JAKLITERA sudah ada versi mobile lho! Unduh

BACA JAKARTA III

17 September 2023 - 2 Oktober 2023
Triwulan 3

4559

Partisipan saat ini

0

Partisipan diundang

Deskripsi

Yuk, ikutan Tantangan Baca Jakarta selama 14 hari. Sebuah tantangan membaca untuk masyarakat semua usia yang tinggal di Jakarta maupun luar Jakarta. Bergembira bersama sambil mencerdaskan masyarakat DKI Jakarta, juga Indonesia.

Dari tanggal 17 - 30 September kita bersama-sama membaca sekaligus beraktivitas literasi di mana pun dan kapan pun.

#DenganBacaKitaBisa #SalamLiterasi

Bagikan event ini:

Aktivitas Peserta

M Daffa Alfatih
M Daffa Alfatih
1 tahun yang lalu

Buku yang saya baca buku cerita tentang pinokio

Asya Kirani Azis
Asya Kirani Azis
1 tahun yang lalu

Buku yang saya baca hari ini adalah buku cerita "Putri Duyung" Buku tersebut mengisahkan tentang seorang ibu yang berubah wujud menjadi seekor ikan. Berawal dari kemarahan suaminya yang tidak kunjung reda akibat dari tidak teganya sang ibu melihat anaknya menangis meminta ikan untuk makan sore sang ayah, sehingga ia melanggar pesan suaminya untuk menyimpan sisa ikan itu.

dzamaar malik syahputra
Dzamaar malik syahputra
1 tahun yang lalu

Donald bebek,ia disuruh daisy untuk mengambil barang di rumah lalu ia terkena hewan yang bau dan ia membilang bahwa hari ini hari bau donald

Indri Yuniasari
Indri Yuniasari
1 tahun yang lalu

hari ini aku baca buku ipas karena buku ipas itu kita bisa mengenal apa itu volume masa

Audrey Jaizah Shafeeyah
Audrey Jaizah Shafeeyah
1 tahun yang lalu

Buku yang saya baca hari ini adalah "Aku Faham Fiqih". Buku ini berisi tentang thoharoh atau bersuci dengan benar, memahami air suci mensucikan sebagai syarat wudhu, memaknai adzan dan iqomah serta tata cara sholat yang benar yang dituntunkan oleh Nabi Muhammad SAW baik gerakan maupun bacaannya.

Luh Komang Alisha Lokatara
Luh Komang Alisha Lokatara
1 tahun yang lalu

Tempat yang paling nyaman saat aku membaca adalah di kamarku

Livia Nurkaliza
Livia Nurkaliza
1 tahun yang lalu

Dongeng Bawang Merah dan Bawang Putih Alkisah hiduplah sebuah keluarga yang hidup bahagia. Mereka memiliki seorang putri cantik bernama Bawang Putih. Namun pada suatu hari, ibu Bawang Putih jatuh sakit dan akhirnya meninggal. Setelah kejadian itu, Bawang Putih hidup dengan ayahnya. Ayah Bawang Putih adalah seorang pedagang yang sering bepergian jauh. Karena tak tega meninggalkan Bawang Putih sendirian di rumah, akhirnya ayah Bawang Putih memutuskan menikah lagi dengan seorang janda. Janda tersebut memiliki satu anak yang diberi nama Bawang Merah. "Mulai sekarang kau akan memiliki ibu dan kakak tiri untukmu, namanya Bawang Merah," ucap sang Ayah. Bawang Putih pun bahagia karena memiliki keluarga baru. Ibu tiri dan Bawang Merah bersikap sangat manis padanya. Namun ternyata kebaikan itu hanya sesaat. Mereka bersikap baik pada Bawang Putih hanya ketika ayahnya ada bersamanya. Akan tetapi, ketika ayahnya pergi berdagang, mereka menyuruh Bawang Putih mengerjakan segala pekerjaan rumah seperti seorang pembantu. Kemalangan Bawang Putih belum berhenti sampai disitu. Selang beberapa waktu, ayah Bawang Putih juga jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia. Sang ibu tiri dan Bawang Merah pun bersikap semakin jahat pada Bawang Putih. "Sekarang semua pekerjaan rumah kamu kerjakan setiap hari," kata ibu tirinya setelah sang ayah dimakamkan. Bahkan waktu beristirahat Bawang Putih juga semakin terbatas. Tiap hari dia harus melayani semua kebutuhan Bawang Merah dan ibu tirinya. Sampai pada suatu pagi ketika Bawang Putih mencuci di sungai, tanpa disadari salah satu selendang kesayangan Bawang Merah hanyut. "Kakak, maaf selendangmu hanyut di sungai," tutur Bawang Putih. Bawang Merah pun memarahi Bawang Putih. Dia menyuruh Bawang Putih mencari selendang itu dan tidak boleh pulang sebelum menemukanya. Akhirnya, Bawang Putih menyusuri sungai untuk mencari selendang itu. Hingga larut malam, selendang itu belum juga dia temukan. Ketika tengah menyusuri sungai, Bawang Putih melihat sebuah gubuk.Ternyata gubuk itu dihuni oleh seorang nenek sebatang kara.

Agenda Hari Ini