Nurhayati Saidah
1 tahun yang lalu
Hari ini saya membaca buku cerita berjudul
"Para Detektif Mungil" buku itu saya bacakan untuk anak-anak saya. Dalam buku itu menceritakan tentang berkenalan dengan detektif mungil yang berasal dari keluarga mungil. Anak-anak sangat senang mendengarkan saya membacakan buku ceritanya.
GLoretha Betesda Gultom
1 tahun yang lalu
Saya didampingi mama membaca buku Juki & Friends seri 2 " Petualangan di Negeri Cermin".
Berisi hiduplah sekumpulan hewan du negeri cermin yang indah. Suatu hari bukit cermin dilanda kekeringan, Juki pun heran, ada apa ya?
Yuk ikuti petualangan Juki & Friends di negeri Cermin 🤩
Aurelia zakiyah Husna
1 tahun yang lalu
Tempat yang membuat ku nyaman saat membaca adalah tempat yang dingin dan sunyi seperti di perpustakaan dan tempat yang memiliki berbagai macam buku.
Indira Dwi Silviana
1 tahun yang lalu
tempat yang paling nyaman untuk saya membaca adalah perpustakaan dan rumah
Nada Nazhifah Rachmadi
1 tahun yang lalu
Tempat ternyaman ku disaat membaca buku adalah di ruang tamu diatas kasur empuk. Saya sangat suka membaca buku diruang tamu karena saya bisa membaca buku bersama ayah, ibu dan keluarga lainnya.
Raihan Aji Triansyah
1 tahun yang lalu
Mencintai sepak bola
si bambang yg menyukai sepak bola ,dari sejak kecil hingga dewasa selalu memenangkan pertandingan sepak booa banyak lawan yg iya tumbangkan
Kirana Sybilla Azkadina
1 tahun yang lalu
Abad ke 14 bernama Sunda Kelapa, lalu berubah menjadi Jayakarta. Tanggal 4 Maret 1621 Belanda mulai mendirikan Pemerintahan Kolonial (stadion batavia). 1 april 1905 diubah menjadi Gemeente Batavia. 8-8-1942 diambil alih Jepang dan diberi nama Jakarta Tokubetshu Shi. September 1945, Jakarta menjadi pusat politik dan pemerintahan Indonesia dengan nama Pemerintah Nasional Kota Jakarta. 28 Maret 1950, Pemerintah RI merubah nama Jakarta menjadi Praj’a Jakarta.
22 Juni 1956, Wali Kota Jakarta kembali mengukuhkan nama menjadi Jakarta.
18 Januari 1958, Jakarta menjadi daerah otonom dengan nama Kotamadya Djakarta Raya yang berada di bawah Provinsi Jawa Barat. 1959, Jakarta berubah statusnya menjadi Daerah Tingkat Satu (Provinsi) yang dipimpin Gubernur.
1961, Status Jakarta dari Daerah Tingkat Satu kembali diubah menjadi Daerah Khusus Ibu Kota (DKI).
31 Agustus 1964, Ibu Kota Jakarta Raya resmi menjadi Ibu Kota Negara Republik Indonesia dengan nama Jakarta.
31 Agustus 1999, status Jakarta kemudian diperbarui menjadi pemerintah provinsi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia Jakarta dengan status otonomi yang memiliki kota administrasi.
30 Juli 2007, Melalui Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibuokta Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia, Jakarta berganti nama menjadi DKI Jakarta serta mengukuhkan status sebagai daerah otonomi khusus ibukota.