperti cerita pada tantangan tentang cita-cita kemarin, aku ingin sekali menjadi Guru. Kebetulan Ibuku juga seorang Guru SD. Mudah-mudahan nanti aku bisa menjadi Guru seperti Ibuku, mengajar anak-anak agar menjadi pintar.

Muammar ikram yusuf
Muammar ikram yusuf
1 tahun yang lalu

Sejarah kepulauan dan peta peta atlas di dunia

ARTA DWI NURMALASARI
ARTA DWI NURMALASARI
1 tahun yang lalu

profesi yang ada di instagram baca jakarta ada pemadam kebakaran dan astronot,pemadan kebakaran itu bertugas sebgai pemadam kebaran,penyelamat hewan,dan lain lain

Hafidza Anisa Putri
Hafidza Anisa Putri
1 tahun yang lalu

malio at midnight, sangat seru dan menarik untuk di baca

ALFIYA NUR HABBIBAH
ALFIYA NUR HABBIBAH
1 tahun yang lalu

Profesi yang ada didalam instagram baca jakarta yaitu pemadam kebaran,pilot,astronot,guru,dokter,koki,pemain musik,dan mandor.pemadam kebakaran yaitu menolong disaat ada kebakaran

sofina Amanda
Sofina Amanda
1 tahun yang lalu

Cerita Malin Kundang Dahulu di sebuah dusun nelayan, tepatnya di Sumatra Barat, hiduplah seorang anak laki-laki bernama Malin Kundang. Ia tinggal bersama ibundanya, Mande Rubayah. Sang ayah telah lama pergi meninggalkan ibu dan anak semata wayangnya itu. Malin tumbuh menjadi anak yang cerdas dan pemberani, tapi sedikit nakal. Mereka hidup serba kekurangan. Hingga suatu ketika saat Malin beranjak dewasa, ia berpikir untuk mencari peruntungan di negeri seberang. Dengan harapan nantinya saat kembali ke kampung halaman, ia sudah menjadi saudagar kaya raya. Malin tertarik dengan ajakan seorang nahkoda kapal dagang yang dulunya miskin sekarang sudah menjadi seorang yang kaya raya. Tekadnya semakin kuat, Malin meminta izin kepada ibundanya. Mande Rubayah sempat tidak setuju dengan keinginan anaknya, tetapi karena Malin terus mendesak akhirnya ia mengizinkan. "Anakku, jika engkau sudah berhasil dan menjadi orang yang berkecukupan, jangan lupa dengan ibumu dan kampung halamanmu ini, Nak," pesan dari ibunya. Ternyata keberadaan Malin di kapal itu sangat disukai. Selain karena ia sangat rajin dan selalu siap menolong, ia juga seorang pekerja keras. Beberapa tahun berlalu, kini Malin telah menjadi seorang nahkoda yang mengepalai banyak kapal dagang. Ia pun berhasil memperistri salah seorang putri raja yang cantik jelita. Kabar kesuksesannya sampai kepada ibunda Malin. Setiap hari Mande Rubayah menyempatkan diri pergi ke dermaga berharap bisa bertemu putranya, Malin. Malin Kundang kembali ke kampung halaman Suatu ketika, sampailah kapal mereka di kampung tempat Malin dulu dibesarkan. Malin Kundang pun turun dari kapal. Kemudian disambut oleh ibundanya. "Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar," katanya sambil memeluk Malin. Malin Kundang justru malah segera melepaskan pelukan tersebut dan mendorong ibundanya hingga terjatuh. "Wanita tidak tahu diri, sembarangan saja mengaku sebagai ibuku," kata Malin kepada ibunya. Malin berpura-pura tidak mengenal ibunya, karena malu melihat ibunya yang sudah tua dan memakai baju compang-camping. "Wanita itu ibumu?," tanya istri Malin. "Tidak, ia hanya seorang pengemis yang pura-pura mengaku sebagai ibuku agar mendapatkan hartaku," sahut Malin. Melihat tingkah Malin yang congkak di depan istrinya, Mande Rubayah sangat sakit hati. Ia melihat kapal anaknya yang bertolak dari pantai, sambil berdoa dalam hatinya agar Tuhan menghukum anaknya. Badai besar kemudian menerjang kapal Malin Kundang sampai seluruh isinya hancur berhamburan. Ternyata serpihan kapal ini berubah menjadi batu karang, termasuk sosok Malin Kundang yang sedang bersimpuh.

Agenda Hari Ini